Red Flag yang Harus Kamu Perhatikan Saat First Date!

Nadhifa Arundati 21 Nov 2023

First date atau kencan pertama menjadi momen yang sifatnya campur aduk. Saat bertemu dengan si dia, perut terasa seperti dipenuhi oleh kupu-kupu. Jika tampilan si dia adalah sosok yang kamu idamkan, maka perasaan butterlflies in my tummy ini kemungkinan besar akan kamu alami secara intens.

Namun, saat kamu mencoba mencerna semua perasaan ini, ada kemungkinan kamu melewatkan tanda bahaya yang kamu lihat pada mereka. Sementara menemukan petunjuk halus ini bisa seperti bermain permainan petak umpet, penting untuk tetap waspada karena taruhannya lebih tinggi dan sebuah hubungan yang sedang berkembang mungkin terjadi.

Berikut adalah beberapa tanda bahaya pertemuan pertama yang dapat membantu kamu membuat penilaian yang lebih akurat!

 

Menghina mantan 

Well, memang normal untuk membicarakan pengalaman romantis sebelumnya, terus-menerus berbicara dengan nada negatif tentang mantan pasangan mungkin menjadi tanda bahaya yang harus kamu perhatikan. Ini bisa menunjukkan masalah yang belum terselesaikan, rasa sakit yang masih berlanjut, atau ketidakmampuan untuk melanjutkan ke depan. Oleh karena itu, memperhatikan bagaimana seseorang berbicara tentang hubungan masa lalunya dapat memberikan wawasan berharga tentang kecerdasan emosional mereka dan kesiapan hubungan secara keseluruhan.


Memaksa untuk pergi ke tempat tertentu tanpa meminta pendapatmu

Pertemuan yang sukses melibatkan minat bersama dan keputusan bersama, dan penekanan pada lokasi tertentu tanpa mempertimbangkan preferensimu mungkin menunjukkan kurangnya rasa hormat terhadap kontribusi yang kamu berikan. Perilaku ini bisa menunjukkan pendekatan yang egois atau ketidakpedulian terhadap pentingnya kolaborasi dalam membangun hubungan.

 

Ingin langsung mencium atau berhubungan seks

Memulai ciuman atau keinginan untuk menjadi intim secara fisik terlalu cepat mungkin menunjukkan kurangnya batasan dan rasa hormat, atau ketidakpedulian terhadap tingkat kenyamanan orang lain. Penting untuk mengukur dan menghormati batasan satu sama lain, memastikan bahwa kalian berdua nyaman dengan perkembangan hubungan yang bertahap. Jika pada suatu titik kamu merasa tidak nyaman, itu adalah tanda untuk pergi.

Peringatan: No means no. Dan kamu tidak perlu menjelaskannya.

 

Terus-menerus meminta alamat meski kamu menolak

Jika si dia memaksa untuk mendapatkan alamatmu, terutama setelah kamu mengungkapkan ketidaknyamananmu dalam membagikannya, bisa dianggap sebagai pelanggaran terhadap ruang pribadimu dan tanda potensial perilaku yang mengendalikan. Penting untuk memprioritaskan keselamatan dan kenyamananmu, dan seseorang yang menghormati keputusan dan batasanmu lebih mungkin berkontribusi pada hubungan yang positif dan sehat. Jika pasanganmu terlalu memaksa, kamu sebaiknya mempertimbangkan kembali dinamikamu dengan orang ini.


Menyarankan pergi ke bar pada pertemuan pertama

Meskipun pergi ke bar mungkin tidak langsung bermasalah, penting untuk menilai situasinya dengan benar. Misalnya: Jika saran untuk pergi ke bar disertai dengan penekanan yang kuat pada konsumsi alkohol, itu mungkin menunjukkan ketergantungan pada zat untuk bersosialisasi atau ketidaknyamanan potensial dalam interaksi yang tidak mabuk. Kedua, bar sering ditandai dengan lingkungan yang berisik dan mungkin bukan pengaturan ideal untuk percakapan dan hubungan yang bermakna pada pertemuan pertama. Ini bisa menjadi tanda bahaya jika seseorang secara konsisten memilih pengaturan yang menghambat komunikasi yang tulus.


Terus-menerus mengeluh

Keluhan berlebihan seringkali memiliki nada negatif, yang mungkin menciptakan suasana pesimisme. Jika seseorang secara konsisten fokus pada keluhan atau pengaduan, itu bisa menguras emosi dan menciptakan suasana yang negatif untuk pertemuan tersebut.

 

(Artikel ini disadur dari Cosmopolitan.in / Perubahan bahasa telah dilakukan oleh penulis, Nadhifa Arundati / Image: Dok. Pexels by Ron Lach)