Menurut Penelitian, Kesepian Ternyata Dapat Memengaruhi Kesehatanmu!

Fariza Rahmadinna 20 Oct 2022

Merasa terisolasi, kesepian, dan tidak terhubung dengan siapa pun bisa menjadi perasaan yang tidak menyenangkan dan pengalaman suram. Bagaimana tidak, pada dasarnya manusia merupakan makhluk sosial yang membutuhkan interaksi dengan orang lain.

 

Danbanyak penelitian telah membuktikan bahwa perasaan terisolasi dan kesepian kronis dapat memberikan efek negatif yang signifikan bagi kesehatan fisik maupun mental. Itu dikaitkan dengan peningkatan risiko stres, depresi, perasaan cemas, dan gangguan tidur.

 

Selengkapnya, Cosmo telah merangkum beberapa bahaya kesepian yang bisa memengaruhi kesehatan. Apa saja bahayanya?

 

1. Kesepian dapat meningkatkan risiko depresi

Perasaan kesepian menjadi salah satu faktor utama untuk mengembangkan gejala depresi. Hal itu dibuktikan dalam sebuah penelitian terbaru yang diterbitkan di The Lancet Psychiatry, yang melibatkan lebih dari 4.200 orang dewasa di Inggris. 

 

Dalam penelitian ini, para peserta diminta untuk menjawab beberapa pertanyaan. Dan hasilnya, para peserta yang merasa kesepian dan terisolasi menunjukan peningkatkan gejala depresi dari waktu ke waktu. Dari situ dapat disimpulkan bahwa kesepian bisa meningkatkan risiko depresi. Wow!

 

2. Kesepian bisa mendorong perilaku tidak sehat

American Psychological Association menunjukkan bahwa orang yang merasa kesepian lebih mungkin terlibat dalam perilaku yang tidak sehat dibandingkan dengan orang yang merasa terhubung secara sosial. Misalnya, menjadi lebih malas berolahraga dan cenderung makan makanan yang bernutrisi rendah. 

 

“Ketika orang merasa kesepian dan terisolasi, mereka cenderung lebih banyak makan makanan rendah nutrisi, memiliki kualitas tidur yang buruk, dan malas berolahraga,” kata Julianne Holt-Lunstad, profesor psikologi dan ilmu saraf di Brigham Young University.

 

3. Kesepian kronis dapat meningkatkan risiko demensia

 

Perasaan kesepian juga telah dikaitkan dengan peningkatan risiko demensia dan gangguan kognitif lainnya hingga 40 persen, menurut penelitian tahun 2020 dalam The Journals of Gerontology. Maka dari itu, penelitian yang dipimpin oleh Angelina Sutin, PhD., seorang profesor psikologi di Florida State University, ini merekomendasikan untuk melakukan percakapan dan membina hubungan sosial dengan orang lain yang akan sangat bagus untuk kesehatan kognitif dengan membuat otak tetap aktif dan mencegahnya dari demensia.

 

4. Kesepian juga dapat memicu peradangan kronis

 

Dikutip dari laman Cleveland Clinic, kesepian dapat memicu peradangan kronis yang bisa menyebabkan munculnya masalah kesehatan serius, seperti penyakit jantung, diabetes tipe 2, rheumatoid arthritis, dan kanker. 

 

Dalam sebuah meta-analisis yang diterbitkan di Neuroscience & Biobehavioral Reviews tahun 2020, para peneliti menyimpulkan bahwa orang yang terisolasi secara sosial memiliki kemungkinan lebih tinggi mengalami peradangan yang dikaitkan kondisi kesehatan tertentu. Ini karena, "ketika kamu merasa kesepian, kadar kortisol, hormon stres, akan meningkat yang dapat memengaruhi sistem kekebalan tubuh dan memicu peradangan,” kata psikolog Amy Sullivan, PsyD. 

 

Kesepian kronis juga telah dikaitkan dengan peningkatan risiko serangan jantung sebesar 29 persen dan peningkatan risiko terkena stroke sebesar 32 persen, menurut meta-analisis yang diterbitkan pada tahun 2016 di jurnal Heart.

 

5. Kesepian meningkatkan risiko kematian dini

 

Pada akhirnya, kesepian bisa sangat merugikan kesehatan kita, dengan satu riset menunjukan bahwa kesepian kronis bisa meningkatkan risiko kematian dini sebesar 26 persen. Temuan ini berasal dari penelitian yang melibatkan lebih dari 3,4 juta peserta, yang dipimpin oleh Holt-Lunstad dan diterbitkan tahun 2015 di jurnal Perspectives on Psychological Science. 

 

Sementara itu, penelitian sebelumnya yang juga dipimpin oleh Holt-Lunstad tahun 2010 dalam jurnal Plos Medicine, menemukan bahwa hubungan sosial yang kuat terkait dengan penurunan risiko kematian dini sebesar 50 persen.

 

6. Kesepian dapat memengaruhi kualitas tidur

Berdasarkan sebuah laporan tahun 2021 dalam Scientific Reports, kesepian kronis diketahui dapat memengaruhi kualitas tidur, yang menyebabkan tidur terfragmentasi, atau tidur terganggu dan tidak nyenyak. Jika dibiarkan, hal itu tentu saja bisa membuat kamu sulit untuk fokus di siang hari dan memengaruhi suasana hati. 

 

Selain itu, seiring waktu, kurang tidur juga buruk bagi kesehatan, seperti dapat meningkatkan risiko diabetes, tekanan darah tinggi, penyakit jantung, depresi, dan obesitas.

 

Itulah beberapa bahaya kesepian bagi kesehatanmu. Jadi sangat penting untuk dapat mengenali tanda-tanda bahwa kamu merasa kesepian sedini mungkin, ini termasuk tidak mampu masuk ke dalam suatu hubungan atau kelompok, memiliki perasaan terasing, dan tidak memiliki teman/sahabat dekat yang sesungguhnya. 

 

Kalau kamu menyadari tanda-tanda itu ada pada dirimu, carilah konselor/terapis profesional untuk membantu kamu mengatasi hal ini. Dengan begitu, kamu bisa menghindari dampak serius dari kesepian, babes!

 

 

(Fariza Rahmadinna/GIO/Image: Doc. Liza Summer on Pexels, Photo by Tim Samuel on Pexels, Photo by Cottonbro on Pexels)