Ikatan Historis Yves Saint Laurent di Koleksi Dior Haute Couture 2025! Simak Juga Gaya Jisoo di Front Row
Meski industri fesyen terus berkembang namun sejarah punya peranan penting dalam eksistensi sebuah rumah mode seperti Dior. Keberhasilan Dior untuk menjadi salah satu rumah mode berpengaruh tidak terlepas dari peran para creative director yang menerjemahkan nilai-nilai historisnya agar relevan mengikuti pergerakan tren dan zaman.
Berbeda dengan sejumlah desainer terdahulu yang lebih berfokus pada arsip Christian Dior, Maria Grazia Chiuri selaku artistic director lini adibusana dan lini busana perempuan justru memperluas cakupan inspirasinya. Satu waktu ia terinspirasi dari era Marc Bohan yang mensupervisi Dior dari tahun 1960-an hingga 1980-an. Dan kini untuk koleksi haute couture musim semi 2025, Maria Grazia Chiuri terilhami dari rancangan Yves Saint Laurent untuk Dior.
Jika Anda belum familier, Yves Saint Laurent sebelum mendirikan rumah modenya sempat bekerja di Christian Dior. Usianya baru 21 tahun kala ditunjuk menjadi penerus Christian Dior yang meninggal mendadak karena serangan jantung pada tahun 1957. Menjadikannya sebagai desainer termuda yang pernah menjabat creative director rumah mode adibusana.
Koleksi perdana Yves Saint Laurent yang dirilis pada tahun 1958-dan menuai sukses-menjadi inspirasi utama koleksi adibusana terbaru dari Maria Grazia Chiuri. Dalam koleksi tersebut, Yves membuat siluet busana baru bernama Trapeze. Siluet ini merupakan pengembangan dari siluet A-line rancangan Christian Dior. Bedanya, Trapeze memiliki volume dan potongan yang lebar pada bagian pinggang.
Meski siluet Trapeze memiliki ciri yang ikonis, Maria Grazia Chiuri tetap menginjeksi perspektif baru. Ia menampilkan nuansa whimsical dan bermain dengan volume menjadikan koleksi adibusananya ini bukanlah menjadi sebuah retrospektif bagi karya Yves Saint Laurent. Melainkan sebuah koleksi yang punya ciri khas dan jalan ceritanya sendiri.
Berikut sejumlah hal menarik dari koleksi Dior haute couture musim semi 2025.
Interpretasi Siluet Trapeze
Meski menjadi inspirasi utama, siluet Trapeze sebenarnya tidak tampil mendominasi pada koleksi ini. Maria Grazia Chiuri mungkin hanya mengambil esensi dari siluet tersebut yang mana lebih berkesan muda dan bebas dibanding gaya New Look yang klasik. Jejak siluet Trapeze pada koleksi ini hanya terlihat pada kreasi mantel, mini dress, dan cape.
Seperti pada kreasi mantel biru yang sekilas terlihat dari material bulu namun nyatanya adalah bordir yang disusun dan dibentuk sedemikian rupa hingga terlihat menyerupai bulu.
Permainan Volume Lewat Crinoline
Crinoline menjadi bintang utama dari koleksi adibusana terbaru Dior ini. Aksesori yang dari abad ke-19 ini hadir memberi nuansa whimsical. Pada sejumlah tampilan, Chiuri dan tim artisan Dior menghiasinya dengan bunga yang terbuat dari bahan organza. Chiuri juga menghadirkan versi yang lebih kasual dalam padanan gaun putih detail bordir.
Melihat deretan selebriti yang hadir menonton fashion show seperti Anya Taylor Joy, Nicola Coughlan, dan Jenna Ortega, tampaknya gaun crinoline akan segera menjadi tren baru di red carpet.
Tailoring
Pada koleksi ini, Maria Grazia Chiuri juga menginterpretasikan gaya tailoring secara berbeda. Jika biasanya ia menampilkan padanan jaket dan rok ala gaya New Look khas Dior, kali ini justru menawarkan kombinasi jaket dengan rok pendek dalam bahan tulle yang terlihat fresh, feminin, dan opulent. Selain itu ia juga merancang jaket dengan lengan menggelembung.
Siluet Bunga
Christian Dior kerap terinspirasi akan bunga. Gaya New Look yang ia ciptakan menjadi salah satunya. Maria Grazia Chiuri seolah memberi tribute kepadanya lewat detail dan siluet sejumlah busana. Seperti rok dan gaun berbentuk bunga serta cape dengan detail yang disebut terinspirasi dari kelopak bunga. Flower power indeed!
Sentuhan Seni di Runway
Untuk mempertegas konteks whimsical dari rancangannya, Maria Grazia Chiuri juga bekerja sama dengan Rithika Merchant. Seniman asal India tersebut membuat sembilan lukisan yang dibuat dalam medium kain bordir. Untuk pengerjaannya, Dior memercayakan kepada Karishma Swali, seorang artisan dari Chanakya, atelier spesialis bordir di India.
Gaya Selebriti di Front Row
Seperti disinggung sebelumnya bahwa ada banyak selebriti yang hadir. Seperti diantaranya Jisoo yang bergaya elegan dengan padanan atasan dan rok midi warna hitam. Lalu Anya Taylor-Joy menampilkan tampilan yang fierce dalam kombinasi bodysuit dan rok rumbai. Jenna Ortega memilih jaket dan celana pendek dengan tambahan sarung tangan kulit yang edgy.