Cerita di Balik Kolaborasi Weekend Max Mara dengan Kate Phelan

Rayoga Akbar 01 Oct 2023

Kolaborasi telah menjadi agenda rutin dari setiap label fesyen. Selain antar sesama label maupun desainer, kini pilihan kolaborator juga telah meluas. Dari selebriti hingga fashion stylist. Seperti yang dilakukan oleh Weekend Max Mara, salah satu lini difusi milik Max Mara, yang menggandeng stylist kenamaan Kate Phelan.

Sekilas mengenai sosok Kate Phelan. Ia adalah stylist dan kontributor dari majalah British Vogue, di mana sebelumnya ia pernah menjabat sebagai fashion director. Perempuan asal Inggris ini juga sempat menjadi creative director dari salah satu label high street kenamaan.

Pengalaman profesionalnya dari dua profesi dengan dua latar yang berbeda ini tentu tak hanya memberinya bekal, tapi juga perspektif tersendiri ketika mengembangkan koleksinya  yang bertajuk ‘24 by Kate Phelan’.

Cosmo berkesempatan mewawancarai Kate Phelan terkait proyek kolaborasinya ini.


Cosmo: Bagaimana awal cerita dari kolaborasi Anda dengan Weekend Max Mara?

Kate Phelan: Sebelumnya saya sudah pernah bekerja sama dengan Weekend Max Mara untuk pembuatan ad campaign. Saya sangat menikmati pengalaman bekerja dengan tim mereka. Maka ketika tawaran untuk merilis koleksi ini datang, saya begitu bersemangat karena bisa belajar banyak dari mereka mengenai bahan dan pembuatan pakaian yang berkualitas tinggi.


Cosmo: Mengapa Anda menamai koleksi ini dengan angka ‘24’?

Kate Phelan: Saya memilihnya karena merefleksikan secara tepat mengenai aspek pragmatis dan versatile dari pakaian. Selain itu adanya logo pada koleksi ini karena saya terinspirasi dari typography majalah dan album cover dari era ‘80an. Terlihat modern dan seksi. Secara spesifik saya terilhami dari majalah The Face saat Neville Brody menjadi art director.


Cosmo: Sejauh mana pengaruh dari latar profesi Anda sebagai stylist dan editor ketika mengembangkan koleksi ini?

Kate Phelan: Saya pernah berkuliah fashion design sebelum menjadi stylist. Maka sudah cukup paham mengenai prosesnya. Namun harus diakui saya bukanlah desainer yang berbakat. Saya tidak bisa menggambar, membuat pola, dan menjahit namun saya selalu memiliki banyak ide. Itulah yang menjadi alasan saya menekuni profesi stylist. Saya yakin visi estetis yang saya punya bisa selaras dengan karakteristik Weekend Max Mara. 


Cosmo: Adakah special muse untuk koleksi ini?

Kate Phelan: Muse saya adalah foto fesyen dari Vogue edisi Desember 1983 karya fotografer Bruce Weber dan stylist Grace Coddington. Saya menyukai konsep androgini dari foto tersebut, di mana model perempuan memakai busana pria dan sebaliknya. Busana yang mereka pakai juga masih terlihat relevan. Itu juga yang menjadi harapan saya dari koleksi ini, di mana menghadirkan kreasi yang klasik dan timeless.


Cosmo: Apa busana favorit Anda dari koleksi ini?

Kate Phelan: Saya sangat menyukai Harris tweed blazer. Pertama karena dibuat di Isle of Lewis, sebuah daerah di ujung utara Skotlandia yang sudah eksis lebih dari 100 tahun lamanya. Turut terdapat detail anyaman yang indah dan berkesan klasik. Saya juga menyukai siluetnya yang oversized yang berkesan vintage. Saya akan memakainya di segala kesempatan. 


Cosmo: Padupadan material menjadi salah satu daya tarik dari koleksi ini, apa yang menjadi pertimbangan Anda dalam menentukan kombinasi yang tepat?

Kate Phelan: Saya ingin memakai material yang klasik dan mudah dipadukan dengan busana apapun. Saya menyukai perpaduan yang terlihat kontras seperti busana malam dengan sehari-hari, lalu satin dan tweed

Untuk kreasi knitwear dibuat lebih klasik sementara mantel berbahan herringbone tweed saya hadir dengan siluet oversized sehingga terlihat seperti memakai sebuah selimut yang nyaman. 

Terkait aksesori saya berfokus pada perpaduan gaya maskulin dan feminin serta modern dan klasik. Seperti pada tas ikonis Pasticcino yang memakai bahan technical nylon untuk ukuran besar dan tweed untuk versi lebih kecil. Lalu sepatu, tersedia trainer yang nyaman dan lace up yang klasik.


Cosmo: Adakah tips padu padan yang bisa Anda berikan agar koleksi ini cocok untuk dikenakan di daerah tropis seperti di Indonesia?

Kate Phelan: Anda bisa memadukan setelan navy dengan kemeja putih. Atau kemeja putih dengan celana formal serta sandal. Slip dress juga bisa jadi pilihan untuk acara makan malam maupun saat berlibur ke pantai.

Koleksi ini sangatlah mudah untuk dipadukan dengan apapun. Kuncinya sesuaikan layering dengan kebutuhan.


Cosmo: Menurut Anda, apakah definisi dari gaya klasik selalu berubah mengikuti zaman atau tetap sama?

Kate Phelan: Menurut saya, gaya klasik sifatnya personal dan berbeda-beda pada setiap orang. Gaya klasik adalah tentang memakai apa yang Anda suka, bukan mengikuti tren. 

 

Cosmo: Merancang untuk lini Weekend Max Mara, lantas apa aktivitas favorit Anda saat akhir pekan?

Kate Phelan: Beraktivitas di luar, menikmati angin, sinar matahari, atau hujan. Kemudian kembali ke rumah dan memasak. Saya selalu ingin bersantai di akhir pekan. Simple pleasure.