Mengenal Lebih Dalam Seputar Operasi Hidung Rhinoplasty bersama dr. Beta Subakti Nata’atmadja dari Mayapada Hospital Jakarta Selatan & Surabaya

Giovani Untari 26 Dec 2023

Cosmo rasa di awal tahun ini adalah waktu yang terbaik untuk merencanakan sejumlah prosedur kecantikan yang akan kamu jalani supaya siap menghadapi hari-hari dengan lebih percaya diri di tahun 2024 ini. Apabila kamu tertarik atau telah berencana melakukan prosedur kecantikan yang sifatnya lebih permanen terutama untuk prosedur mempercantik hidung dan payudara namun masih memiliki sejumlah keraguan, maka pastikan kamu membaca artikel ini sampai habis, babes

Sebab Cosmo berkesempatan melakukan interview secara mendalam bersama salah satu dokter spesialis bedah plastik rekonstruksi dan estetik terbaik di Indonesia yaitu dr. Beta Subakti Nata’atmadja,Sp,B.P.R.E.,Subsp.E.L (K). Dokter yang telah terkenal dengan kemampuan dalam melakukan operasi memperbaiki dan mengubah bentuk hidung atau yang dikenal dengan nama rhinoplasty serta operasi breast augmention di Mayapada Hospital Surabaya tersebut bahkan sampai mempelajari ilmu dan teknik bedah plastik terbaru di Departement of Plastic and Reonstructive Surgery, Seoul National University Bundang Hospital- Korea. Dan kini kabar baiknya bagi para pasien di wilayah Jakarta, kita tidak perlu repot-repot lagi terbang ke Surabaya sebab Dokter Beta akan menambah lokasi praktiknya di Mayapada Hospital Jakarta Selatan.

KOMITMEN MAYAPADA HEALTHCARE GROUP UNTUK PARA PASIENNYA

Penambahan jadwal praktik Dokter Beta ke Jakarta ini sendiri merupakan upaya Mayapada Healthcare Group untuk terus memberikan pelayanan yang semakin baik, aman, dan berstandar internasional selaras dengan akreditasi internasional JCI yang dimiliki unit Mayapada Hospital Jakarta Selatan. Rumah sakit yang berada di kawasan Cilandak tersebut juga saat ini telah memiliki Aesthetic Center dengan dokter dan peralatan yang canggih.

"Mayapada saat ini mengenalkan layanan terbaru lewat Aesthetic Center di mana di era modern ini, orang-orang akan lebih mengutamakan penampilan. Yang membedakan kita dengan rumah sakit lain di sini perawatannya secara menyeluruh dengan yang memiliki multi-displin ilmu," ungkap dr.Fiktorius Kuludong, MM, Hospital Director Mayapada Hospital Jakarta Selatan. "Dokter Beta adalah salah satu dokter bedah plastik yang kompeten di Indonesia berkat kemampuannya bedah plastik terutama di bidang rhinoplasty dan breast augmention. Kolaborasi Mayapada Hospital Jakarta Selatan dan Mayapada Hospital Surabaya bersama dr. Beta di bidang aesthetic ini, semoga dapat membantu masyarakat Indonesia untuk mendapatkan prosedur medis yang diinginkan sehingga mereka tidak perlu jauh-jauh lagi berobat keluar negeri."

Senada dengan dokter Fiktor, kabar penambahan jadwal praktik dokter Beta ke Mayapada Hospital Jakarta Selatan juga disambut positif oleh dr. Amelia, M.Kes, selaku Jabatan Pelaksana Tugas Direktur Mayapada Hospital Surabaya.

"Dokter Beta dikenal dengan kemampuannya melakukan rhinoplasty yang hasilnya sangat baik. Ia begitu teliti, mengukur semua hal dari sisi wajah pasien sehingga hasilnya selalu bagus. Jadi kami dari Mayapada Hospital Surabaya pun menyambut baik penambahan jadwal praktik Dokter Beta ke Mayapada Hospital Jakarta Selatan. Sehingga ia bisa menggembangkan Aesthetic Center di Mayapada Hospital Jakarta Selatan," ungkapnya pada Cosmopolitan.

Semakin penasaran untuk mengenal lebih dalam mengenai prosedur ini? Yuk simak interview Cosmopolitan bersama Dokter Beta Subakti Nata’atmadja,Sp,B.P.R.E.,Subsp.E.L (K) dari Mayapada Hospital Jakarta Selatan & Surabaya mengenai serba-serbi rhinoplasty berikut ini:

Apa hal yang mendorong dokter Beta untuk serius mendalami spesialisasi bedah plastik rekonstruksi dan estetik? 

Spesialisasi ilmu bedah itu sebenarnya banyak namun sejak menempuh pendidikan kedokteran, saya lebih tertarik mempelajari mengenai bedah plastik. Saya sebenarnya suka dengan seni dan di spesialisasi bedah plastik hasilnya bisa dilihat langsung secara visual. Setelah di tahun 2012 saya lulus program spesialisasi, saya memutuskan untuk memperdalam ilmu di Korea Selatan pada tahun 2013. Di sana saya melihat bahwa ternyata demand akan bedah plastik begitu tinggi dan saat itu di Indonesia belum banyak yang secara serius memperdalam mengenai hal ini. Setelah rutin mempelajari sejumlah hal di Korea Selatan, saya sadar bahwa jika ingin lebih fokus saya harus memilih mana bidang yang ingin saya dalami untuk itu saya memperdalam soal operasi hidung berupa nose job dan breast augmentation.

Ini sangat menarik Anda mempelajari teknik bedah plastik rekonstruksi dan estetik langsung di Korea Selatan. Kita tahu bahwa negara tersebut adalah salah satu kiblat bedah plastik saat ini. Adakah teknik yang berbeda dan Anda pelajari di sana lalu bawa ke Indonesia?

Secara teknik, dokter bedah plastik Indonesia dan Korea sebenarnya hampir sama. Yang saya bawa dari Korea Selatan adalah teknik bedah plastik menggunakan tulang rawan, terutama melalui tulang iga. Saat ini di Indonesia sudah banyak dokter yang bisa mengerjakan jenis operasi ini, tetapi yang benar-benar fokus masih belum banyak. Saya membawa jenis operasi hidung dengan menggunakan tulang iga dengan tujuan untuk menambah volume. Dulu mungkin orang-orang lebih mengenal rhinoplasty dengan teknik implan dan sekarang teknologi terbarunya menggunakan tulang rawan.

Contoh hasil operasi rhinoplasty yang dilakukan oleh dr. Beta Subakti Nata’atmadja,Sp,B.P.R.E.,Subsp.E.L (K) 

Saat ini dokter Beta berpraktik di Mayapada Hospital Surabaya dan Mayapada Hospital Jakarta Selatan. Apa yang membuat dokter akhirnya memutuskan untuk berpraktik dua tempat dan kota sekaligus?

Dalam perjalanannya, pasien kami hampir 50% adalah orang di luar Surabaya dan bahkan didominasi dari orang dari wilayah Jakarta. Untuk itu kami berusaha mendatangi pasien agar mereka lebih mudah dalam melakukan konsultasi dan tindakan. Hal ini semoga semakin mempermudah bagi mereka yang saat ini sempat terkendala masalah jarak.

Ketika membahas tentang bedah plastik rekonstruksi, tantangannya adalah banyak pasien yang lebih memilih melakukannya di luar negeri seperti Thailand atau Korea Selatan. Apakah ini menjadi concern tersendiri bagi dokter untuk meyakinkan pasien bahwa bedah plastik rekonstruksi di Indonesia juga tidak kalah kompetennya?

Secara jumlah kita memang masih kalah dari luar negeri, tapi di Indonesia sendiri sebenarnya sudah banyak dokter yang expert mengenai hal ini. Apalagi banyak dari pasien-pasien luar negeri yang mengeluhkan saat mereka melakukan suatu tindakan terkadang terbentur dengan kendala bahasa. Tetapi kalau di Indonesia sendiri tentu akan lebih mudah dalam hal berkomunikasi dan kita bisa menyesuaikan apa yang memang pasien inginkan.

Apa saja efek samping yang harus diketahui oleh pasien yang hendak melakukan prosedur bedah plastik rekonstruksi dan estetik ? 

Untuk efek samping lebih mengarah ke risiko komplikasi dan itu bisa terjadi dan tidak serta itu sesuatu yang tidak kita harapkan contohnya infeksi, lebam, pendarahan. Untuk rhinoplasty yang menggunakan tulang iga, ada risiko di iga bisa di pneumothorax di mana udara masuk ke dada / paru-paru, tapi itu angkanya di bawah 1% sangat rendah. Kalau dari hidung karena menggunakan tulang rawan iga yang dipindah ke hidung maka dia harus hidup di tempat baru ada risiko meski angkanya kecil dia tidak mau hidup dan malah menyusut. Ada warping ada juga sudah lurus tapi bengkok lagi tapi balik lagi itu juga karena sifat tulang iga bengkok sebenarnya. Kalau pakai implan juga ada risiko karena semua tindakan medis pasti ada risikonya.

Dalam versi dokter secara personal, seperti apa tolak ukur ketika suatu operasi bedah plastik rekonstruksi dan estetik bisa dikatakan berhasil? 

Tolak ukur dari subjektif pasti angkanya akan tinggi karena sifatnya subjektif dan setiap orang memiliki ekspektasinya masing-masing. Tapi dilihat dari sisi objektif, secara medis kita hal yang bisa kita lihat dari apakah ukurannya menyusut atau ada bagian yang membengkok. Yang perlu kita ketahui adalah tidak berhasil suatu tindakan medis itu adalah bagian dari risiko. Nilai risiko akan semakin tinggi apabila yang melakukan bukan profesional di bidangnya, dengan cara yang tidak tepat dan di tempat yang tidak tepat. Sebelum melakukan prosedur kecantikan apalagi yang bersifat operasi bedah plastik, saya selalu menyarankan untuk melakukannya di tempat yang aman seperti di rumah sakit.

Contoh hasil operasi rhinoplasty yang dilakukan oleh dr. Beta Subakti Nata’atmadja,Sp,B.P.R.E.,Subsp.E.L (K) 

Saat melakukan bedah plastik rekonstruksi apakah Anda juga mengombinasikan antara keinginan pasien atas ukuran atau bentuk tertentu dengan pertimbangan medis yang lebih sesuai? Bagaimana cara mencari jalan tengah dengan pasien?

Sebenarnya operasi kecantikan itu bukan maunya A dapatnya A, tetapi A itu adalah ekspektasi. Kita sebagai dokter bedah plastik berusaha untuk mencari jalan tengah antara keinginan pasien dengan faktor keamanan dan apa yang bisa kami kerjakan. Kadang A itu bisa, kadang A itu tidak aman dan tidak baik serta tidak masuk akal. Orang juga memiliki keterbatasan pada tubuhnya, setiap orang hasilnya akan berbeda.

Apakah hasil rhinoplasty bisa bertahan selamanya? Serta adakah hal yang harus diperhatikan paska operasi? 

Kemungkinan berubah karena beberapa hal. Kita harus melihat selama enam bulan jika tidak ada perubahan maka akan permanen. Tapi dalam waktu 6 bulan masih bisa berubah karena itu bahan biologis setelah itu dia akan tetap dan permanen. 

Kapan pasien melihat hasil akhir dari prosedur rhinoplasty yang mereka jalani?  

Jika operasi rhinoplasty dilakukan menggunakan tulang rawan, maka hasilnya bisa kita lihat dalam kurun waktu 3, 6, hingga 12 bulan. Semua tergantung dari proses penyembuhan, ketebalan kulit dan lifestyle masing-masing orang. Salah satu lifestyle yang memengaruhi adalah nikotin karena nikotin memengaruhi kualitas pembuluh darah. Untuk itu saya selalu berpesan agar mereka yang ingin melakukan prosedur bedah estetika bersama saya agar menghindari nikotin sebelum dan sesudah tindakan.

Terakhir sebagai dokter yang kompeten di bidangnya, adakah pesan bagi Cosmo Babes yang berencana melakukan suatu prosedur kecantikan dan bedah plastik?

Yang terpenting sebelum melakukan suatu tindakan medis Anda harus benar-benar tahu apakah orang yang melakukan prosedur harus bisa menjelaskan seperti apa prosedur yang dilakukan kepada pasien dan komplikasinya apa saja. Anda juga harus tahu material apa yang akan dimasukkan ke tubuh Anda mulai dari jenis bahannya, brand-nya, serta siapa yang mengerjakan. Apakah ia adalah seorang spesialis yang memang berada di bidangnya serta apakah ia mampu menjelaskan tindakan apa yang pasien akan jalani sehingga pasien juga akan tahu seperti apa risiko yang bisa saja terjadi atas sebuah tindakan medis. 

 

Tonton juga video seputar operasi rhinoplasty dan beberapa informasi tambahan dari dr. Beta Subakti Nata’atmadja,Sp,B.P.R.E.,Subsp.E.L (K) yang perlu kamu ketahui berikut:

 

Teks: Giovani Untari
Fotografer:  Rio Ferdian