Adrian Gan Rayakan 40 Tahun Berkarya dalam Koleksi Bergaya Surealisme yang Romantis

Rayoga Akbar 09 Dec 2025

Adrian Gan rayakan empat dekade eksistensi di industri mode lewat sebuah fashion show koleksi bertajuk Séance. Empat dekade tentu adalah sebuah pencapaian dan biasanya desainer melakukan retrospektif di runway. Namun mencoba menerapkan pendekatan yang berbeda. Séance yang dalam bahasa Prancis berarti duduk bersama dalam perspektif Adrian Gan adalah sebuah ruang pertemuan antara “fragmen masa lalu seperti karya, klien, pengalaman, dan mimpi” yang ia interpretasikan dalam visual baru. 

Latar runway yang bernuansa surealisme lewat kehadiran instalasi jam dinding merefleksikan mood dari koleksi ini. Adrian Gan memadukan tema tersebut dengan konsep rancangan bergaya Victorian dan Gothic yang romantis, modern, dan poetic


Romantisme Adrian Gan 

Adrian Gan

Peragaan dibuka dengan sepasang model pria dan perempuan dalam busana bergaya Victorian dalam warna pucat. Tampak tekstur menjadi tema keduanya. Sang model perempuan mengenakan kombinasi Napoleon jacket bergaya feminin bersama atasan berbahan renda dan rok tulle. Sementara sang pria terlihat eklektik dalam balutan setelan dan kemeja renda serta celana ¾. Mereka tampak seperti pasangan muda di novel berlatar Victorian, dan busana merefleksikan seperti menarasikan kisah mereka yang sedang dalam pelarian di mana terlihat rebel dan romantis. 

Adrian Gan

Selanjutnya busana yang ditampilkan tampak lebih elegan. Seperti gaun bervolume, mantel dengan kerah menjuntai, jaket bergaya cape, dan gaun berbahan velvet. Detail dan trik padu padan menjadi focal points lainnya. Pada sejumlah busana terdapat motif bergambar peralatan makan, bunga, dan wayang. Dalam hal styling trick, selain gaya feminin, Adrian Gan juga menghadirkan tampilan bergaya edgy lewat padanan mantel dengan kancing berbentuk keris bersama atasan transparan, celana pendek, dan boots tinggi. 

Gaun Pengantin sebagai Penutup

Adrian Gan
Busana lain yang mencuri perhatian jaket berdetail potongan kain (patchwork). Jaket bergaya tailoring tersebut terlihat elegan, raw, dan feminin secara bersamaan. Mungkin ia juga menjadi salah satu simbol utama dari tema koleksi ini yang menyatukan fragmen dari berbagai elemen yang menemani sekaligus mengasah kreativitas Adrian Gan dalam perjalanan kariernya selama empat dekade. 

Sebagai penutup, Adrian Gan menghadirkan bridal look. Uniknya, sang pengantin memakai headpiece berbentuk burung hantu dan kelinci. Perbedaan tampilan lain dengan pasangan pertama, adalah busana yang dikenakan lebih formal yakni tuksedo dan gaun putih. 

Para klien yang hadir di fashion show mungkin bertanya “kemana busana cheongsam yang telah identik dengan Adrian Gan?”. Adrian tampaknya memang sengaja untuk menanggalkan sejenak pakaian tersebut. Dalam keterangan pers Adrian mengaku untuk koleksi ini ia berfokus pada tampilan yang kontras dan surealisme. Secara tidak langsung ia seperti menunjukkan bahwa show ini bukan lah tentang nostalgia akan kejayaan masa lalu tapi awal dari perjalanan baru. Bravo! Cheers to the next 40 years!