Watch out! Ini 5 Red Flags yang Harus Kamu Perhatikan saat PDKT

Redaksi 31 Jan 2025

PDKT adalah salah satu tahap awal dalam hubungan, dan bisa menjadi penentu apakah suatu hubungan akan berhasil atau tidak.

Di awal hubungan, kita sering kali mengabaikan sifat-sifat negatif atau red flags dari orang yang sedang kita dekati.

Namun, tanda-tanda kecil ini bisa berkembang dan berubah menjadi masalah besar seiring berjalannya waktu.

Meskipun sulit untuk diterima, akan lebih baik untuk menyadarinya sejak awal daripada membiarkannya semakin parah.

Pada dasarnya, setiap hubungan memiliki risikonya sendiri. Seperti yang sering dikatakan para ahli, kita harus memilih tantangan kita sendiri, karena "Masalah yang sudah ada sejak awal sering kali menjadi alasan sebuah hubungan berakhir." Jadi, sebelum kamu merasa terlalu nyaman, mari kita bahas tanda-tanda ini.

Cosmo bertanya kepada pembaca Cosmopolitan mengenai red flags yang mereka perhatikan saat berkencan, dan jawaban mereka bisa menjadi pelajaran bagi kita semua.

1. Kecenderungan Narsistik

Terlalu banyak bicara tentang diri sendiri, selalu mencari perhatian, gaslighting, perilaku pasif-agresif, dan kurangnya batasan adalah red flag besar dalam suatu hubungan.

Terkadang, sifat-sifat ini bisa disalahartikan sebagai kepercayaan diri, padahal sebenarnya jauh dari itu.

Seseorang yang memiliki kecenderungan narsistik mungkin terlihat menarik dan percaya diri di awal, tetapi seiring waktu, perilakunya bisa membuat pasangannya merasa tidak dihargai dan diabaikan.

Ketika seseorang selalu berbicara tentang dirinya sendiri, mereka tidak menyisakan ruang untuk mendengar pikiran dan perasaanmu.

Ini bukan sekadar dominasi dalam percakapan, tetapi juga tanda awal dari kurangnya batasan yang bisa berujung pada kurangnya rasa hormat dan ruang pribadi dalam hubungan.

2. Tidak Konsisten

Tidak ada yang lebih menyebalkan daripada seseorang yang tidak menepati janji. Dalam dunia kencan, ketidakkonsistenan bisa sangat membuat frustrasi dan merusak kepercayaan. Seperti kata pepatah, "bicara harus sejalan dengan tindakan."

Di tahap awal hubungan, konsistensi adalah kunci. Jika seseorang terus-menerus membatalkan rencana, berubah-ubah dalam perkataannya, atau gagal menepati janji, maka itu menunjukkan bahwa mereka mungkin tidak terlalu menghargai waktu dan hubungan kalian seperti yang seharusnya.

Perilaku tidak konsisten juga bisa menjadi mixed signals. Hari ini dia sangat perhatian dan penuh kasih sayang, besoknya dia tiba-tiba cuek dan sulit dihubungi.

Ketidakpastian seperti ini bisa membuat hubungan terasa melelahkan dan membuatmu mempertanyakan niat mereka.

3. “Sad Boy” Effect

Tidak ada yang lebih menguras emosi daripada harus menjadi “terapis” dalam sebuah hubungan. Banyak Cosmo babes yang sepakat bahwa seseorang yang selalu berperan sebagai korban dan terus membicarakan hubungan masa lalunya adalah red flag besar.

Hubungan yang sehat tidak seharusnya membuat salah satu pihak merasa bertanggung jawab untuk "menyelamatkan" pasangannya dari masalah emosional yang belum terselesaikan.

Jika seseorang selalu menggambarkan dirinya sebagai korban dan menyalahkan mantan-mantannya, kemungkinan besar mereka belum benar-benar move on dan hanya mencari seseorang untuk menampung keluh kesah mereka.

Hal ini bisa menciptakan dinamika hubungan yang tidak seimbang, di mana kamu lebih berperan sebagai penyelamat daripada pasangan yang setara.

4. Love Bombing

Hati-hati dengan love bombing—ini adalah red flag yang sering kali terlihat seperti green flag. Awalnya, perlakuan ini bisa membuatmu merasa istimewa dan sangat dihargai, tetapi tidak semua yang terasa baik itu benar-benar sehat.

Para ahli memperingatkan bahwa perhatian, kekaguman, dan kasih sayang yang berlebihan bisa membuat seseorang merasa berhutang budi dan sulit melihat realita sebenarnya.

Love bombing adalah taktik manipulatif yang sering kali melanggar batasan pribadi tanpa disadari.

5. Pernah Berselingkuh

Meskipun setiap orang bisa berubah, banyak yang percaya bahwa riwayat perselingkuhan adalah red flag serius dalam hubungan.

Beberapa orang bahkan mengatakan, "Jika mereka pernah selingkuh sebelumnya, lebih baik tinggalkan saja."

Jika seseorang yang sedang mendekatimu masih sering menggoda atau membuka peluang dengan orang lain, itu adalah red flag besar yang menunjukkan bahwa kesetiaan mereka perlu dipertanyakan.

Membangun kepercayaan dengan seseorang yang memiliki sejarah perselingkuhan bisa sangat sulit. Jika kamu terus menerus dihantui oleh pertanyaan, "Bagaimana kalau aku jadi korban selanjutnya?" mungkin inilah saatnya untuk mempertimbangkan kembali apakah hubungan ini layak untuk diperjuangkan.

(Artikel ini disadur dari Cosmopolitan PH / Perubahan bahasa telah dilakukan oleh penulis/Salsa Meilivia/ Image: Doc. Photo by Peopleimages.com/YuriArcurs on Cosmopolitan UK).