Dry Text: Pengertian, Hal yang Perlu Dilakukan, dan Cara Menghentikannya
Mengirim pesan ke gebetan baru itu seperti bermain ping-pong. Kamu bilang sesuatu, mereka membalas, kamu bilang sesuatu lagi, mereka membalas lagi, hingga akhirnya kalian membuat rencana pergi minum jalapeño margarita dan berciuman.
Namun, semua itu tidak akan terjadi jika proses texting kalian tidak berjalan dengan lancar.
Jika kamu mencoba mengukur ketertarikan gebetanmu dan mereka tidak memberikan respon yang berarti—seperti mungkin mereka hanya mengirimkan balasan satu kata; mereka membutuhkan waktu berjam-jam untuk merespon—well, mungkin kamu sedang berurusan dengan seorang "dry texter".
Dry texting adalah ketika seseorang mengirim balasan pendek yang tidak menggerakkan percakapan. Biasanya terdiri dari jawaban satu kata seperti 'OK,' kata pelatih kencan Alexis Germany. Saat kamu baru mengenal seseorang, sulit untuk mengetahui apakah mereka tidak tertarik padamu atau hanya tidak suka mengirim pesan.
Daripada melempar screenshot ke grup chat dan meminta teman-temanmu mengartikan pesan mereka, kamu punya acara lama Love Island yang lebih penting untuk ditonton dan tidak ingin menghabiskan lebih banyak waktu dan energi untuk percakapan yang mungkin tidak ada ujungnya.
Jadi, jika kamu merasa pesanmu mulai redup atau ingin tahu posisi gebetanmu, berikut adalah semua yang perlu kamu ketahui tentang dry texting—termasuk cara mengenalinya, menghindarinya, dan kapan saatnya untuk menerima kenyataan.
Apa Itu Dry Texting?
Dry texting terjadi ketika seseorang memberikan balasan pendek yang tidak menarik dalam percakapan teks. Bisa juga sangat berulang dan membosankan, kata Claudia Cox, pelatih hubungan dan pendiri Text Weapon. "Contoh dry texting adalah orang yang selalu memulai percakapan dengan 'Hei' diikuti dengan 'Apa kabar?' dan itu sudah se-exciting mungkin," kata Cox.
Jelas, percakapan seperti ini bisa melelahkan karena ketika gebetanmu tidak menambahkan apapun dalam percakapan, kamu mungkin merasa tertekan untuk terus menjaga percakapan tetap berjalan. (Apalagi jika mereka sangat menarik dan kamu ingin berciuman dengannya.)
Namun jangan khawatir dulu: Cox mencatat bahwa dalam setiap hubungan, mulai dari gebetan baru hingga pasangan yang sudah lama bersama, dry texting bisa terjadi.
"Bahkan pasangan yang paling panas dan penuh gairah pun akan mengalami masa-masa ketika percakapan mereka meredup," kata Cox. "Salah satu pasangan mungkin lelah, stres, merasa sakit atau hanya kelelahan."
Pricilla Martinez, CEO Regroop Coaching, setuju bahwa jeda dalam percakapan tidak berarti selesai. "Bagi sebagian orang, mengirim pesan hanya alat untuk membuat rencana bertemu," kata Martinez. "Jangan langsung menganggap percakapan mengering karena mereka tidak tertarik."
Ingatlah bahwa dry texting biasanya adalah pola konsisten dari jawaban satu kata atau percakapan yang meredup. Jadi jika seseorang sesekali mengirimimu pesan "Hei" atau "OK" bukan berarti itu dry texting.
Beberapa Contoh Dry Texting
Menurut para ahli, sulit untuk mengenali dry texting dari satu pesan saja. Meski seseorang hanya merespons dengan "thumbs up" atau hanya mengirimkan "haha" bisa membuatmu ingin membuang ponselmu, dry texting berarti serangkaian percakapan yang tidak membuahkan hasil. Berikut adalah tanda-tandanya menurut para ahli:
- Sering mengirim jawaban satu kata.
- Menjaga percakapan tetap pendek dan tidak mengajukan lebih banyak pertanyaan atau mengajak kamu berbicara.
- Mengabaikan atau melewatkan foto, tautan, atau meme yang kamu kirim.
- Tidak pernah mengirimi pesan pertama dan/atau tidak pernah memulai percakapan.
- Membiarkan pesanmu terbaca selama berhari-hari tanpa balasan.
Tanda-Tanda Percakapanmu Mulai “Kering”
Berikut adalah kenyataannya: Kadang-kadang percakapan yang bagus dan menjanjikan akan mengering, kata Cox. Itu tidak bisa dihindari. Apakah gebetanmu belum move on dari mantan mereka atau mereka mulai mengirim pesan ke orang baru di Tinder, mereka mungkin akan membuat percakapanmu menjadi kering daripada memberitahumu langsung bahwa mereka tidak merasa cocok denganmu.
"Jika mereka selalu sangat cepat merespons dengan pesan yang menyenangkan dan tiba-tiba kamu mendapati dirimu menunggu lama untuk dibalas, mereka mungkin mencoba perlahan mundur dari percakapan dan kamu," kata Cox.
Berikut adalah beberapa tanda peringatan:
- Mereka membutuhkan waktu lama untuk membalas pesanmu.
- Mereka mengirim pesan acak yang tidak memberikan usaha dan tidak mengarah ke kencan.
- Mereka mengirim pesan yang lebih pendek dan kurang antusias.
- Mereka menghindari undangan untuk bertemu atau FaceTime, membuat alasan dan membatalkan rencana di menit-menit terakhir, atau pura-pura tidak menyadari bahwa kamu mengajak bertemu langsung.
Cara Menghindari Dry Texting
Langkah pertama untuk menghentikan dry texting adalah mencari tahu alasan mengapa percakapan tersebut mulai mengering. Gebetanmu mungkin tidak suka mengirim pesan atau mereka sangat sibuk dengan pekerjaan mereka. Jika kamu benar-benar tertarik pada mereka, tanyakan mengapa ada jeda ketika mereka mengirim pesan.
Kamu juga ingin mengetahui gaya komunikasi orang tersebut, kata Martinez. "Jangan takut untuk bertanya apakah mereka lebih suka berbicara di telepon, FaceTiming, atau langsung bertemu."
Terutama karena mengirim pesan kepada seseorang yang belum kamu kenal dengan baik itu sulit. Kamu tidak bisa mengetahui nada bicara mereka, tidak bisa membaca bahasa tubuh mereka, dan tidak bisa yakin mereka tahu kamu sedang bercanda ketika mengirim meme Paris Hilton "Stop Being Poor". Meminta untuk berbicara di telepon atau bertemu langsung mungkin memberi kamu pemahaman yang lebih baik tentang gaya komunikasi gebetanmu.
Mungkin juga percakapan mulai mengering karena sesuatu yang dikatakan membuat mereka terganggu. "Clean the air, dan jika tidak ada yang berubah, maka kamu tahu mungkin mereka tidak tertarik kepadamu," kata Cox.
Kapan Saatnya Menyerah
Cosmo tidak tahu siapa yang perlu mendengar ini, tapi berkencan seharusnya menyenangkan. Jika kamu merasa stres dengan percakapan teks di awal hubungan kalian, mungkin ini adalah pertanda saatnya untuk move on.
"Jika kamu merasa texting lebih membuat frustasi daripada menyenangkan, saatnya untuk menyerah," kata Germany. "Jika kamu masih ragu, jangan kirim pesan terlebih dahulu dan lihat berapa lama mereka membalas. Jika mereka segera membalas, mungkin situasi masih bisa diselamatkan dengan komunikasi langsung, tetapi jika butuh berhari-hari atau berminggu-minggu, maka ini adalah saatnya untuk move on."
Jika gebetanmu tidak suka mengirim pesan, para ahli kami menyarankan menawarkan cara lain untuk berbicara—seperti FaceTiming, menelepon, membuat rencana bertemu langsung, dll. Namun jika mereka tetap menghindari metode komunikasi alternatif, saatnya untuk menerima kenyataan.
Germany mencatat bahwa jika seseorang tertarik padamu, mereka akan mencari cara untuk berbicara denganmu. Dan Cox menambahkan bahwa kamu tidak ingin membuang waktumu pada seseorang yang tidak berinvestasi padamu.
Namun, "Jika kamu benar-benar tertarik pada mereka dan semuanya terasa cocok saat kalian bertemu langsung, mereka menepati janji dan tampaknya benar-benar peduli padamu tapi adalah dry texter, batasi interaksi pesan teks dan buat rencana bertemu langsung," kata Cox. "Jika mereka tampak sama tidak pedulinya di kehidupan nyata seperti di pesan teks, maka ini saatnya kamu melanjutkan hidupmu."
(Artikel ini disadur dari Cosmopolitan UK / Perubahan bahasa telah dilakukan oleh penulis/Salsa Meilivia/ Image: Doc. Photo by JeShoots on Pexels).