Fakta Menarik Baju Astronot Katy Perry dkk. di Misi Blue Origin, Rancangan Duo Desainer Kenamaan

Rayoga Akbar 20 Apr 2025

Penerbangan Blue Origin ke luar angkasa bersama enam kru perempuan pada 14 April 2025 lalu juga menjadi catatan penting bagi industri fesyen. Baju astronot yang dikenakan oleh Lauren Sanchez, Katy Perry, Gayle King, Aisha Bowen, Amanda Nguyen, dan Kerianne Flynn pada misi tersebut ternyata merupakan rancangan dari label Monse.

Monse adalah jenama mode bentukan duo desainer Laura Kim dan Fernando Garcia. Selain mengembangkan Monse, keduanya juga merupakan direktur kreatif dari rumah mode Oscar De La Renta.

Detail dari Baju Antariksa Rancangan Monse

Baju antariksa yang dikenakan Katy Perry dkk., memang berbeda dari pakaian astronot pada umumnya. Baju astronot konvensional umumnya dirancang untuk tubuh pria, baru kemudian disesuaikan untuk perempuan.

“Biasanya, baju antariksa dibuat khusus untuk pria,” ujar Lauren Sanchez kepada The New York Times. “Dan baru belakangan disesuaikan untuk perempuan."

Minimnya referensi baju antariksa untuk perempuan juga menjadi tantangan tersendiri bagi Fernando Garcia. “Kami tidak tahu harus mulai dari mana. Tidak ada preseden. Semua referensi yang ada hanya merujuk pada baju antariksa pria,” jelasnya kepada The New York Times.

Baju astronot Katy Perry di misi Blue Origin

Dalam proses perancangannya, Garcia dan Kim bekerja sama dengan Creative Character Engineering. Baju tersebut terbuat dari bahan neoprene yang lentur dan tahan api. Siluetnya dibuat lebih ketat dan mengaksentuasi tubuh agar terlihat lebih feminin dan fierce. Agar pas dengan bentuk tubuh masing-masing kru, dilakukan pemindaian tubuh secara tiga dimensi.

“Kesederhanaan, kenyamanan, dan ukuran yang presisi itu penting. Tapi kami juga ingin memberi kesan tangguh, seperti pakaian motocross atau baju ski—tetap indah dan seksi,” ujar Garcia.

Sentuhan artistik juga terlihat pada gradasi rona ombre pada bagian sisi. Simpel namun membuat perbedaan yang cukup kentara dibanding baju antariksa yang dipakai Jeff Bezos, pemilik Blue Origin dan Amazon, kala melakukan misi yang sama pada tahun 2021.

Pada bagian bawah celana terdapat ritsleting di mana ketika dibuka pemakai dapat menampilkan siluet serupa celana flare. Selain itu terdapat aksen saku pada bagian lengan. Laura Kim memaparkan bahwa awalnya saku akan ditempatkan pada celana namun malah membuat baju tersebut terlihat bulky.

Melansir dari WWD, Blue Origin dan Monse juga menghadirkan detail personal lewat sebuah patch yang mewakili profesi setiap kru: 

  • Bintang melambangkan ambisi dan semangat Aisha Bowe terhadap STEM,
  • Timbangan keadilan mewakili perjuangan Amanda Nguyễn dalam membela hak-hak sipil,
  • Mikrofon berbentuk bintang jatuh menggambarkan karier Gayle King di dunia televisi,
  • Kembang api menjadi simbol pengaruh global Katy Perry di dunia musik,
  • Gulungan film mencerminkan kecintaan Kerianne Flynn pada dunia perfilman,
  • Dan Lauren Sanchez diwakili oleh Flynn the Fly, tokoh utama dalam buku anak-anak karyanya yang berjudul The Fly Who Flew to Space.

Prada Axiom

Luar angkasa tampaknya mulai dilirik sebagai ruang eksplorasi baru para desainer mode. Sebelum Monse, pada tahun 2024 lalu Pierre Cardin digandeng oleh European Space Agency untuk merancang pakaian astronot untuk persiapan misi ke bulan. Lalu Prada bekerja sama dengan Axiom merancang baju astronot untuk misi NASA Artemis II.