Tanda Pasangan Kamu Sudah Move On dari Mantannya
Ini menjadi kegelisahan yang sejujurnya sulit sekali dihilangkan. Apapun yang bersinggungan dengan mantan sudah pasti sensitif untuk dibicarakan – apalagi kalau kita tahu, pasangan belum seutuhnya move on dengan mantannya, boom.
Meski demikian, ada kalanya ketakutan ini yang justru menumbuhkan asumsi negatif di dalam pikiran kita, kita bahkan tak pernah menemukan ‘jejak’ bahwa pasangan masih memikirkan atau berhubungan dengan sang mantan, then you need to just relax, babe. Oke, mungkin memang tak bisa semudah itu menenangkan rasa gelisah...tetapi kali ini Cosmo ingin membantumu, memberikan tanda-tanda kalau pasangan kamu itu sudah move on dari mantannya (totally!). Simak!
Tak pernah menjelek-jelekkan mantannya
Attention! Jika seseorang sering menjelek-jelekkan mantannya, ini menjadi salah satu tanda red flag. Logikanya begini, kalau pasanganmu putus secara tidak baik-baik dengan mantannya, bukan berarti dia harus selalu menghina sang mantan di depanmu – bahkan hampir setiap hari – karena semakin kita membenci, kita juga akan semakin sering memikirkan orang tersebut. Kalau pasangan merasa masih ada unfinished business dengan mantannya, lebih baik kamu diskusikan dengannya.
Opsi terbaiknya, kamu dapat meberikan saran kepada pasanganmu untuk melakukan sesuatu yang mampu memperoleh kedamaian dari rasa bencinya terhadap mantan. Semua ini bergantung pada keputusan kalian berdua. Karena sejujurnya, hubungan kalian akan berjalan lebih lancar jika kamu dan juga pasangan sudah sama-sama menemukan kedamaian diri – lebih tepatnya, hidupnya tak lagi bersinggungan dengan mantan.
Dia sudah lost contact dengan mantan
Sebetulnya, tak ada salahnya kalau si dia dan mantan masih berhubungan baik – mungkin karena putusnya sudah cukup lama, dan kamu pun juga mengenal mantannya. Tetapi kalau si dia memutuskan untuk tak lagi berhubungan dengan mantan khususnya di media sosial, ini menjadi tanda kalau dia memang sudah tak peduli dengan kehidupan mantannya. Bisa dipastikan kalau pasanganmu sudah sepenuhnya move on dari masa lalu.
Tak pernah membahas mantan, kecuali kamu yang bertanya duluan
Pasti kamu akan merasa jengkel kalau mantan kamu cukup intense membehas mantan di setiap pembicaraan kalian, ugh! Namun jika mantanmu justru tak pernah membahas masa lalunya, dan hanya mau menceritakannya di saat kamu yang bertanya duluan, ini menjadi tanda kalau dia memang sudah tak mau kembali melihat ke belakang, he just want to focus on you.
Saat bertengkar, dia tidak pernah membandingkanmu dengan mantannya
Konflik akan selalu terjadi di dalam hubungan, normal kok. Perhatikan bagaimana cara pasaganmu mengatasi konflik, apakah si dia sering membandingkanmu dengan mantan, atau malah sebaliknya? Kalau pasanganmu selalu mau mencari solusi dari setiap masalah tanpa melibatkan pihak lain, then congrats, dia sudah cukup dewasa dalam menangani situasi ‘panas’, dan dia hanya ingin hubungan kalian ini berkembang. No worries, okay?
Perasaan dia terhadapmu bersifat konsisten
Familier dengan istilah hot and cold? Situasi di mana seseorang memperlakukanmu secara tak konsisten. Hari ini dia bisa bersikap sangat sweet, tetapi keesokan harinya dia memberikanmu jarak tanpa melontarkan kata-kata. Oh, crap…semoga kita dijauhkan dari sikap pasangan seperti ini. But well, jika pasanganmu selalu bersikap konsisten dan menunjukkan rasa sayangnya tanpa henti, tentu saja kamu harus apresiasi perlakuannya. Di dalam pikiran si dia hanya ada kamu, maka tak ada celah sedikit pun baginya untuk memikirkan mantan. He’s totally into you.
Dia jarang membuka handphone saat sedang menghabiskan waktu denganmu
Dia hanya membuka handphone saat ada urusan penting itu hal yang wajar. Ketika kalian sedang menghabiskan waktu bersama, pasanganmu selalu berusaha semaksimal mungkin untuk mendengarkan ceritamu, melakukan kegiatan yang seru, dan kamu sadar betul kalau si dia itu selalu menjadikanmu prioritas di dalam hidupnya. Then gurl, mari Cosmo ucapkan sekali lagi, kalau pasanganmu itu sudah melupakan mantannya.
(Nadhifa Arundati / Image: Dok. Pexels by August de Richelieu)