Berikut 5 Cara Membangun Boundary Sehat Buat Diri Sendiri
Dewasa ini, kata “boundary” semakin sering terdengar. Membangun healthy boundary atau batasan sehat untuk diri sendiri digaungkan dan kerap dikaitkan dengan kesehatan mental.
Misalnya, kita dapat mengurangi perasaan marah, sakit hati, kecewa karena kita telah membangun boundary dari faktor-faktor eksternal pemicunya.
Tapi coba tanyakan pada diri sendiri lagi, kamu yakin, sudah melakukannya dengan benar? Atau, kamu belum melakukannya sama sekali, Dear? Jika begitu, kamu perlu mencoba cara membangun boundary sehat buat diri sendiri agar kamu bisa merasakan efek baiknya nih!
1. Merefleksikan Alasan
Pertama, coba luangkan waktu sejenak untuk berefleksi. Mengutip laman Psych Central, Sally Baker, seorang terapis berbasis di London, mengatakan penting untuk mengenali kondisi psikologis diri sendiri.
Mengapa boundary ini penting untukmu? Bagaimana ini bisa mendukung kondisi emosionalmu?
“Langkah pertama untuk memiliki batasan yang sehat dalam situasi apa pun adalah meluangkan waktu untuk mengeksplorasi apa yang terjadi padamu,” ungkap Baker.
Mengenal kondisi diri juga bisa dimulai dengan jujur kepada diri sendiri, sebagaimana dijelaskan dalam laman Psychology Today.
Mengenali motivasi diri sendiri akan membantumu bangun boundary sehat. Jika suatu keinginan benar-benar akan meningkatkan kualitas hidupmu, maka jangan ragu untuk melakukannya.
2. Start Small
Langkah selanjutnya, mulai dari sedikit boundary. Perlahan-lahan, baru kamu bisa tambahkan boundary untuk diri sendiri.
Jika kamu lakukan ini, maka kamu akan lebih nyaman dan nggak overwhelming, Babes. Selain itu, kamu juga punya waktu untuk merefleksikan apakah boundary ini bisa diterima atau perlu disesuaikan lagi agar sesuai tujuan.
3. Konsistensi
Nggak kalah penting adalah konsistensi. Setelah membuat boundary, pastikan kamu tetap berpatok pada boundary tersebut.
Konsistensi terhadap suatu boundary akan mengukuhkan garis batasan yang sudah kamu tetapkan.
Sebaliknya, jika kamu membiarkan orang lain melewatkannya, ini membuat kebingungan dan malah berujung pada ekspektasi baru.
4. Komunikasikan Ketika Orang Lain Melewati Batas
Jangan ragu untuk bersikap tegas untuk menegakan batasan yang sudah kamu buat. Komunikasi menjadi hal penting di sini.
Ketika ada orang lain yang melewati batasan, ingatkan dengan baik-baik. Tak perlu konfrontasi, kamu bisa kok mengomunikasikan batasan dengan cara yang sopan.
Misalnya, berkata “aku paham kamu ingin aku melakukan itu. Tapi kamu bisa kok chat aku dan nanti aku akan jawab setelah aku pertimbangkan”.
5. Self-Love
Membangun boundary sehat akan goyah tanpa adanya self-love. Ya, mencintai diri sendiri adalah bagian penting di sini, Babes.
Ketika kamu menganggap diri sendiri tidak berguna atau kurang mencintai diri sendiri, maka batasan-batasan yang kamu buat tidak akan melindungimu.
Jadi mulai sekarang, yuk ubah pola pikir dan pandangan terhadap diri, serta berdialog baik dengan diri sendiri.