Serba-Serbi Ending serial Netflix ‘The Residence’
The Residence adalah karya paling liar dan kacau dari Shondaland sejauh ini—dan sudah waktunya hal seperti ini hadir! Baru saja tayang di Netflix, serial misteri pembunuhan dengan delapan episode ini mengajak kamu masuk ke balik gemerlap gerbang Gedung Putih, menyingkap drama sebenarnya yang terjadi di kediaman paling ikonis di Amerika.
Diciptakan oleh tangan kanan Shonda Rhimes, Paul William Davies, dan terinspirasi dari buku karya Kate Andersen Brower berjudul The Residence: Inside the Private World of the White House, serial ini menyajikan tumpukan rahasia, skandal, dan tentu saja, pembunuhan—semuanya dibumbui dengan absurditas yang bikin ketawa.
Serial ini dimulai saat jamuan makan malam kenegaraan untuk Australia—bayangkan kekuasaan, politik, dan janji kehadiran Hugh Jackman serta Kylie Minogue. Presiden Perry Morgan (diperankan oleh Paul Fitzgerald) mengundang Perdana Menteri Australia dan rombongannya ke Gedung Putih, namun malam yang seharusnya mewah itu berubah jadi kelam. A.B. Wynter (Giancarlo Esposito), Kepala Pengurus Gedung Putih yang selalu tampil tenang dan karismatik ditemukan tewas setelah sebuah teriakan menggema di sepanjang lorong. Dari sinilah cerita mulai rumit—secara harfiah—dan penonton langsung dibawa ke dalam misteri pembunuhan yang menuntut perhatian penuh. Dan percayalah, ini bukan sekadar kisah misteri pembunuhan biasa.
Melompat ke beberapa bulan setelah kematian A.B., Jasmine Haney (diperankan oleh Susan Kelechi Watson) yang baru saja diangkat sebagai Kepala Pengurus Gedung Putih harus memberikan kesaksian di hadapan komite Kongres. Kita disuguhkan penampilan Al Franken sebagai senator yang mengejutkan dengan sikap sinisnya, serta Eliza Coupe yang penuh sindiran tajam sebagai rekan kerja yang tidak banyak membantu. Saat Jasmine mencoba mengurai kekacauan yang terjadi di malam kematian A.B., kita diperkenalkan pada Cordelia Cupp (diperankan dengan brilian oleh Uzo Aduba), detektif paling eksentrik di dunia, yang siap mengungkap misteri pelik ini. Suka atau tidak, semua orang harus menghadapinya.
The Residence adalah perpaduan antara misteri ala Knives Out dan energi kacau khas reality show. Siap-siap disuguhkan plot twist yang konyol, karakter-karakter nyeleneh (halo, Jane Curtin sebagai nenek pecinta vodka), dan banyak momen birding (berkat obsesi Cordelia terhadap teropong). Investigasi yang dipimpin oleh Cordelia berjalan ke segala arah, menyelami dinamika staf, daftar tamu, hingga rahasia-rahasia licik yang tersembunyi di balik layar kepresidenan. Saat potongan-potongan teka-teki mulai menyatu, kamu mungkin akan menikmati kekacauannya atau berharap ada sedikit kejelasan. Tapi jujur aja, kemungkinan besar kamu akan memilih yang pertama.
SPOILER ALERT!
Pada akhirnya, si pembunuh adalah seseorang yang sama sekali tidak diduga, Lilly Schumacher (diperankan oleh Molly Griggs), sekretaris sosial Gedung Putih. Pembunuhan ini terungkap di Episode 8, saat Cordelia memimpin tur di Gedung Putih sambil menunjukkan berbagai petunjuk yang akhirnya mengarah pada pengakuan Lilly. Ternyata, Lilly bukan menutup pintu untuk melindungi Elsyie dan Bruce melainkan untuk menyembunyikan senjata pembunuh: sebuah jam yang ia gunakan untuk memukul A.B. hingga tewas.
A.B. diam-diam telah mengumpulkan bukti kejahatan Lilly, mencatat setiap tindakan tidak etis yang dilakukan Lilly selama bekerja di Gedung Putih. Titik terakhir terjadi ketika A.B. mengancam akan membongkar semuanya kepada keluarga Morgan. Lilly tidak bisa membiarkan itu terjadi karena terlalu banyak yang dipertaruhkan. Di luar skandal itu, Lilly juga memang membenci A.B., yang baginya mewakili segala hal yang ia benci dari Gedung Putih. Bagi Lilly, pembunuhan bukan sekadar cara untuk menghapus jejak, ini adalah urusan pribadi. Jadi, saat ia membaca entri jurnal yang bisa disalahartikan sebagai surat bunuh diri, Lilly melihat kesempatan untuk membuat kematian A.B. tampak seperti aksi bunuh diri.
Ia meracuni A.B. dengan herbisida mematikan yang diam-diam ia ambil dari gudang taman, lalu mencampurkannya ke dalam minuman yang ia tawarkan kepada A.B. dengan dalih ingin berdamai. Namun ketika A.B. mulai menyadari ada yang tidak beres, Lilly kehilangan kendali. Sebuah vas yang dilemparkannya karena panik tidak membuat A.B. gentar, jadi ia mengambil sebuah jam dan menggunakannya untuk menghabisi A.B. Ia lalu menyembunyikan jam itu di lorong antara Yellow Oval Room dan Treaty Room, mengamankan alibinya, dan kembali ke jamuan makan malam seolah tidak terjadi apa-apa.
Upaya Lilly untuk menutupi jejaknya ternyata tidak berjalan semulus yang ia rencanakan. Setelah pembunuhan, tubuh A.B. secara misterius berakhir di Game Room, akibat serangkaian kesalahpahaman. Bruce dan Elsyie masing-masing mengira bahwa salah satu dari mereka adalah pelakunya dan sama-sama memindahkan tubuh A.B. ke ruangan berbeda, berharap bisa mengalihkan kecurigaan dari diri mereka sendiri. Kekacauan ini mencapai puncaknya dalam momen yang benar-benar absurd ketika Tripp Morgan (diperankan oleh Jason Lee) menyeret tubuh A.B. ke Game Room, menambahkan luka palsu di pergelangan tangan, dan mencoba membuat skenario seolah A.B. bunuh diri.
Pada akhirnya, Cordelia menutup kasus tersebut dan kembali ke hasrat sejatinya, mengamati burung. Jika nantinya terjadi pembunuhan lagi (musim kedua disetujui oleh pihak Netflix), Cordelia pasti akan kembali beraksi, dan Uzo Aduba akan kembali tampil di layar, tepat di tempat yang seharusnya. Kalau kamu belum nonton, pastikan untuk streaming The Residence di Netflix dan bersiaplah untuk terpikat dari awal sampai akhir.
Baca artikel selengkapnya di sini: cosmopolitan.com