Agar Lebih Sehat, Lakukan Hal Ini Untuk Meminimalisir Risiko Serangan Jantung Saat Lari

Rayoga Akbar 31 Oct 2024

Coba amati timeline media sosial Anda, setidaknya ada satu atau dua teman ataupun orang lain yang mengunggah runitias mereka dalam menekuni olahraga lari. Dari yang lari berkeliling rumah, stadion olahraga, hingga yang mengikuti klub khusus. Alasan utama kenapa lari kembali populer tentu karena olahraga ini mudah dilakukan di mana saja. Minimal di sekitar rumah Anda. Lari juga tidak memerlukan sparing partner, Anda bisa melakukannya sendiri. Terlepas dari kepopulerannya, lari juga punya banyak manfaat untuk tubuh. Salah satunya adalah menjaga kesehatan jantung.

Olahraga lari mampu meningkatkan detak jantung dan fungsi pompa agar darah bisa tersalurkan ke seluruh tubuh sehingga sirkulasi darah meningkat. Jika dilakukan dengan benar, olahraga lari bisa memperkuat otot jantung, mengurangi risiko pembekuan darah, sekaligus mengoptimalkan fungsi jantung.

Ready, Set, Health Check!

ilustrasi lari

Penelitian menyebutkan bahwa dengan rutin berlari maka dapat menurunkan risiko terkena penyakit jantung. Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah Konsultan Kardiologi Intervensi dari Mayapada Hospital Tangerang, dr. Aron Husink, Sp.JP (K), FIHA, menjelaskan, “Lari memengaruhi kesehatan jantung karena dapat membantu mengendalikan tekanan darah, menjaga kadar kolesterol atau faktor-faktor lainnya, secara signifikan. Lari juga efektif membakar kalori dan menjaga berat badan yang sehat. Namun, kita juga perlu mengetahui cara lari yang aman dan sesuai dengan kondisi tubuh”.

Meski lari mudah dilakukan namun Anda perlu mengetahui kesiapan tubuh sebelum melakukannya. Apalagi jika Anda berencana untuk meningkatkan intensitas dan performa ketika berlari. Salah satu cara yang bisa dilakukan yaitu dengan melakukan pemeriksaan kesehatan yang komprehensif seperti pemeriksaan tekanan darah, denyut jantung, tinggi dan berat badan, serta indeks massa tubuh (IMT). 

Hal ini juga ditekankan oleh dr. Vireza Pratama, SpJP,Subsp.IKKv(K), FIHA, FAsCC, FSCAI, Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah Konsultan Kardiologi Intervensi dari Mayapada Hospital Jakarta Selatan.

“Pemeriksaan EKG (elektrokardiogram) juga penting dilakukan untuk mengetahui aktivitas listrik jantung dan membantu mendeteksi gangguan irama jantung atau gangguan lainnya. Pemeriksaan lebih lanjut seperti tes menggunakan treadmill dan berkonsultasi dengan dokter spesialis jantung juga perlu dilakukan bagi orang yang memiliki riwayat penyakit jantung, tekanan darah tinggi, dan diabetes melitus,” ungkapnya.

Know When to Stop

ilustrasi lari

Pentingya melakukan pemeriksaan kesehatan dapat membuat Anda lebih mawas diri terhadap gejala penyakit jantung ketika sedang berlari. 

Menurut dr. Dendi Puji Wahyudi, SpJP (K), Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah Konsultan Kardiologi Intervensi dan Perawatan Darurat Kardiovaskular di Mayapada Hospital Bandung, “Gejala-gejala yang bisa timbul adalah sesak napas, denyut jantung tidak teratur, pusing atau pingsan setelah lari, mual-muntah, perut terasa tidak nyaman, dan rasa nyeri atau ada tekanan pada dada yang tidak hilang meski sudah berhenti berlari”. 

Ketika beberapa gejala ini mulai terasa, pastikan untuk segera menghentikan olahraga lari dan periksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat, lalu konsultasi dengan dokter spesialis jantung untuk mendapatkan penanganan medis yang tepat dan cepat. Keterlambatan mencari pertolongan medis pada penyakit jantung, bisa berakibat fatal bahkan berujung kematian.

Memahami Golden Period

Waktu memegang peranan krusial dalam penanganan gejala serangan jantung. Penanganan harus dilakukan selama golden period atau periode kritis 90 menit pertama sejak munculnya gejala. Dengan begitu, penanganan pada serangan jantung pun harus dilakukan dalam rentan waktu golden period tersebut. Inilah kenapa memilih lokasi pelayanan kesehatan yang berkualitas juga perlu dipertimbangkan.

Sebagai rumah sakit berstandar internasional, Mayapada Hospital memiliki layanan unggulan Cardiovascular Center sebagai pusat layanan kesehatan terpadu khusus untuk menangani penyakit jantung yang dilengkapi dokter spesialis dan subspesialis yang ahli, serta peralatan canggih dengan teknologi terkini, sekaligus layanan gawat-darurat jantung yang selalu siaga 24 jam.

Layanan Cardiac Emergency Mayapada Hospital juga telah terlatih dalam menangani kasus kegawatdaruratan jantung dengan cepat dan tepat melalui tindakan Primary PCI (Primary Percutaneous Coronary Intervention), yaitu prosedur medis untuk memulihkan aliran darah ke jantung dengan cara mengatasi sumbatan atau penyempitan pada arteri koroner, serta memiliki standar protokol Door to Balloon kurang dari 90 menit.

Selain penanganan dengan tenaga ahli berkualitas, perencanaan olahraga yang tepat tentu akan bermanfaat bagi kesehatan jantung Anda. Layanan unggulan Sport Injury Treatment & Performance Center (SITPEC) di Mayapada Hospital turut hadir untuk menghubungkan

Anda dengan tim dokter spesialis kedokteran olahraga dan berkolaborasi dengan dokter spesialis jantung dan pembuluh darah. Para tenaga medis ini akan memberikan rekomendasi olahraga terbaik sesuai dengan kondisi dan kebutuhan Anda. Hal ini juga ditekankan oleh dr. Taufan Favian Reyhan, SpKO, Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga di Mayapada Hospital Jakarta Selatan. 

“Program olahraga pada dasarnya bisa disesuaikan dengan kondisi pasien. Jika pasien mengalami gangguan jantung dan masih ingin aktif olahraga, kita perlu berkoordinasi dengan dokter spesialis jantung untuk menemukan latihan-latihan yang efektif,” ungkapnya.

Layanan SITPEC ini ditujukan bagi para penggiat olahraga hingga atlet profesional demi mendapatkan penanganan efektif, mulai dari program preventif, screening sebelum olahraga, hingga penanganan cedera dan pasca cedera. 

So to stay ahead of the game, check your health before you start running.