The Greater Version Of Anya Geraldine
Hidup manusia jelas tidak berjalan pada satu titik saja. Ada banyak langkah yang ditempuh serta perubahan yang dijalani. Anya Geraldine adalah salah satu yang berani menghadapi segala tantangan. Inilah transformasi dari sisi karier, kedewasaan, serta pilihan gadget-nya, yang siap membawa dara Sagitarius ini menjadi versi terbaik dari dirinya.
“Seperti apa sosok Anya Geraldine? Apakah ia seperti yang selama ini saya lihat di media sosial? Tinggi, memiliki aura menarik, sporty, serta penuh kejujuran dalam bersikap?” adalah serangkaian pertanyaan yang muncul di benak saya sebelum bertemu dengan sosok aslinya pada akhir bulan September silam.
Pagi itu Anya Geraldine datang dan menyapa seluruh tim yang terlibat pemotretan, ia langsung duduk dan siap dirias mengingat kami tengah berpacu dengan waktu di sesi photoshoot cover Cosmo kali ini. Anya terlihat lebih pendiam dan memiliki aura misterius. Meski begitu ia tampak cekatan saat berpose penuh kepercayaan diri di depan kamera (psst, jangan lupa ia meniti karir sebagai model!). Selepas makan siang dan memasuki sesi wawancara bersamanya, saya mulai memahami bahwa Anya Geraldine aslinya begitu ekspresif, ramah, dan jauh dari image yang biasanya sengaja dipoles agar selalu tampil sempurna. Apa yang Anda lihat di media sosial, seperti itulah ia di kehidupan nyata. “Anda tahu? Saya sebenarnya termasuk tipe yang pemalu dan pendiam. Saya menjadi ekstrovert kepada orang yang sudah dekat dengan saya. Kalau bertemu orang baru saya lebih introvert,” jelasnya sambil tersenyum.

INTO THE ACTING WORLD
Beberapa dari Anda mungkin mengenal Anya Geraldine lewat gaungnya sebagai sosok Youtuber serta selebgram ternama Indonesia. Ia membangun karirnya di ranah digital dengan apik hingga detik ini. Ada lebih dari 785 ribu subscribers di akun Youtube-nya, 5,5 juta pengikut di Twitter, serta puncaknya 11,2 juta followers di Instagram! Tak menampik usia 20an yang ia jalani tampaknya menjadi salah satu momen terbaik untuk kariernya. Kini akting ia pilih sebagai dunia baru yang siap diselami untuk karirnya. Tidak terlalu mengejutkan jika merunut beberapa tahun ke belakang, kita juga lebih sering melihat Anya di dunia seni peran, entah itu kontribusinya dalam film ataupun sebuah series.
“Tahun 2017 menjadi awal saya mulai masuk ke dunia akting. Itu adalah tahun di mana saya sejujurnya sedang berada di comfort zone karier saya sebagai selebgram. Saya ingat beberapa perkataan ‘pedas’ netizen yang bilang saya hanya bisa foto-foto cantik atau sebatas membuat video saja. Mendengar itu saya tertantang untuk membuktikan bahwa saya juga bisa lho melakukan hal lain! Ketika itu muncul tawaran untuk membintangi film Tusuk Jelangkung di Lubang Buaya, maka saya memutuskan untuk mengambilnya. Saya yang tidak punya basic apa-apa soal akting waktu itu hanya memiliki waktu dua minggu persiapan sebelum syuting,” kenangnya.

Menariknya, selepas film perdananya tayang Anya justru merasa memiliki adiksi tersendiri untuk kembali mendalami dunia seni peran. “Saat menonton film pertama saya dan melihat diri sendiri disana, saya sadar ada banyak kekurangan. Akhirnya saya jadi tertantang untuk terus berakting karena ingin membuat akting saya lebih baik lagi dan lagi. Saya juga ingin mengeluarkan kemampuan terbaik yang bisa saya punya,” tuturnya.
Kini Anya sudah membintangi lebih dari sembilan film serta delapan series. Tahun depan kita juga nampaknya akan semakin sering melihat sosoknya di industri perfilman Indonesia. Okay, jangan lupakan kiprahnya lewat web-series Layangan Putus yang tayang di WeTV tahun 2021 juga sukses mengantarkannya menjadi fenomena tersendiri di masyarakat. Web series ini bahkan tidak pernah absen menempati trending topic di masa penayangannya. Tak ayal karakter Lydia yang ia perankan membuat banyak orang semakin melirik kemampuan aktingnya. “Saya tidak terlalu pilih-pilih dalam urusan akting. Selama karakter itu menarik dan penting untuk ceritanya, maka saya pasti akan tergugah untuk memerankannya. Apapun karakternya saya akan jalani! Dan kebetulan kemarin saya mendapat karakter Lydia yang ternyata ramai membuat orang kesal,” jelas Anya.
Saya lantas tergelitik untuk bertanya pada perempuan kelahiran 15 Desember 1995 tersebut, apakah kekesalan penonton atas karakternya di Layangan Putus sempat membuatnya merasa nervous atau down? “Tidak sih, haha.. Saya pikir biarkan saja orang mau berkomentar apa. Justru saya merasa senang kalau orang benar-benar sebal sama saya. Berarti goals dan akting saya berhasil, bukan?” jawabnya mantap.
Ketika memasuki dunia baru adalah sesuatu yang wajar apabila mendapati banyaknya hal mengejutkan bahkan sulit diduga sekalipun. Begitulah hidup dan segala misterinya. Selama masa adaptasinya, Anya ikut mengaku sempat menemukan sejumlah fakta mengagetkan ketika awal memulai akting. “Dunia akting jelas berbeda dari dunia saat saya menjadi selebgram dan Youtuber. Di dunia seni peran ini kita harus bekerja sama dengan banyak sekali orang dan kru. Ketika di lokasi syuting baik kru, pemain, sutradara, produser, statusnya sama. Harus saling membaur,” tambahnya
DO GREATER THAN NOW
Semangat yang berkobar dalam diri Anya membuat saya penasaran, tentang cita-cita yang ingin ia gapai di dunia ini kedepannya. Terlebih ketika Anda tengah berada puncak popularitas dengan gairah masa muda dan energi yang tak terbatas, semua hal terasa memungkinan untuk diwujudkan. “Sebenarnya saya berharap penonton senang saat melihat peran saya tersebut. Sekecil apapun peran saya di film atau series, saya ingin agar peran saya bisa berarti bagi yang menontonnya dan mereka kenang. Dari sisi konten, saya ingin menjadi seorang konten kreator yang unik dan inspiring. Selalu memberikan influence positif buat teman-teman menjadi versi terbaik dari dirinya. Kuncinya: always do greater than now, then success will follow.”
Tahun ke tahun hidup Anya sejatinya juga terus bergerak, berisi banyak hal penuh warna. Selain transisi karirnya dari seorang model, selebgram, Youtuber, dan aktris, ia juga menjalani perpindahan dalam urusan daily driver untuk smartphone-nya. Tepatnya di bulan Agustus silam bersama dengan Pevita Pearce ia terpilih menjadi #TeamGalaxy yang diajak Samsung sebagai salah satu orang yang pertama kali merasakan experience Samsung Galaxy Z Flip4 5G di New York. “Itu salah satu pengalaman yang berharga sekali buat saya, sangat memorable. Karena di saat orang-orang lain masih penasaran sama produknya, saya sudah bisa hands-on, di New York pula!”

Ada alasan besar lainnya yang membuat Anya mantap memilih Galaxy Z Flip4 5G sebagai smartphone yang menunjang segala aktivitas dan kesibukannya. “Galaxy Z series bukan cuma terlihat stylish, tapi smartphone ini juga punya banyak fungsi yang dapat diandalkan. Contohnya Cover Screen yang lebih besar, daya tahan dan baterai yang lebih baik, kamera flagship dengan kemampuan Nightography. Ini membuat Galaxy Z series sebagai kombinasi seimbang antara style dan fungsinya. Smartphone ini bahkan bisa saya selipkan di outfit saya karena desainnya yang stylish dan compact,” tuturnya.
Terlebih dengan jadwalnya yang semakin padat Anya memang membutuhkan smartphone yang mampu menunjang aktivitasnya. “Karena saya memiliki banyak sekali kegiatan, tentunya saya harus smart dalam me-manage waktu dengan baik. Salah satunya saya dibantu dengan device yang reliable. Thanks to Samsung Galaxy Z Flip4 5G yang ‘fleksibel’ banget device-nya! Misalnya saaat saya harus meeting online tapi sambil makeup, handphone ini cukup saya letakkan di meja tanpa ribet cari sandaran untuk handphone-nya karena tinggal ditekuk saja. Apalagi baterainya juga awet banget, jadi buat saya yang punya ‘segudang’ kegiatan ini enggak perlu khawatir lagi harus bolak-balik charge!,” jelasnya dengan riang.
Lama berkecimpung sebagai konten kreator Anya jelas tahu apa yang ia butuhkan untuk menunjang membuat konten maksimal. Of course, kita juga tidak bisa menutup mata bahwa di balik konten Anya yang refreshing (seperti yang bisa Anda lihat di Instagram-nya @anyageraldine), ada peranan device yang mumpuni. “Satu fitur yang saya suka adalah Flex Mode. Fitur ini membuat saya bisa melakukan apa saja dengan Galaxy Z Flip4 5G secara lebih mudah dan seamless. Di antaranya merekam video seperti pakai handycam, mengeksplor foto OOTD, terus bisa membuat konten story dan Instagram Reels dari berbagai angle. So happy! Ini jadi pengalaman yang saya rasa tidak bisa didapatkan dengan device lainnya.” ujar Anya.

Blazer, Zara; kalung, House of Jealouxy; smartphone, Samsung Galaxy Z Flip4 5G.
Pengalamannya selama hampir lima tahun menggeluti dunia media sosial dengan segala peliknya engagement dan algoritma yang dinamis, membawa Cosmo penasaran apa formula Anya Geraldine untuk setiap konten-kontennya? Bagaimana caranya ia tetap effortless menjaga semua followers-nya (yang berjumlah fantastis tersebut!)? “Kebanyakan konten foto, video, dan Twitter saya sebenarnya lebih banyak bersifat spontan. Apa yang sedang saya pikirkan, biasanya segera saya lakukan dan upload. Saya bukan tipe orang yang memiliki strategi tertentu untuk konten saya,” jelasnya.
“Tapi saya yakin semua content creator di media sosial pasti memikirkan mengenai engagement, makanya salah satu yang tak kalah penting adalah mengeksplor kreativitas yang lebih baik lagi dan keep up dengan tren yang ada,” lanjut Anya lagi. “Salah satunya membuat foto maupun video yang tidak itu-itu saja supaya tetap menarik buat audience. Semenjak menggunakan Galaxy Z Flip4 5G saya bisa eksplor dalam membuat konten yang unik dengan berbagai angle menggunakan Flex Cam. Selain proses membuat konten jadi lebih fun dan mudah, saya juga jadi tidak khawatir lagi deh untuk bikin konten kreatif di mana saja dan kapan saja. Apalagi saya juga hobi sekali selfie, haha.. Fitur Quick Shot di Cover Screen Galaxy Z Flip4 5G begitu membantu saya selfie dengan maksimal. Biasanya kan kita hanya selfie dengan kamera depan saja, tetapi dengan adanya fitur ini saya bisa bebas berfoto selfie lewat kamera belakang karena ada Cover Screen yang bisa preview hasil selfie kita tanpa harus unflip ponselnya.”

Tetapi untuk mempertahankan karier di media sosial selama bertahun-tahun jelas tak semudah membalikan telapak tangan. Anda harus memiliki prinsip dan keunikan yang membuat diri Anda berbeda. “Paling saya merasa jika kita tetap menjadi diri sendiri dan punya keunikan tersendiri, ini akan membuat orang tidak mudah bosan kepada kita. Mungkin banyak orang di luar sana yang tidak menjadi diri mereka sendiri, terlalu membangun image-nya di media sosial. Lama-lama ia jadi tidak bisa “bergerak” dan kehilangan karakternya. Orang-orang akhirnya juga ikut bosan. Prinsip yang selalu saya terapkan di media sosial adalah saya harus selalu menjadi diri sendiri dan bisa memberikan hal positif,” tambahnya.
“Itulah mengapa peran smartphone sangat besar bagi saya secara pribadi. Apalagi saya termasuk tipe konten kreator yang sering spontan dalam membuat konten. Butuh sekali smartphone yang bisa menunjang segala aktivitas, punya fitur terbaik, bisa membantu menangkap semua momen dalam hidup saya, dan pastinya harus stylish dan compact saat dibawa kemana pun juga.”
JUST TRUST HERSELF
Obrolan kami siang itu semakin seru. Ia seperti teman lama Anda yang riang dan bersemangat. Anya tak ragu ikut membagikan pembicaraan soal love language-nya yang berupa physical touch dan bagaimana perbedaan personality-nya sekarang dan lima tahun lalu. “Sekarang saya menjalani hidup dengan apa yang saya bisa serta lebih santai, tidak se-overthinking dulu. Jika dirunut ke belakang, lima tahun lalu saya lebih impulsif, terserah maunya saya saja. Sekarang saya lebih bisa memikirikan orang lain. Paham atas konsekuensi saat melakukan sesuatu. Kabar baiknya, saya sudah menemukan inner peace saya! Jadi ketika orang di luar sana mau berbuat jahat atau tidak suka, saya sudah bisa memiliki pertahanan diri. Itu semua tidak lagi bisa merusak saya.” Girl, we love her spirit!

Jika Anda salah satu followers Anya Geraldine pasti juga paham betul bahwa akhir-akhir pemeran Sanya di film Garis Waktu tersebut sedang begitu aktif berolahraga, dari mulai pergi ke gym hingga bermain tenis. Ya, Anya tengah menikmati waktu istirahatnya, sebelum mulai jadwal syuting yang padat di akhir Desember mendatang. Di fase inilah Anya jadi lebih punya kesempatan menghabiskan waktu dengan orang terdekatnya. “Jika bisa saya harus bertemu dengan teman dan pasangan saya setiap hari, haha... Biasanya saya memilih hang out di malam hari selesai bekerja dan syuting. Kebetulan sebagai orang yang suka posting di media sosial, saya perlu kamera yang perfect untuk foto bersama teman-teman saya di malam hari.” Faktor inilah yang juga membuatnya semakin yakin memilih Samsung Galaxy Z Flip4 5G dengan kameranya yang memiliki kemampuan Nightography yang bisa mengurangi noise yang suka muncul saat kondisi low light. “Saya bisa langsung upload konten di media sosial tanpa perlu edit lagi karena hasilnya terang dan tajam!”
Tahun 2022 yang tinggal menghitung hari ini juga membawa Anya menarik kembali momen-momen terbaiknya. “Tahun ini saya senang mendapat banyak kesempatan untuk melakukan greater things seperti ada beberapa series saya yang rilis dan banyak ditonton publik. Itu adalah sebuah achievement yang membanggakan! Saya juga banyak pergi traveling ke luar negeri bukan untuk liburan, tapi untuk bekerja. Saya malah senang jika pergi keluar negeri dan tetap bisa produktif di sana. Salah satunya seperti saat saya bisa ke New York untuk hadir ke acara Samsung Galaxy Unpacked silam. Lalu bisa bergabung menjadi salah satu team Galaxy dari Samsung yang iklannya di mana-mana. Smartphone ini juga tidak hanya fashionable dan compact tetapi juga punya beragam fitur yang menarik dan membantu hidup saya salah satunya IPX68 Water Resistant. Dengan tantangan yang semakin tinggi, saya jadi semakin tertantang untuk menjadi greater version of myself,” ujarnya dengan mata berbinar.

Maka di penutup pertemuan kami hari itu, saya bertanya tentang angan dan asa Anya di tahun 2023 nanti. “Saya berharap semoga tahun 2023 nanti bisa semakin banyak bermain film / series lagi, kalau bisa yang bergenre action! Saya ingin apapun yang dikerjakan ke depannya menjadi sesuatu yang produktif dan bisa dinikmati semua orang. Serta bisa menjadi nilai positif bagi orang yang melihatnya.”
That’s so thoughtful, Anya!
Photographer: Hadi Cahyono
Fashion Stylist: Dheniel Algamar
Text: Giovani Untari / FT
Digital Imaging: Raghamanyu Herlambang
Layout Cover: Rhani Shakurani
Assistant Fashion Stylist: Zhania Siti Taqiyya, Nadhifa Arundati
Makeup: Bubah Alfian
Hair: Rangga Yusuf
Location: Roja by MOJA Museum