Tak Hanya Tidur, Ini 7 Jenis Istirahat yang Kamu Butuhkan!
Istirahat yang cukup sangat penting untuk kesehatan fisik dan mental secara keseluruhan, namun ini bukan hanya tentang aturan tidur klasik minimal 8 jam di malam hari. Faktanya, ada tujuh jenis istirahat yang paling penting untuk menjaga keseimbangan fisik, mental, dan spiritual.
Berikut ini Cosmo akan menjabarkan secara detail tentang jenis-jenis istirahat yang kamu perlukan, selain tidur di malam hari. Simak yuk Cosmo babes!
1. Istirahat Fisik
Istirahat fisik adalah salah satu jenis istirahat yang paling penting dan paling umum. Istirahat fisik memiliki dua bentuk; bentuk pasif dan bentuk aktif. Istirahat fisik bentuk pasif itu seperti tidur di malam hari dan tidur singkat di siang hari.
Sementara istirahat fisik bentuk aktif mencakup aktivitas apa pun yang bisa meningkatkan kesejahteraan fisik, seperti olahraga ringan, yoga, massage, exercise, atau stretching.
Memaksimalkan kedua bentuk istirahat fisik ini bisa membantu meningkatkan kekebalan tubuh, meningkatkan kekuatan, memberi energi dan tidak mudah merasa lelah, serta bisa mencegah cedera.
Cara istirahat fisik:
- Tidur! Kebanyakan orang dewasa membutuhkan tujuh hingga sembilan jam untuk tidur setiap malamnya, menurut Sleep Foundation.
- Lakukan olahraga ringan setidaknya 2-3 kali dalam seminggu.
- Rencanakan waktu untuk melakukan perawatan diri seperti massage, minimal satu minggu sekali.
2. Istirahat Mental
Saat mental kamu terkuras, kamu mungkin merasa seperti mengalami “brain fog” atau seolah-olah setiap tugas membutuhkan usaha dua kali lebih besar untuk diselesaikan. Itu juga bisa membuat kamu merasa overwhelmed, mudah terdistraksi, atau sulit untuk fokus. Jika kamu mengalami itu semua, tandanya kamu memerlukan istirahat mental!
Pada dasarnya, istirahat mental yaitu memberi pikiran dan otak kamu waktu untuk beristirahat sejenak dari mencoba memproses terlalu banyak informasi. Melakukan istirahat mental dapat membantu kamu tetap fokus, produktif, dan mudah berkonsentrasi.
Cara istirahat mental:
- Coba lakukan meditasi.
- Menarik napas dalam-dalam.
- Menghindari media sosial dan matikan ponsel kamu sementara waktu.
- Berjalan-jalan atau sekedar duduk bersantai sambil menikmati alam sekitar.
3. Istirahat Emosional
Saat kamu merasa sangat…sangat stres karena mungkin terlalu sering memendam emosi yang kamu rasakan—entah itu karena demi kebaikan atau hanya merasa tidak mampu mengungkapkannya—tidak jarang itu bisa membuat kamu menjadi mudah tersinggung dan merasa overwhelmed.
Ketika emosi kamu sedang dalam kondisi tidak baik-baik saja, itu juga bisa memengaruhi produktivitas dan sulit untuk tetap fokus. Istirahat emosional adalah tentang memproses emosi tersebut dengan membaginya dengan orang yang kamu percaya dalam hidupmu, bestie misalnya, dan cobalah menjadi dirimu sendiri.
Cara istirahat emosional:
- Menjadi diri kamu sendiri
- Bagikan emosi atau perasaan yang kamu rasakan dengan orang yang kamu percaya, atau tuliskan perasaan kamu dalam sebuah jurnal
- Konsultasi dengan konselor atau psikolog.
4. Istirahat Sosial
Istirahat sosial bukan hanya tentang menghabiskan waktu seorang diri—meskipun, itu bisa saja kamu lakukan—tetapi menghabiskan waktu bersama orang-orang yang positif dan mendukung kamu, bukan dengan orang-orang yang cenderung negatif dan suka mengkritik.
Cara istirahat sosial:
- Hindari orang-orang yang membawa pengaruh negatif ke dalam hidupmu.
- Jika kamu merasa sangat lelah, tidak apa-apa untuk menolak beberapa ajakan hangout dan beristirahat di rumah.
Atau, jika biasanya kamu menghabiskan waktu bersama the girls di cafe atau restoran, sekrang cobalah menghabiskan waktu bersama dengan mengikuti kelas olahraga, kelas memasak, kelas bahasa, atau kelas lainnya yang lebih positif. - Jangan phubbing, atau sibuk sendiri bermain ponsel pintar, saat bersama dengan orang lain.
5. Istirahat Kreatif
Jenis istirahat yang paling penting lainnya, yaitu istirahat kreatif. Jika kamu pernah merasa kehabisan ide setelah terus-menerus harus berproduksi dan berkreasi, itu tandanya kamu mengalami kelelahan kreatif. Dan jika kamu pernah mengalaminya, kamu pasti tahu bahwa memaksakan diri tidak selalu berhasil.
Menurut Dr. Saundra Dalton Smith, seorang physician dan peneliti, istirahat kreatif adalah tentang beristirahat sejenak dari tuntutan produktif dan kreatif yang terus-menerus dihadapi setiap hari, dengan tujuan untuk mendorong kreatifitas dan produktivitas.
Cara istirahat kreatif:
- Berjalan-jalan di alam terbuka seperti taman, gunung, atau menyusuri pantai.
- Melakukan hobi atau aktivitas kreatif untuk membantu kamu merasa termotivasi dan terinspirasi.
- Mendengarkan musik favorit kamu.
- Pergi mengunjungi museum seni, membaca buku, atau menonton film yang menggugah pikiran dan memotivasi.
6. Istirahat Sensorik
Dr. Dalton Smith mendefinisikan istirahat sensorik atau sensory rest sebagai cara untuk mengurangi rangsangan sensorik yang tak ada habisnya diterima, mungkin berupa suara telepon berdering, cahaya terang dari gadget, suara notifikasi, atau aroma yang menyengat.
Ia juga menyebutkan bahwa “sejak kita dilahirkan, kita selalu menggunakan setidaknya salah satu indera kita setiap saat.” Itulah yang bisa menimbulkan sindrom sensory overload, atau otak sulit memproses rangsangan sensorik yang diterima. Akibatnya, kamu cenderung menjadi mudah marah atau tersinggung, merasa tidak nyaman, mudah merasa gelisah dan cemas, overwhelmed, dan bahkan gampang panik.
Cara istirahat sensorik:
- Indera penglihatan: Coba mode gelap (dark mode) atau aktifkan mode eye comfort shield di ponsel, laptop, atau tablet kamu. Dan, matikan lampu saat tidur di malam hari atau buat pencahayaan yang redup. Selain itu, kamu juga bisa mengenakan penutup mata atau eye sleep mask untuk mengalangi cahaya lampu yang terang.
- Indra pendengaran: Di luar waktu kerja, kamu bisa mengaktifkan mode suara senyap di ponsel untuk mengurangi kebisingan suara notifikasi dan telepon berdering. Di malam hari, kamu juga bisa mengaktifkan bedtime mode dan do not disturb mode yang bisa membantu kamu tidur lebih nyenyak dan berkualitas, tanpa gangguan notifikasi yang masuk.
- Indrea perasa: Manjakan lidah kamu dengan sesuatu yang rasanya nikmat (dan kamu suka). Coba luangkan 10 menit untuk fokus hanya pada makanan dan rasa tersebut di mulut kamu.
- Indera peraba: Luangkan waktu untuk melakukan perawatan kulit secara menyeluruh, dari ujung kepala hingga ujung kaki.
- Indera penciuman: Pergilah ke alam dengan udara yang bersih, lalu tarik napas dalam dan rasakan aroma alam yang segar.
7. Istirahat Spiritual
Satu lagi jenis istirahat yang tidak kalah penting, yaitu istirahat spiritual atau spiritual rest. Menurut Dr. Dalton Smith, istirahat spiritual adalah jenis istirahat yang mengacu pada upaya untuk memberi waktu beristirahat pada jiwa. Ini dilakukan untuk membantu kamu kembali terhubung dengan sesuatu yang lebih tinggi, dengan tujuan mendapatkan rasa ketenangan, kedamaian, dan harmoni.
Cara istirahat spiritual:
- Beribadah, berdoa, dan membaca kitab suci.
- Bermeditasi.
- Berpartisipasi dalam pengabdian masyarakat.
Itulah 7 jenis-jenis istirahat yang paling penting dan cara melakukan setiap jenisnya. Dengan mengetahui dan memahami jenis-jenis istirahat ini, kamu bisa mendapatkan kualitas istirahat yang maksimal untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan fisik, mental, dan spiritual secara keseluruhan.
(Fariza Rahmadinna/GIO/Foto: Dok. Vlada Karpovich on Pexels / Photo by Isaac Taylor on Pexels / Photo by Kasia Palitava on Pexels)