Berikut Penyebab & Cara Menghilangkan Bekas Jerawat yang Membandel

Redaksi 08 May 2025

Jerawat memang bisa membuat stres, tapi “bekas jerawat” juga sama mengganggunya—karena bekasnya jauh lebih sulit untuk dihilangkan. Untungnya, ada banyak produk khusus yang jika digunakan secara rutin bisa membantu memudarkan bekas tersebut. Cosmo bertanya langsung pada dokter kulit, Dr. Kemi Fabusiwa, untuk menjawab semua pertanyaan kamu seputar cara menghilangkan bekas jerawat...

 

Apa penyebab bekas jerawat?

Mungkin terdengar klise, tapi penting untuk memahami proses di balik terbentuknya bekas jerawat. “Jerawat menyebabkan peradangan,” jelas Dr. Fabusiwa. “Peradangan ini merusak kulit dan membuat penghalang kelembaban alami kulit menjadi rusak. Kulit lalu mencoba memperbaiki luka tersebut dengan membentuk jaringan ikat seperti kolagen di area yang terluka. Proses penyembuhan yang tidak teratur inilah yang akhirnya menyebabkan tekstur kulit tidak rata dan muncul bekas luka. Sayangnya, bekas jerawat bisa memakan waktu lama untuk sembuh.

 

Jenis-jenis bekas jerawat

Menurut Dr. Fabusiwa, ada empat jenis utama bekas jerawat:

  • Bekas hipertrofik: Bekas yang menonjol karena kulit memproduksi jaringan ikat berlebih.
  • Bekas boxcar: Lekukan tajam dan dalam pada kulit.
  • Bekas rolling: Lekukan dalam tapi bentuknya lebih lembut dan tidak terdefinisi.
  • Bekas icepick: Lubang kecil dan dalam menyerupai tusukan es.

Selain itu, hiperpigmentasi juga kerap muncul bersamaan dengan bekas jerawat, karena sel penghasil pigmen (melanosit) melepaskan melanin berlebih di area peradangan.

 

Kenapa sebagian orang lebih mudah memiliki bekas jerawat?

Menyadari bahwa orang lain bisa sembuh tanpa memiliki bekas jerawat memang bisa membuat iri. Tapi ini bukan soal keberuntungan—ini soal genetik. “Bekas jerawat sangat dipengaruhi oleh faktor keturunan,” ujar Dr. Fabusiwa. “Orang dengan kulit yang lebih gelap cenderung lebih rentan mengalami hiperpigmentasi karena melanosit mereka lebih aktif dan menghasilkan lebih banyak melanin. Selain itu, jika kamu memiliki kulit yang cenderung berjerawat, kemungkinan untuk memiliki bekasnya juga lebih besar.

 

Bagaimana cara mencegah terbentuknya bekas jerawat?

Mencegah lebih baik daripada mengobati—meski kenyataannya tidak semudah itu. Kalau tidak ada jerawat, tentu tidak akan ada bekas. Tapi kalau mengatasi jerawat itu semudah membalik telapak tangan, artikel ini tidak akan ada. Dr. Fabusiwa menekankan pentingnya rutinitas perawatan kulit yang disiplin, fokus pada pengendalian minyak, dan mengurangi peradangan sebagai kunci utama pencegahan.

 

Produk dan bahan terbaik untuk bekas jerawat

Kamu butuh kombinasi produk pencegahan dan pemulihan. Ini beberapa bahan yang perlu kamu cari:

SPF (Tabir Surya)

SPF adalah hal yang sangat penting. SPF harian membantu mencegah hiperpigmentasi makin parah. Pilih SPF yang bebas minyak dan dirancang untuk kulit berjerawat agar tidak memperparah jerawat yang sudah ada.

Vitamin C

Bahan yang dikenal untuk mencerahkan kulit ini juga mempercepat regenerasi sel dan memudarkan bekas gelap. Plus, vitamin C merangsang produksi kolagen yang mempercepat penyembuhan luka. Pilih serum dengan konsentrasi di atas 15% untuk hasil maksimal.

Retinol

Retinol (vitamin A) meningkatkan pergantian sel dan membersihkan pori-pori dari penumpukan kulit mati dan bakteri. Kandungan ini membantu mencegah jerawat dan bekasnya sekaligus. Kalau kamu baru mulai pakai retinol, gunakan dulu versi dengan kadar rendah, dan naikkan perlahan. Kulit kemerahan atau mengelupas di awal pemakaian adalah hal normal.

Asam Eksfoliasi

Asam seperti AHA (contohnya glycolic acid) dan BHA sangat efektif untuk menghaluskan permukaan kulit dan mempercepat regenerasi. Gunakan secara rutin untuk membersihkan sel kulit mati dan mencerahkan kulit. Untuk kulit sensitif, gunakan lactic acid yang lebih lembut.

Perawatan Profesional

Jika bekas jerawat sangat parah, kamu mungkin butuh bantuan profesional. “Beberapa bekas tidak cukup ditangani dengan skincare rumahan. Pertimbangkan perawatan lanjutan seperti microneedling atau chemical peel oleh tenaga ahli,” kata Dr. Fabusiwa. Tapi ingat, kalau kulit kamu lebih gelap, hindari mikrodermabrasi karena bisa memperparah hiperpigmentasi.

 

Tips dari penulis kecantikan: Buat jurnal foto kulitmu

Kedengarannya menyeramkan, tapi menyimpan catatan foto tentang perkembangan kulitku sangat membantu dalam mengatasi lebih dari 10 tahun jerawat, hiperpigmentasi, dan bekas di kulitku yang berwarna campuran.

Suasana hati bisa mempengaruhi cara kita melihat kulit sendiri, dan ingatan bisa menipu. Aku mengambil foto wajahku dari sudut berbeda setiap bulan—atau di hari-hari ketika kulitku sangat buruk atau sangat baik. Melihat perbandingan nyata dari waktu ke waktu sangat membantuku menyadari bahwa kulitku memang membaik.

Selain itu, aku jadi lebih peka terhadap bagaimana reaksi kulitku terhadap produk tertentu. Bisa melihat perubahan nyata membuatku lebih semangat—meskipun di awal rasanya berat sekali melihat wajah sendiri. Tapi aku percaya, kebiasaan ini sangat membantu hingga kulitku sekarang jauh lebih baik.— Elena Chabo, penulis kecantikan Cosmo.


(Artikel ini disadur dari Cosmopolitan UK / Perubahan bahasa telah dilakukan oleh penulis/Salsa Meilivia/ Image: Dok. Freepik / Images Layout: Lingga Adhinagara).