Alasan Kamu Patut Memiliki Kecerdasan Emosional di Tempat Kerja
Kantor...tempat di mana kamu menghabiskan waktu yang jauh lebih banyak ketimbang di dalam rumah (sadly, yes). Efeknya, kantor bisa menjadi lingkungan yang penuh dengan stres, tekanan, kecemasan, dan bahkan drama. Meskipun demikian, tidak semua hari yang kamu habiskan itu sifatnya buruk; tempat kerjamu mungkin telah memberikan kebahagiaan yang besar, sudut pandang baru, dan banyak hal yang dinantikan.
Meskipun kamu dipekerjakan karena kecerdasanmu, bukan hanya kuantitas kecerdasan (IQ) yang penting; namun juga kecerdasan emosionalmu (EQ). Memainkan peran yang sama pentingnya (jika tidak lebih penting) dalam memastikan kamu memiliki momen yang berkualitas di tempat kerja.
Menjadi cerdas secara emosional di tempat kerja membuatmu menjadi pemimpin yang lebih baik, mampu menentukan keputusan secara tepat, dan dapat mengatur emosimu di sekitar orang lain. Dengan melakukannya, kamu tidak hanya berkembang dalam karirmu tetapi juga memupuk hubungan kerja yang lebih baik dan mempromosikan lingkungan kerja yang positif.
Komponen kecerdasan emosional di tempat kerja
Kecerdasan emosional tentu akan meningkatkan kemampuanmu untuk memahami dan merasionalkan segala hal dengan lebih baik. Ini adalah aset di tempat kerja—di mana hubungan dan keputusan bergantung pada pemahaman interpersonal, kerja tim, dan komunikasi.
Tingkatkan kesadaran diri
Momen di mana kamu perlu memperhatikan perasaanmu. Dengan melakukannya, kamu dapat memahami bagaimana perasaanmu mempengaruhi pekerjaan, membantu memahami bagaimana rekan kerjamu, manajer, serta klien. Kamu bisa mencoba berbicara dengan rekan kerjamu dan mendengarkan dengan aktif apa yang mereka katakan, sambil mengakui kelemahanmu, yang akan membukakan pikiranmu dalam mengenali area yang perlu diperbaiki untuk meningkatkan kecerdasan emosional. Penting untuk memahami bahwa sebagian besar perasaanmu di tempat kerja bersifat sementara, jadi jangan membuat keputusan gegabah dalam keadaan genting.
Mengatur perasaan
Mengidentifikasi dan menyadari emosimu adalah langkah pertama, dan mengelolanya adalah langkah kedua. Agar kamu dapat mengendalikan situasi, kamu perlu mengendalikan emosi terlebih dulu, terutama di tempat kerja, karena emosi tersebut mempengaruhi orang lain yang terlibat. Pahami bahwa banyak hal di tempat kerja akan berada di luar kendalimu. Jadi, lebih baik beroperasi dengan pikiran yang tenang. Salah satu cara terbaik untuk mengendalikan emosimu adalah dengan mundur sejenak dan berpikir sebelum memutuskan sehingga pilihan yang kamu buat adalah rasional, setelah mempertimbangkan semua opsi dan kemungkinan.
Menjadi lebih empatik
Seseorang harus menunjukkan tingkat empati yang tinggi ketika mereka menunjukkan kecerdasan emosional di tempat kerja. Ini berarti mereka mampu melihat dan memahami apa yang sedang dialami orang lain. Ketika kamu meluangkan waktu untuk melihat situasi dari sudut pandang mereka, membaca isyarat verbal dan non-verbal mereka, mengakui kontribusi mereka dan mengungkapkan rasa terima kasih, serta memuji karyanya, kamu berada dalam posisi yang jauh lebih baik untuk memahami dinamika yang berbeda di tempat kerja dan menemukan titik tengah setiap kali ada konflik.
Selalu termotivasi
Orang-orang yang memiliki EQ yang kuat di kantor cenderung termotivasi untuk mencapai tujuan mereka. Seseorang yang menunjukkan kecerdasan emosional di tempat kerja tidak akan menyerah saat menghadapi kesulitan, tetapi justru akan menginspirasi orang lain untuk gigih dan berhasil. Alih-alih mendapatkan keuntungan material, mereka fokus pada perasaan pencapaian setelah menyelesaikan tugas atau membantu perusahaan maju menuju tujuannya (di mana mereka memainkan peran penting).
Mengapa ini penting?
Menjadi orang yang cerdas secara emosional di tempat kerja memberimu kesempatan untuk memperbaiki situasi sebelum memburuk. Misalnya, jika kamu melihat dan tahu bahwa seseorang sedih (karena kamu memperhatikan isyarat mereka), kamu akan membawanya ke samping, mendengarkan mereka, dan menawarkan empati untuk meningkatkan kesejahteraan mereka. Ini meningkatkan keterampilan pengambilan keputusanmu serta memungkinkanmu menyelesaikan tugas dengan efisien.
Kualitas seperti menunjukkan kesabaran, menjadi pendengar yang aktif, dan menjadi positif serta empatik juga dapat membantumu mendapatkan promosi atau kenaikan gaji. Hal tentang emosi positif adalah bahwa orang lain dapat merasakannya, dan menunjukkan seberapa termotivasi dan bertanggung jawabnya kamu (karena kamu cerdas secara emosional) akan menginspirasi orang lain untuk mengikuti jejakmu.
Manfaat kecerdasan emosional di tempat kerja
Ketika di tempat kerja, kamu menghabiskan banyak waktu berbicara dengan rekan kerjamu, atasan, pemangku kepentingan, klien, dll. Dengan adanya ruang yang cukup untuk interaksi di mana kamu harus menunjukkan emosi, menjadi orang yang cerdas secara emosional dapat menjadi perbedaan antara percakapan-percakapan tersebut menjadi positif atau tidak. Percakapan-percakapan seperti itu, di mana kamu memahami orang lain, akan mengarah pada hubungan yang kuat dan bermakna yang bagus untuk jaringan. Seperti yang disebutkan sebelumnya, menjadi produktif dan versi terbaik dari dirimu akan menempatkanmu dalam posisi di mana kamu memotivasi orang-orang di sekitarmu (kesempatan besar untuk menempatkan dirimu dalam posisi kepemimpinan).
Dapat menangani dan merespons kritik dengan lebih bijak
Akan ada hari-hari di mana kamu akan dikritik di tempat kerja. Alih-alih bereaksi secara negatif, orang yang cerdas secara emosional akan meluangkan waktu untuk merenungkan situasi, menggunakan kritik secara konstruktif, dan mengubahnya menjadi pengalaman belajar. Orang-orang seperti itu menangani konflik dan emosi negatif dengan lebih baik. Seseorang yang tidak cerdas secara emosional cenderung meledak dalam situasi yang tidak sesuai keinginannya dan merusak hubungan kerja. Di sisi lain, orang yang cerdas secara emosional akan mengidentifikasi dan menilai perasaan mereka sebelum bertindak. Mereka kemudian akan mengatasi masalah dengan kepala yang jernih dan mencari cara terbaik untuk menyelesaikan masalah. Ini lebih mungkin menghasilkan hasil yang positif dan menjaga hubungan yang harmonis dengan manajemen.
(Artikel ini disadur dari cosmopolitan.in / Perubahan bahasa telah dilakukan oleh penulis, Nadhifa Arundati / Image: Dok. IMDb)