Mengapa Banyak Pria Kesulitan Menjaga Hubungan Jangka Panjang?

Redaksi 2 25 May 2025

Kamu mungkin pernah bertanya-tanya, kenapa banyak pria yang awalnya manis, perhatian, dan romantis, tapi perlahan mulai menjauh saat hubungan mulai serius? Apa yang tadinya terasa menyenangkan tiba-tiba berubah jadi teka-teki. Komitmen terasa makin jauh, sementara kamu merasa makin bingung dan lelah menebak-nebak.

Fenomena ini bukan sekedar drama percintaan. Ada faktor psikologis dan sosial yang memengaruhi kenapa sebagian pria kesulitan menjaga hubungan jangka panjang. Dengan memahami alasan di baliknya, kamu bisa lebih bijak dalam melihat dinamika hubungan, dan juga menentukan seperti apa relasi yang sehat untukmu.

1. Pria Cenderung Takut Kehilangan Kebebasan

Salah satu alasan umum adalah ketakutan akan kehilangan kebebasan. Dalam banyak budaya, pria diajarkan untuk mandiri dan “mengendalikan hidup sendiri.” Komitmen jangka panjang sering dianggap sebagai pengorbanan atas kebebasan pribadi. Dalam studi oleh Psychology of Men & Masculinity (2018), banyak pria mengaitkan hubungan jangka panjang dengan tanggung jawab berat yang bisa “mengikat” mereka.

2. Tidak Terbiasa Mengelola Emosi dalam Hubungan

Hubungan jangka panjang bukan cuma soal cinta, tapi juga soal komunikasi, kompromi, dan keterbukaan. Sayangnya, tidak semua pria dibesarkan dengan kemampuan mengenali dan mengelola emosi. Akibatnya, ketika konflik atau kedekatan emosional makin dalam, mereka malah merasa kewalahan dan memilih menarik diri.

3. Tekanan Sosial dan Definisi Maskulinitas

Bagi sebagian pria, menunjukkan kebutuhan emosional dianggap tabu karena dianggap tidak “laki-laki.” Dalam Journal of Social and Personal Relationships (2019), disebutkan bahwa tekanan sosial untuk tampil kuat dan tak tergoyahkan bisa membuat pria merasa rentan saat mereka harus membuka diri dalam hubungan yang serius dan hal itu membuat mereka mundur secara perlahan.

4. Kurangnya Panutan Relasi yang Sehat

Banyak pria tumbuh dalam lingkungan yang tidak memberikan contoh hubungan jangka panjang yang sehat. Jika sejak kecil mereka melihat konflik orang tua yang tak terselesaikan, perceraian, atau hubungan yang dingin, mereka mungkin tidak punya gambaran bagaimana membangun dan mempertahankan cinta yang matang dan saling mendukung.

5. Ketidakjelasan Tujuan dalam Hubungan

Ada juga pria yang menjalani hubungan tanpa benar-benar tahu ke mana arah hubungan itu. Mereka bisa menikmati momen, tapi ketika komitmen menjadi topik serius, mereka bingung atau bahkan menghindar. Ini sering kali bukan karena tidak mencintai, tapi karena belum siap secara mental dan emosional untuk menyusun masa depan bersama.

Menjaga hubungan jangka panjang butuh kedewasaan emosional, keberanian, dan kejelasan tujuan. Bukan cuma pria, semua orang butuh belajar untuk tumbuh dalam hubungan. Tapi kalau kamu terus-menerus merasa seperti satu-satunya yang berjuang, mungkin saatnya kamu bertanya, “apakah ini hubungan yang sehat untukku?”.