3 Alasan Mengapa Orang yang Kamu Kejar Justru Menjauh
Cosmo Babes, pernahkah kamu merasa semakin berusaha mendekati seseorang, dia justru semakin menjauh? Entah dalam hubungan romantis, pertemanan, atau bahkan dunia kerja, fenomena ini sering kali terjadi.
Kita berpikir bahwa dengan menunjukkan perhatian lebih, memberikan segalanya, dan terus mendekat, kita bisa memenangkan hati atau perhatian seseorang. Namun, yang terjadi justru sebaliknya, mereka malah semakin menjaga jarak. Lalu, kenapa hal ini bisa terjadi?
Berikut beberapa faktor psikologis dan sosial yang menjelaskan, mengapa semakin kita agresif, maka akan berakhir dengan penolakan.
1. Reaktansi Psikologis: “Semakin Dikejar, Semakin Ingin Lepas”
Dalam psikologi, ada konsep yang disebut reaktansi psikologis, yaitu kecenderungan seseorang untuk menolak ketika mereka merasa kebebasannya terancam.
Ketika seseorang merasa terlalu ditekan atau dikendalikan oleh perhatian yang berlebihan, mereka secara naluriah akan menjauh untuk mendapatkan kembali ruang pribadi mereka.
Misalnya, dalam hubungan romantis, jika kamu terlalu sering mengirim pesan, menanyakan keberadaannya, atau selalu berusaha hadir dalam hidupnya, orang tersebut bisa merasa “tercekik” secara emosional.
Alih-alih merasa dihargai, mereka justru merasa kehilangan kebebasan untuk menjalani hidupnya sendiri. Bahkan jika awalnya mereka memiliki ketertarikan, terlalu banyak tekanan bisa membuat mereka ragu dan akhirnya memutuskan untuk menarik diri.
Hal yang sama juga terjadi dalam pertemanan. Jika seseorang merasa kamu terlalu menuntut perhatian atau selalu ingin diutamakan dalam hidup mereka, mereka bisa merasa terbebani. Tidak ada yang ingin merasa dikontrol atau diharuskan untuk merespons terus-menerus. Tak heran, semakin kamu mengejar, semakin mereka mencari cara untuk melepaskan diri.
2. Daya Tarik Berkurang Saat Kita Terlalu Tersedia
Salah satu alasan utama, mengapa seseorang menjauh saat kita mengejar mereka adalah karena kita terlihat terlalu tersedia. Dalam banyak kasus, ketertarikan muncul dari rasa ingin tahu, tantangan, dan keinginan untuk mengenal seseorang lebih dalam. Namun, jika kamu terlalu mudah didapatkan atau menunjukkan bahwa kamu bersedia melakukan apa saja untuk mereka, daya tarik itu bisa berkurang.
Bayangkan jika kamu diberi sesuatu secara cuma-cuma tanpa usaha, apakah kamu akan menghargainya sebanyak sesuatu yang harus kamu perjuangkan? Dalam hubungan, prinsip ini juga berlaku. Ketika seseorang merasa bahwa mereka tidak perlu berusaha untuk mendapatkan perhatianmu, mereka bisa kehilangan minat. Mereka mungkin mulai bertanya-tanya, “kenapa orang ini begitu menginginkanku? Apakah dia tidak punya pilihan lain?”
Sebaliknya, banyak orang cenderung lebih tertarik pada individu yang memiliki kehidupan sendiri, yang tidak bergantung secara emosional pada mereka.
Jika kamu menunjukkan bahwa kamu bisa bahagia dengan atau tanpa mereka, itu justru bisa membuatmu lebih menarik. Ketika kamu berhenti mengejar dan fokus pada dirimu sendiri, kamu memberi kesempatan bagi mereka untuk mengejarmu kembali.
3. Tidak Semua Orang Memiliki Perasaan yang Sama
Terkadang, alasan paling sederhana mengapa seseorang menjauh adalah karena mereka memang tidak memiliki perasaan yang sama. Mungkin mereka hanya ingin berteman, tidak siap untuk hubungan yang lebih dalam, atau memang tidak merasakan koneksi yang cukup kuat. Sayangnya, beberapa orang dengan case ini, terus mengejar dengan harapan bahwa perhatian mereka akan mengubah perasaan orang lain.
Namun, dalam banyak kasus, perasaan tidak bisa dipaksakan. Jika seseorang tidak merasakan hal yang sama, tidak peduli seberapa besar usaha yang kamu lakukan, mereka tetap tidak akan tertarik. Dan semakin kamu berusaha membuktikan bahwa kamu adalah pilihan terbaik, semakin mereka merasa tidak nyaman.
Mengejar seseorang yang tidak memiliki perasaan yang sama hanya akan menguras emosimu. Daripada terus berusaha mendapatkan perhatian dari orang yang tidak tertarik, lebih baik fokus pada mereka yang benar-benar menghargai kehadiranmu.
Ingat, hubungan yang sehat adalah hubungan yang berjalan secara timbal balik, bukan yang hanya berisi perjuangan dari satu pihak.