Cara Terbaik untuk Membuat Batasan yang Sehat dalam Hubungan

Nadhifa Arundati 06 Nov 2021

Mengutip dari kisah Beyoncé di cover story Harper's Bazaar, ada hal menarik nih yang bisa kita pelajari tentang relationship stuff  – bahwa ia selalu tegas perihal batasan dalam hubungan. Sejujurnya, Cosmo setuju dengan pernyataan dari Queen Bey (alias Beyoncé), tetapi setelah melihat realita....membuat batasan yang sehat khususnya dalam hubungan romantis bisa terdengar cukup sulit untuk diterapkan.

Seorang psikoterapis, Jessica Fern menjelaskan kalau perempuan jauh lebih memiliki keinginan untuk mengetahui bagaimana cara memberi batasan yang baik di dalam hubungan. “Banyak perempuan yang masih belum dapat membedakan antara apa yang mereka butuhkan dengan apa yang orang lain butuhkan,” ucapnya. “Sering berpikir...kalau kita menolak, kita bakal kehilangan pasangan.”

Lalu bagaimana caranya untuk bisa mengomunikasikan dan memahami batasan kita sendiri? OK, let’s go back to the basic.


'..'

Persiapkan waktu untuk berbicara kepada pasangan. Jika si dia menginginkan sesuatu yang bertolak belakang denganmu – contohnya, dia mau kamu ikut nongkrong bersama teman-temannya di pub, atau memberi pesan “good night” di setiap malam – menurut Fern, ada baiknya kamu hadapi dengan rasa empati dan keterbukaan agar tidak terjadi salah paham. “Daripada kamu menjawab ‘bagi saya tak ada masalah kok’ lebih baik kamu mengatakan ‘ini memang bukan prioritas saya, tetapi kalau menurutmu hal ini bisa menjadi jalan yang terbaik untuk memperkuat hubungan kita, maka saya rasa tak masalah.”

Namun saat kamu menginginkan sesuatu dari pasangan, semisalkan: kamu ingin si dia mengajakmu pergi ke acaranya, Fern merekomendasikan untuk melontarkan pertanyaan ketimbang perkataan yang menimbulkan persepsi buruk. “Tanya ke si dia ‘akhir-akhir ini kamu kok jarang banget mengajak saya pergi, ya?’ bertanya secara tulus, jangan terlihat seperti ingin menyerang si dia.”

Bukan hanya satu percakapan saja, dalam hubungan kamu perlu ‘menuangkan’ banyak hal yang mampu memberikan hasil positif antar kedua belah pihak. “Menurut saya, berbicara dengan pasangan itu sama persis seperti wawancara pekerjaan!” Sebut Fern dengan tawa. Kurang romantis rasanya jika hanya merangkum soal target apa saja yang sudah kalian lakukan dalam hubungan – It’d be much better if keep up the good connection with your partner.


(Artikel ini disadur dari cosmopolitan.com / Perubahan telah dilakukan oleh penulis / Alih Bahasa: Nadhifa Arundati / Image: Dok. by freestocks on Unsplash)