Cari Tahu Easter Eggs dari Lagu Taylor Swift Berikut!
Disebut sebagai “Journey Through My Musical Era” oleh penciptanya, which is the queen herself– Taylor Swift, Eras Tour telah dibuka pada pertunjukannya di Glendale, Arizona pada 17 Maret 2023 lalu dan masih berlanjut selama 27 konser ke depan yang akan ditutup dengan pertunjukannya pada 5 Agustus 2023 di Inglewood, California. Pada tur perdana setelah melewati pandemi Covid-19, Taylor Swift membawakan seluruh album yang ada pada diskografinya, termasuk album terbarunya, Midnight (2022).
As we all know, Taylor Swift tidak hanya terkenal karena musiknya yang catchy, namun juga pesan-pesan rahasia yang disisipkan di lagu-lagunya (easter egg, we might say). Bagi kamu yang belum tahu, easter egg adalah istilah yang sering digunakan di industri entertainment untuk menyebutkan pesan rahasia yang hanya bisa dipecahkan oleh fans dari artis tersebut, dan Taylor Swift adalah salah satu musisi yang selalu menyelipkan pesan rahasia pada fans-nya. “Ini seperti tradisi yang kita (Aku dan fans-ku) mulai beberapa waktu lalu, sepertinya kali pertamaku memberikan pesan rahasia adalah saat aku berusia 14 atau 15 tahun, di album pertamaku” ucap Swift pada wawancaranya bersama Jimmy Fallon. Well Swifties, pada artikel ini kita akan melihat easter egg yang ditaruh oleh Taylor Swift pada lagu-lagunya, let’s dive into the list!
1. Dear John
Dear John merupakan salah satu lagu putus cinta yang ditulis oleh Taylor Swift pada tahun 2010. Dipercaya oleh penggemar sebagai hasil dari kandasnya hubungan Swift dengan musisi John Mayer (the tittle, duh!), siapa sangka– hubungan yang berlangsung antara 2009 dan 2010 ini memiliki banyak pesan-pesan tersembunyi yang memberi banyak makna tersendiri bagi lagu ini. Keep in mind, Cosmo Babes, bahwa pada saat hubungan ini berlangsung, Taylor Swift berusia 19 dan John Mayer berusia 32. Ugh, don’t you think nineteen’s too young to be played by your twisted games?! (You sing, you lose!)
And you’ll add my name to your long list of traitors who don’t understand.
And I look back in regret how I ignored when they said ‘Run as fast as you can'.
Baris pada verse 2 ini merujuk pada pemikiran Swift bahwa John akan menyalahkan dirinya akan hubungan mereka yang gagal, bahwa Taylor tidak dapat mengerti John dan menyakiti dirinya, meskipun kenyataannya John Mayer lebih banyak menyakiti Taylor dibanding sebaliknya. Fans Taylor melihat pola cara John berbicara tentang hubungan masa lalunya yang kerap dilakukan– seperti pada lagunya yang dirilis pada September 2006: Slow Dancing in a Burning Room.
Lirik "Run as fast as you can”, berbicara mengenai orang-orang yang memperingatkan Taylor akan reputasi buruk yang dimiliki oleh John Mayer di awal-awal hubungan mereka dan bagaimana Taylor memilih untuk tidak mendengarkan opini tersebut. Dirinya berpikir bahwa seharusnya ia mendengarkan perkataan tersebut dan tidak melanjutkan hubungannya dengan Mayer sebelum dirinya tersakiti (Dan ini juga ia tekankan lagi pada salah satu lagu di album terbarunya, Midnights, yaitu Would’ve, Could’ve, Should’ve).
2. Style
Style adalah salah satu lagu Taylor Swift yang dirilis pada tahun 2014 di album 1989, dengan melodi yang catchy dan easy-listening, tidak heran jika karya ini menjadi salah satu lagu yang paling disukai oleh fans Taylor. First of all, penggunaan angka 1989 merupakan referensi dari tahun lahir Ms. Swift, and secondly, Swifties percaya bahwa lagu yang menggambarkan sebuah hubungan dinamis dan passionate ini didedikasikan pada hubungannya dengan salah satu penyanyi populer asal Inggris, Harry Styles.
You got that James Dean daydream look in your eye, and I got that red lip classic thing that you like.
And when we go crashing down, we come back every time, ‘cause we never go out of style, we never go out of style.
That James Dean reference, on the other hand, merujuk pada kecintaan Styles pada aktor Inggris tersebut. Beberapa fans juga memiliki teori bahwa lirik ‘We never go out of style’ merupakan referensi terhadap hubungan Swift dan Styles yang lama, di samping situasi on-again-off-again, kedua penyanyi ini tetap menjaga hubungan persahabatan baik bahkan setelah kandasnya percintaan mereka.
3. Look What You Made Me Do
Look What You Made Me Do merupakan salah satu lagu dari album Reputation yang dirilis pada tahun 2017 lalu yang dipercaya merupakan ‘clap back’ Taylor akan seluruh kritik yang ditujukan padanya. Lirik ikonik: “I’m sorry, the old Taylor can’t come to the phone right now. Why? Oh, ‘cause she’s dead!” dispekulasi sebagai hilangnya good girl-era Taylor yang ditunjukkan di bagian akhir MV-nya.
Source: YouTube Taylor Swift
I don’t like your little games, don’t like your tilted stage, the role you made me play of the fool, no I don’t like you.
I don’t like your perfect crime, how you laugh when you lie. You said the gun was mine, isn’t cool, no I don’t like you.
Lagu ini dipercaya merujuk pada momen VMAs 2009, di mana rapper Amerika, Kanye West merebut mikrofon yang digunakan oleh Taylor di tengah speech-nya. Selain itu, Swifties memiliki teori bahwa ‘tilted stage’ yang dilantunkan pada lagu ini merupakan referensi pada tilted stage yang digunakan oleh Ye pada tur nya, St. Pablo, serta set panggung serupa milik Katy Perry pada pertunjukannya di Super Bowl 2015 dan Grammy 2017. Oooh, spicy!
4. Bejeweled
Well first of all, jangan menyebut dirimu Swiftie kalau kamu tidak menyadari bahwa tanggal perilisan MV Bejeweled serupa dengan perilisan album Speak Now pada 2011 silam, yaitu 25 Oktober. Music video tersebut juga menampilkan Taylor sedang memencet tombol lift yang berwarna warni– yang dipercaya fans setiap warnanya merepresentasikan seluruh diskografi Taylor Swift, dan angka 3 yang dipilih oleh Taylor (which represent the album Speak Now) memiliki warna yang serupa dengan angka 13. Apakah mungkin scene ini sengaja dibuat Taylor untuk memberi clue bahwa album yang akan ia rilis selanjutnya adalah Speak Now (Taylor’s Version)? We can't wait this long, Taylor!
Sumber: YouTube Taylor Swift
Jika kamu mendengarkan lagu ini dengan saksama, pada detik ke-13 kamu akan mendengar melodi intro dari lagu Enchanted dimainkan dengan biola. Tidak hanya itu, di akhir video dengan visual yang menunjukkan kastil beserta naga, Taylor juga menyelipkan instrumen lagu Long Live. Adegan naga tersebut juga merujuk pada salah satu baris pada lagu Long Live, yakni “I had the time of my life fighting dragons with you”.