Deretan Momen Mencuri Perhatian dari Plaza Indonesia Fashion Week 2025
Fashion di era media sosial bukan hanya tentang unjuk kreativitas di runway. Tapi juga tentang pertunjukan yang memberikan pengalaman tersendiri bagi penontonnya. Selain itu, sebuah koleksi juga diharapkan memiliki sebuah misi yang positif. Semua tersebut juga terlihat di perhelatan Plaza Indonesia Fashion Week yang berlangsung 28 September - 5 Oktober 2025 silam.
Para pencinta mode tak hanya dimanjakan secara visual lewat kreasi para desainer tapi juga mendapatkan pengalaman yang tak biasa dalam menikmati fashion show. Dalam hal misi positif, para desainer juga semakin giat dalam berkarya dengan wastra. Berikut sejumlah momen mencuri perhatian dari Plaza Indonesia Fashion Week 2025.
Konsep Peragaan
Fashion show adalah medium desainer untuk mempresentasikan visi kreatifnya akan koleksinya secara menyeluruh. Narasi yang mereka bangun bisa melibatkan sejumlah elemen seperti latar panggung, tata cahaya, koreografi model, dan musik. Bin House, jenama bentukan Obin yang identik dengan kain tradisional, menampilkan koleksi terbarunya dalam atmosfer yang berbeda. Ia meminta para model untuk menari di runway menikmati alunan musik.
Salah satu lagu yang dipakai adalah lagu Garam & Madu yang viral dari Jemsii, Naykilla, dan Tenxi. Para model yang mengenakan kebaya dan kain berjoget bebas. Lewat konsepnya ini, Bin House seolah menegaskan bahwa memakai busana dan kain tradisional bukan hanya untuk acara yang serius dan formal.
Jika Bin House mengajak model dan secara tidak langsung penonton untuk berdansa dan menikmati alunan musik, sebaliknya pada peragaan Danjyo Hiyoji mereka yang hadir justru dibuat terkejut. Betapa tidak, tiba-tiba dua model tiba-tiba melakukan adegan pertandingan tinju sebagai pembuka peragaan.
Selanjutnya tampil deretan model mengenakan kreasi tailoring dalam gaya dekonstruktif yang penuh warna dan corak. Beberapa dipadukan dengan kilt atau rok lipit pendek. Di tengah peragaan, sejumlah model terlibat “perkelahian”. Tentu mereka hanya berpura-pura. Tak ada model yang tersakiti selama peragaan berlangsung. Aksi mereka memberi energi tersendiri pada koleksi yang disebut Dana Maulana selaku founder label ini sebagai “Athletic Rhythm”.
Medium yang berbeda dipilih Sejauh Mata Memandang yang memilih merilis film pendek bertajuk Pulang. Disutradarai oleh Kathleen Malay, dan dibintangi oleh aktris muda berbakat Widuri Puteri, film ini berfokus pada narasi hubungan manusia dengan alam.
“Lewat film pendek ‘Pulang’, kami ingin mengajak penonton melihat ulang hubungan kita dengan alam, dan pentingnya kembali pulang untuk merawat dan menjaga bumi dengan tindakan nyata. Selama ini kita banyak mengambil dan mengeksploitasi alam dan sering lupa bahwa bumi itu punya batas. Melalui film pendek ini, kami juga ingin mengingatkan, bahwa tindakan kita, sekecil apapun, selalu berarti dan memberi dampak.” ujar Chitra Subyakto, Pendiri dan Direktur Kreatif Sejauh Mata Memandang sekaligus Eksekutif Produser film “Pulang”.
Dalam film tersebut, tampil koleksi dalam nuansa warna merah jambu yang proses pewarnaannya menggunakan bahan alami yakni kayu secang. Momen ini juga menjadi peluncuran konsep baru dari pop up store Sejauh Mata Memandang di The Space, Plaza Indonesia.
Deretan Tren Fashion
Beragam tren berbusana hadir di panggung Plaza Indonesia Fashion Week. Dari yang vibran penuh warna hingga klasik dan elegan. Variatifnya tren yang dihadirkan seolah menggemakan pesan tak ada lagi batasan untuk mengekspresikan diri lewat pakaian. Ada apa saja trennya? Berikut ulasan selengkapnya.
Modern Preppy
Gaya preppy yang rapi dan klasik bertransformasi menjadi lebih modern. STUDIOMORAL menampilkan nuansa yang playful lewat permainan warna cerah dan aksen ruffles.
Sementara itu 3Mongkis yang kembali berkolaborasi dengan Rama Dauhan bermain dengan layering, warna-warna redup, dan gaya minimalis. Permainan layering dan siluet terlihat pada koleksi Artkea Stripes seperti padanan crop jacket bersama celana panjang serta kemeja oversized.
Label Two Stitches yang identik dengan kemeja detail cutout nya juga menampilkan sejumlah busana bergaya preppy. Tentunya dalam dunia Two Stitches, gaya preppy hadir dalam tampilan yang tak biasa. Jonathan Andy selaku desainer mengemasnya menjadi lebih edgy dan futuristis lewat tambahan topeng serangga.
Oversized Jacket
Berbicara siluet oversized, para desainer juga ramai mengaplikasikannya pada kreasi luaran. Jan Sober membuat versi modern dari bomber jacket dengan desain kerah yang lebar menjadikannya terlihat lebih formal.
Sean Sheila bermain dengan warna merah dan blush pink serta potongan yang lebih drop shoulders pada deretan jaket bergaya sporty. Mel Ahyar Archipelago bereksperimen dengan tekstur, motif, dan material pada kreasi luarannya yang bergaya edgy.
Sementara itu Dibba bermain dengan nuansa futuristis. Jaket hadir dengan lengan bervolume dan material berkilauan. Serta mantel tampil ekspresif dalam corak leopard dan boots senada.
Sartorial & Sporty
Di ranah menswear, desainer menginjeksi nuansa urban pada rancangan bergaya sartorial yang formal. Yosafat Dwi Kurniawan memadukan celana panjang lebar bersama atasan tanpa lengan dengan tekstur croco. Ia juga menambahkan unsur budaya lewat atasan bergaya changsan.
Sentuhan sporty dibawa Temma Prasetio dalam jaket bervolume dan kemeja tanpa kerah. Ia membuat tampilannya tetap terlihat sophisticated dan dinamis.
Jan Sober bereksperimen dengan siluet. Selain jaket oversized, Jan Sober juga menawarkan setelan jas yang dipadukan bersama celana pendek. Pada koleksi ini, turut tampil koleksi busana perempuan berupa gaun bergaya klasik dan setelan rok yang modern.
Geliat Wastra di Plaza Indonesia
Wastra dikreasikan ke dalam berbagai busana. Dari yang bergaya kasual, semi formal, hingga gaun malam. Tak hanya Bin House dengan koleksi yang elegan dan konsep peragaan yang ceria, berikut koleksi desainer yang menggunakan wastra dan terinspirasi budaya Indonesia di PIFW 2025.
Kraton by Auguste Soesastro
Auguste Soesastro mengemas budaya Bali dalam deretan busana yang elegan namun berkesan rileks. Sang desainer memadukan bahan seperti linen dan sutra yang cocok untuk udara tropis dengan kain sarung khas Bali.
IKAT Indonesia
IKAT Indonesia menampilkan koleksi yang bernuansa leisure dalam kombinasi warna yang elegan. Koleksi ini juga menandai 14 tahun eksistensi dari label bentukan Didiet Maulana ini. Sang desainer juga merancang sejumlah gaun malam yang bernuansa elegan.
GHEA Men
Plaza Indonesia Fashion Week 2025 juga menjadi momen spesial bagi Ghea Panggabean yang merayakan 45 tahun berkarya. Kali ini ia mempresentasikan lini Ghea Men dengan berfokus pada motif Tikar.
Pada peragaan ini turut tampil lini Ghea Resort yang dipunggawai putri kembarnya, Amanda dan Janna Soekasah. Keduanya menampilkan koleksi bergaya bohemian terinspirasi dari budaya Sumbawa.
Julianto for Iwan Tirta Private Collection
Julianto mengkreasikan kain batik menjadi lebih megah dalam permainan siluet adibusana dalam koleksinya untuk Iwan Tirta Private Collection. Bertajuk Jagad Rasa, keduanya menggunakan batik berbahan sutra tenun dengan sematan detail seperti bordir dan laser cut.
Tanah le Saé
Tanah le Saé membawa romansa ke dalam kebaya dan beskap rancangannya. Dalam koleksi bertajuk Chapter X: Love, Loss, Memory Tanah le Saé juga menampilkan detail khasnya seperti rajutan bunga serta permainan warna-warna redup.
Mel Ahyar Archipelago
Mel Ahyar Archipelago mengangkat kain Sasirangan dari Kalimantan Selatan untuk koleksinya yang bertajuk Tanah Laut. Ia mengemasnya menjadi deretan busana bergaya modern dan edgy.
Cita Tenun Indonesia
Cita Tenun Indonesia menggandeng tiga desainer untuk koleksinya yang bertajuk Modulus. Jeffry Tan merancang menggunakan kain Tenun Sobi Wajo, Sulawesi Selatan dan Tenun
Sobi Muna, Sulawesi Tenggara. Tenun Sobi merupakan jenis Tenun khas Suku Bugis yang motifnya hanya terlihat di bagian depan kain, sedangkan bagian belakang polos tanpa motif. Karakteristik ini tercipta dari proses teknik Pakan Mengambang.
Dibba menggabungkan Tenun Garut dari Jawa Barat dengan Tenun Lurik dari Jawa Tengah. IKYK juga memadukan Tenun Sumba dan Tenun Sambas dalam koleksinya.
Wilsen Willim
Wilsen Willim melakukan debut lini demi couture di PIFW 2025. Dalam koleksinya ini, Wilsen juga mengkreasikan batik peranakan yang dibuat lebih kontemporer dengan tambahan motif kincir angin favoritnya.
Aksi Selebriti di Runway
Kehadiran selebriti juga di runway juga kian menyemarakkan PlFW 2025. Angga Yunanda dan Maudy Ayunda tampil berjalan di IKAT Indonesia. Maudy Ayunda juga kembali berjalan di Mel Ahyar Archipelago bersama selebriti lainnya seperti Ario Bayu, Devano, Sheila Dara, Omar Daniel, dan Sha Ine Febriyanti.
Peragaan busana Ghea Men juga dimeriahkan selebriti seperti Wulan Guritno, Teuku Zacky, dan artis sekaligus desainer Ivan Gunawan. Sementara itu Tanah le Saé mengajak Ayushita dan Roy Sungkono untuk menjadi model koleksinya. Sigi Wimala didaulat 3Mongkis dan Rama Dauhan untuk menutup fashion show mereka.