10 Tanda Kamu dan Dia Berada dalam Hubungan yang Platonik
Siapa bilang laki-laki tidak bisa berteman dengan perempuan? Setiap orang bisa berteman dengan siapa saja. Berteman tidak terbatas gender atau pun usia. Selama kita nyambung dengan seseorang dan merasa klop banget, kenapa tidak?
Nah, dari sini pula kita mengenal istilah “platonic relationship” atau hubungan platonik, Cosmo Babes.
Buat kamu yang belum tahu, hubungan platonic adalah hubungan antara dua orang atau lebih tanpa melibatkan perasaan romantis atau perilaku seksual apa pun. Jadi saat kalian hanya benar-benar menikmati kehadiran satu sama lain.
Kamu pernah mengalaminya, Dear? Atau malah kamu masih galau, hubungan kamu dan dia sebenarnya platonik atau bukan? Ini dia tanda-tandanya yang perlu kamu kenali.
Tanda Kamu Ada dalam Hubungan Platonik
- Kalian peduli satu sama lain tanpa adanya perasaan asmara;
- Kalian saling mendukung;
- Kalian mengetahui rahasia satu sama lain;
- Kalian nyaman menghabiskan waktu bersama tanpa harus melakukan sesuatu;
- Kalian bisa bercanda dan serius;
- Kalian saling membantu masalah percintaan;
- Ketika bertengkar, kalian selalu berbaikan lagi;
- Tidak ada keinginan berhubungan romantis dengan satu sama lain;
- Jika ada satu orang yang tertarik, itu bukan menjadi fokus dalam hubungan kalian;
- Jika ada orang lain yang mengatakan ada asmara di antara kalian berdua, kalian menganggap itu lucu atau sudah jelas pernyataan itu salah.
Manfaat Punya Hubungan Platonik
Walaupun hubungan platonik sama sekali tidak melibatkan perasaan romantis, ternyata ada manfaatnya juga lho, Dear!
Melansir dari laman Mind Body Green, punya hubungan platonik akan memupuk koneksi sosial kamu, punya sosok yang akan mendukung secara emosional, sampai meningkatkan kesehatan fisik dan mental, termasuk melindungi kamu dari depresi dan juga kecemasan.
Nggak cuma itu, punya hubungan platonik juga memungkinkan kamu untuk memahami lawan jenis.
Jika kamu bisa bersahabat dengan teman laki-laki kamu, kamu akan bisa melihat segala sesuatu dari sudut pandang berbeda, begitu juga sebaliknya.
Punya sudut pandang berbeda, dari laki-laki atau pun perempuan, terhadap suatu permasalahan seperti terkait hubungan sosial bisa menjadi penyelamat.