Begini Cara Melakukan Eksfoliasi Wajah untuk Kulit Sensitif!
Eksfoliasi kulit dapat menjadi sangat tricky, kamu bisa membuat kulitmu menjadi sangat membaik, atau.. merusak skin barrier-mu. Biar Cosmo tebak: kamu pasti pernah menggunakan eksfoliator sebelumnya—mungkin menggunakan produk dengan formula yang memiliki butiran kasar yang jika kamu gosokkan ke wajah menjadi sedikit merah dan terasa seperti kesemutan. “Kalau terasa sakit, itu berarti berfungsi, kan?” Hmm.. sayangnya tidak sepenuhnya benar. Sebenarnya, eksfoliator favoritmu mungkin malah dapat merusak kulit...atau setidaknya, tidak berfungsi sesuai dengan apa yang seharusnya.
Ketika kamu menggunakan produk yang tepat, eksfoliasi dapat meratakan area kasar di wajah, menghilangkan bekas jerawat dan bintik-bintik gelap—bahkan itu belum semuanya! Eksfoliasi juga dapat mengurangi kemerahan dan mencerahkan keseluruhan tampilan kulitmu. Dan jika semua itu terasa too good to be true, dan terdengar seperti iklan, mungkin kamu belum menemukan eksfoliator dengan formula yang tepat. Itulah sebabnya Cosmo di sini untuk membantumu.
Mencari tahu cara melakukan eksfoliasi yang tepat memang sedikit rumit (terutama karena Cosmo baru saja mengatakan bahwa semua yang kamu tahu selama ini mungkin salah—ups), jadi Cosmo berbicara dengan salah satu dokter kulit di NYC, Neal Schultz, MD, untuk memberitahu dengan tepat apa yang harus kamu cari dan hindari dalam produk eksfoliator dan bagaimana cara menggunakannya. Your skin will thank you, trust me.
But first: Apa yang kamu lakukan ketika melakukan eksfoliasi?
Eksfoliasi adalah kata yang sedang ramai dibicarakan di dunia kecantikan saat ini (untuk alasan yang baik), tetapi jika kamu merasa agak bingung dengan semua pembicaraan tentangnya, izinkan Cosmo menjelaskan. "Ketika kamu masih muda, semua sel kulit mati akan mengelupas setiap 28 hari sekali," kata Dr. Schultz. "Tetapi ketika kamu sudah lebih tua, beberapa sel itu bertahan selama 40, 60, bahkan 80 hari—dan meskipun mereka terlalu kecil untuk dilihat, mereka dapat membuat kulitmu terlihat kusam, memiliki warna yang tidak merata, dan timbul jerawat karena pori-pori tersumbat."
Dan yang lebih buruk lagi, sel kulit mati tersebut sebenarnya dapat menghalangi produk perawatan kulitmu untuk menyerap dengan benar, membuatnya menjadi tidak efektif (dan itu artinya uangmu akan terbuang sia-sia). Oh, dan hal yang sama berlaku untuk makeup: Kamu tidak akan bisa mengaplikasikan foundation dengan halus dan merata jika permukaan kulitmu kasar akibat sel-sel mati.
Dan ketika momen inilah eksfoliasi dapat menjadi penyelamat untuk kulitmu. Ketika melakukan eksfoliasi, kamu akan menghilangkan sel-sel kulit mati yang tidak dilepaskan oleh tubuh untuk memberi jalan bagi sel-sel kulit baru yang lebih sehat. Hasilnya? Kulitmu akan menjadi bercahaya, merata, dan halus.
Bagaimana cara melakukan eksfoliasi?
Baiklah, mari kita perjelas terlebih dahulu. Ketika berbicara tentang eksfoliasi, ada dua metode utama: physical dan chemical. Meskipun keduanya pada dasarnya memiliki tujuan yang sama (untuk menghilangkan sel-sel kulit mati), kedua jenis eksfoliasi tersebut benar-benar berbeda, jadi sebelum membahas cara menggunakannya, pertama-tama kamu harus memahami apa saja kedua eksfoliasi tersebut, dan bagaimana cara kerjanya.
Physical Exfoliators (Mechanical)
Ah, ya. Metode klasik yang mungkin kamu bayangkan ketika berpikir tentang eksfoliasi. Teknik ini melibatkan penggunaan scrub berbutiran dan exfoliating brushes—semua yang memerlukan dorongan secara fisik untuk menghilangkan sel-sel kulit mati. Meskipun sangat populer dan disukai oleh orang-orang, eksfoliator wajah secara fisik ini hampir selalu menyebabkan lebih banyak kerusakan daripada manfaatnya (karena gesekan yang terjadi pada kulit dapat menciptakan robekan mikro pada wajah yang perlahan merusak skin barrier-mu).
Meskipun relatif aman digunakan pada kulit yang lebih tebal, seperti punggung atau tubuh untuk meratakan area kasar, eksfoliator fisik benar-benar tidak dianjurkan untuk kamu yang memiliki kulit sensitif atau rosacea. Or honestly, pada wajah secara umum.
Chemical Exfoliators
Meskipun istilah "asam eksfoliasi" atau "eksfoliator kimia" terdengar tidak begitu gentle, tapi ketahuilah bahwa mereka sebenarnya cukup gentle, itulah sebabnya jenis eksfoliator ini adalah pemenang dari semua jenis eksfoliator. Alih-alih mengandalkan gaya mekanis untuk melepaskan sel-sel kulit mati, chemical exfoliator menggunakan asam yang lembut untuk melarutkan "lem" yang mengikat sel-sel kulit matimu, yang kemudian secara perlahan dapat membuat kulit menjadi lebih cerah, halus, dan merata. Chemical exfoliator tidak hanya lebih lembut dan lebih efektif daripada formula fisik, tetapi juga hadir dalam dua bentuk yang berbeda, tergantung pada kebutuhan kulitmu, yang membawa kita pada...
Apa cara terbaik untuk melakukan eksfoliasi?
Sekarang bahwa kita tahu metode chemical jauh lebih unggul, jadi mari kita pelajari lebih dalam lagi berbagai jenis chemical exfoliator yang ada sehingga kamu dapat memutuskan mana yang terbaik untuk kulitmu. Pada dasarnya, ada dua jenis chemical exfoliator, yaitu Alpha Hydroxy Acid (AHA) dan Beta Hydroxy Acid (BHA), yang keduanya memiliki fungsi berbeda tergantung pada jenis kulitmu. Mari kita bahas keduanya:
AHA
Best for: kulit normal, kering, sensitif, atau mudah iritasi
Alpha Hydroxy Acids (AHAs) larut dalam air, yang berarti mereka dapat mengangkat sel-sel kulit mati di permukaan kulitmu, memberikan dan menjaga kelembaban pada kulit wajahmu. Selain itu, mereka juga hebat dalam "melepaskan" sel-sel mati untuk membuat kulit lebih cerah dan halus dengan penggunaan yang konsisten.
AHAs hadir dalam beberapa bentuk, seperti asam laktat, mandelat, glikolat, dan tartarat. Jika kamu memiliki kulit sensitif atau baru pertama kali menggunakan eksfoliator kimia, mulailah dengan asam laktat, yang cenderung paling lembut di antara berbagai AHA yang ada. Gunakan tiga kali dalam satu minggu setiap malam pada kulit yang bersih dan kering, lalu tunggu selama 10 menit sebelum mengaplikasikan produk skincare lainnya. Jika kulitmu cukup "normal" tanpa masalah sensitivitas, cobalah asam glikolat, favorit Dr. Schultz, karena mereka sedikit lebih kuat dan lebih cepat memberikan hasil pada wajah.
BHA
Best for: kulit berminyak atau rentan jerawat
Beta Hydroxy Acids (BHAs) larut dalam minyak, yang berarti mereka mengurai pori-pori yang tersumbat minyak untuk mengobati komedo, milia, dan jerawat. Mereka juga bersifat anti-inflamasi, yang membantu mengurangi beberapa efek iritasi yang dapat ditimbulkan oleh BHAs. And to make it all easier, hanya ada satu BHA yang umum digunakan: asam salisilat, yang sudah lama menjadi pengobatan jerawat terfavorit.
Jika kulitmu sangat kuat, kamu dapat menggunakan BHA secara bergantian dengan AHAs, tetapi, kata Dr. Schultz, mereka dapat menimbulkan iritasi dan pengeringan jika digunakan dalam konsentrasi tinggi di seluruh wajah. Jadi tetapkan satu eksfoliator kimia pada satu waktu terlebih dahulu, dan gunakan BHA setiap tiga malam pada kulit yang bersih dan kering, tunggu setidaknya 10 menit sebelum mengaplikasikan produk skincare lainnya.
Apa skin exfoliator terbaik?
Hal yang paling menakjubkan dari eksfoliator kimia adalah mereka dapat disesuaikan dengan kebutuhan kulitmu. Sekarang kamu tahu jenis eksfoliator kimia yang dibutuhkan kulit (AHA atau BHA), dan kamu akhirnya dapat menentukan produk terbaik untuk kamu gunakan. Tak hanya kandungan yang dimiliki, tetapi juga format (formula yang mengandung bahan kimia) yang juga penting untuk eksfoliator.
Meskipun ada banyak pembersih wajah di pasaran yang mengandung eksfolian kimia, Dr. Schultz mengatakan bahwa asam hanya efektif ketika dibiarkan pada kulit untuk jangka waktu yang cukup lama. Jadi meskipun pembersih wajah dapat efektif menghilangkan makeup dan kotoran di wajah, tetapi mereka tidak cukup efektif untuk mengangkat sel-sel kulit mati. Sebaliknya, gunakan peeling pads, serum, toner, dan pelembap—basically, segala sesuatu yang menetap di kulitmu selama lebih dari beberapa menit untuk memungkinkan bahan aktif meresap dengan baik.
And as always, pertimbangkan jenis kulit yang kamu miliki: "Untuk kulit berminyak, kamu ingin menggunakan tekstur yang sangat tipis, seperti cairan atau larutan," kata Dr. Schultz. "Untuk kulit kering, kamu dapat menggunakan krim, dan untuk kulit kombinasi, kamu dapat menggunakan sesuatu di antaranya, seperti serum."
Seberapa sering sebaiknya melakukan eksfoliasi?
Sayangnya, sel-sel kulit mati akan terakumulasi kembali setiap hari, jadi ini bukanlah hal yang dilakukan sekali saja, kata Dr. Schultz. Jika kulitmu sangat sensitif, mulailah dengan eksfolian yang lembut (asam laktat), dan gunakan hanya sekali seminggu selama beberapa minggu, secara perlahan tingkatkan penggunaan hingga 3 hingga 4 kali seminggu (jangan khawatir—kamu akan tetap melihat hasil dari pemakaian setelah penggunaan sebanyak sekali seminggu, katanya).
Jika kulitmu tidak terlihat berubah setelah dua bulan menggunakan asam laktat, coba beralih ke asam glikolat atau asam salisilat, aplikasikan setiap tiga malam pada kulit yang bersih dan kering, tunggu setidaknya 10 menit sebelum mengaplikasikan produk perawatan kulit lainnya.
Bisakah saya melakukan eksfoliasi setiap hari?
Jangan terlalu cepat! Meskipun kamu mungkin sangat antusias untuk memperbaiki kulitmu, kamu perlu berhati-hati saat menggunakan eksfolian yang terlalu intensif terlalu cepat dan hindari melompat dari satu jenis eksfolian ke yang lain. "Jangan gunakan satu eksfolian aktif satu malam dan eksfolian aktif yang berbeda malam berikutnya," kata Dr. Schultz. "Tingkat kelembutan atau tingkat iritasi berbeda tergantung pada formulasi produk yang berbeda."
Jadi pada dasarnya, kamu akan menghadapi risiko yang sangat tinggi untuk merusak skin barrier-mu, mengeringkannya, menyebabkan kemerahan, mengelupas, gatal, jerawat, garis halus prematur, dan produksi minyak berlebih. Menyenangkan, bukan? Jadi ingatlah: Kurang lebih, mulai dengan yang rendah, dan tingkatkan secara perlahan.
Dan sebagai catatan terakhir, penting untuk diketahui bahwa banyak eksfoliator kimia yang dapat meningkatkan sensitivitas kulitmu terhadap sinar matahari. Tetapi karena kamu sudah secara konsisten menggunakan sunscreen sepanjang hari, maka ini tidak akan menjadi masalah, bukan?! Good. Sekarang, lanjutkan dan mulailah eksfoliasi.
(Artikel ini disadur dari Cosmopolitan UK / Perubahan bahasa telah dilakukan oleh penulis/Salsa Meilivia/ Image: Doc. Photo by Polena Kovaleva, Cottonbro Studio, & Ekaterina Bolovtsova on Pexels)