Ini Dia 7 Penyebab Perselingkuhan yang Umum Dilakukan
Hubungan dengan pasangan memang tidak selalu berjalan mulus dan baik-baik saja. Momen seperti kamu merasa hubunganmu ada di ujung tanduk, curiga pasanganmu berselingkuh, biasanya sering dirasakan baik oleh perempuan maupun laki-laki.
Kalau kamu membaca artikel ini untuk mengetahui penyebab umum perselingkuhan supaya bisa menghindarinya, kamu ada di tempat yang tepat! Mengetahui alasan di balik perselingkuhan bisa membantu kamu dan pasangan memahami satu sama lain dengan lebih baik dan mencegah hal yang tidak diinginkan terjadi.
Perselingkuhan bukan hanya tentang godaan dari luar, tapi juga bisa berasal dari dinamika dalam hubungan itu sendiri. Yuk, kita bahas beberapa penyebab paling umum yang membuat seseorang selingkuh!
Let’s check it out, Cosmo babes!
1. Kurangnya koneksi emosional
Girls, hubungan yang sehat butuh komunikasi dan kedekatan emosional. Akan tetapi, kalau pasangan merasa kurang didengar, tidak dihargai, atau merasa jauh secara emosional, mereka bisa mencari kenyamanan di tempat lain.
Ini bukan sekadar soal perhatian, tapi lebih kepada perasaan dimengerti dan didukung oleh pasangan. Kalau ini terjadi dalam hubunganmu, coba deh lebih sering ngobrol dari hati ke hati!
2. Kebutuhan seksual yang tidak terpenuhi
Setiap pasangan punya ekspektasi yang berbeda dalam hal kehidupan seksual. Kalau salah satu merasa tidak terpenuhi—baik dari segi frekuensi, variasi, atau koneksi—mereka bisa tergoda untuk mencari kepuasan di luar hubungan.
Padahal, masalah ini bisa diatasi dengan komunikasi terbuka tentang keinginan dan kebutuhan masing-masing.
3. Rasa tidak percaya diri
Kadang, orang berselingkuh bukan karena mereka tidak mencintai pasangannya, tapi karena mereka ingin merasa diinginkan lagi.
Rasa percaya diri yang rendah bisa membuat seseorang mencari validasi dari orang lain. Mereka butuh bukti bahwa mereka masih menarik, masih bisa memikat hati orang lain, dan itu bisa berujung pada perselingkuhan.
4. Lingkungan yang mendukung
Ada situasi tertentu yang bisa meningkatkan risiko seseorang berselingkuh, seperti berada di lingkungan kerja yang terlalu akrab, sering bepergian tanpa pasangan, atau bahkan efek dari alkohol yang membuat batasan jadi lebih kabur.
Perselingkuhan bisa terjadi karena kesempatan bertemu dengan orang lain yang ‘kebetulan’ nyambung, apalagi kalau hubungan utama sedang tidak harmonis.
5. Rasa takut untuk berkomitmen
Beberapa orang sebenarnya punya masalah dengan komitmen. Mereka menikmati hubungan yang dekat, tapi di sisi lain, mereka takut terikat dan kehilangan kebebasan.
Ini bisa membuat mereka sulit untuk setia dan lebih mudah tergoda oleh orang lain, jadi, coba komunikasikan hal ini dengan pasanganmu sehingga tidak ada rasa takut lagi di antara kalian berdua!
6. Rasa bosan dan keinginan untuk mencari sensasi baru
Setelah bersama bertahun-tahun, hubungan bisa terasa monoton kalau tidak ada usaha untuk menjaga keseruannya.
Beberapa orang mencari pengalaman baru dan tantangan yang membuat mereka merasa lebih hidup, sayangnya, dengan cara yang salah—yaitu berselingkuh.
Padahal, ada banyak cara lain untuk membawa kembali ‘api’ dalam hubungan loh, girls. Misalnya mencoba hal baru bersama atau mengeksplorasi cara-cara untuk tetap dekat secara emosional dan fisik.
7. Balas dendam atau pelampiasan emosi
Ada juga kasus di mana seseorang berselingkuh sebagai bentuk balas dendam karena pasangannya pernah melakukan hal yang sama atau karena merasa disakiti dalam hubungan. Ini lebih ke bentuk pelampiasan emosi yang tidak tersalurkan dengan baik.
Apapun yang pernah terjadi di masa lalu, sebaiknya diselesaikan terlebih dahulu. Selalu percaya bahwa seseorang bisa berubah menjadi lebih baik lagi.
Perselingkuhan terjadi bukan tanpa alasan, dan sering kali berakar dari masalah dalam hubungan itu sendiri. Mulai dari kurangnya koneksi emosional, kebutuhan seksual yang tidak terpenuhi, hingga pencarian validasi diri.
Kabar baiknya, banyak dari penyebab ini bisa dicegah kalau kamu dan pasangan bisa saling terbuka, mau mendengar, dan berusaha untuk memahami satu sama lain. Jadi, sebelum berpikir negatif, yuk coba komunikasikan dulu apa yang dirasakan dan cari solusi bersama!
Fighting, Cosmo babes~
(Fishya Elvin/Images: Nayla Bernardes, cottonbro studio, Timur Weber, Antoni Shkraba, RDNE Stock project, on Pexels)