Sudah Tahu? Ini Perbedaan Botox dan Filler
Perkembangan perawatan kecantikan yang sangat cepat terkadang dapat membuatmu kewalahan dengan berbagai istilah yang ditawarkan. Dan, alangkah baiknya kamu mencari tahu terlebih dahulu tentang berbagai istilah tersebut sebelum pergi ke klinik kecantikan. Karena tentu kamu tak mau mengeluarkan uang untuk tujuan yang salah bukan?
Ketika berbicara tentang perawatan untuk mengatasi tanda-tanda penuaan seperti kerutan dan garis halus di wajah, kamu biasanya akan ditawarkan dengan dua pilihan, yaitu Botox dan Filler. Meski keduanya sama-sama meng-inject cairan ke wajah, tapi ketahuilah bahwa keduanya sangat berbeda. Untuk membantumu memahami perawatan mana yang cocok untuk kebutuhanmu, berikut sudah Cosmo rangkum beberapa perbedaan dari Botox dan Filler. Simak!
Botox (Botulinum Toxin)
Botox, atau yang juga dikenal dengan botulinum toxin, adalah neurotoksin yang diinjeksikan ke dalam otot untuk mengurangi kontraksi otot yang menyebabkan garis-garis ekspresi atau kerutan wajah. Botox biasanya digunakan untuk mengatasi garis-garis halus dan kerutan yang disebabkan oleh ekspresi wajah berulang, seperti kerutan di sekitar mata (kantung mata) dan di sekitar area dahi serta di antara alis.
Melihat dari cara kerjanya, Botox bekerja dengan menghambat sinyal-sinyal yang dikirim oleh saraf ke otot, yang mengakibatkan relaksasi otot. Dengan begitu, Botox akan mengurangi kemampuan otot untuk berkontraksi secara berlebihan dan akhirnya mengurangi penampilan garis-garis halus dan kerutan pada wajah.
Efek dari perawatan Botox biasanya berlangsung sekitar 3-6 bulan tergantung pada jenis dan kondisi wajah masing-masing orang. Setelahnya, efek Botox akan mulai memudar, dan kamu perlu kembali melakukan perawatan yang sama untuk mempertahankan tampilan yang diinginkan.

Filler (Hyaluronic Acid Fillers)
Filler adalah bahan yang diinjeksikan di bawah kulit untuk menambah volume, mengisi garis-garis halus, serta mengangkat atau meratakan area wajah yang mungkin mengalami penurunan volume seiring bertambahnya usia. Filler sering digunakan untuk meratakan kontur wajah, meningkatkan volume di area pipi dan bibir, serta mengurangi tampilan kerutan yang lebih dalam atau tanda-tanda penuaan lainnya.
Filler biasanya terbuat dari bahan seperti asam hialuronat, yang secara alami ada dalam tubuh manusia. Mereka bekerja dengan menarik air ke area yang diinjeksikan, sehingga meningkatkan volume kulit dan mengisi kerutan atau garis-garis halus.
Durasi efek filler dapat bervariasi tergantung pada berbagai faktor, termasuk jenis filler yang digunakan, lokasi injeksi, dan metabolisme tubuh dari setiap orang. Namun, umumnya efek filler dapat bertahan antara 6 bulan hingga 2 tahun sebelum perlu diisi kembali.
Sebelum memutuskan untuk menjalani prosedur botox atau filler, sangat penting bagi kamu untuk berkonsultasi dengan dokter atau profesional medis untuk mengetahui lebih dalam proses, dan efek samping yang dapat kamu peroleh dari keduanya. Selain itu, konsultasi juga akan membantumu memahami opsi terbaik sesuai dengan tujuan perawatan dan karakteristik kulitmu. That’s it, hope it helps!