Ini Pentingnya Mengenal Risiko Diabetes Sebelum Terlambat

Nadhifa Arundati 23 Jul 2025

Mengonsumsi makanan manis setelah hari yang super hectic? Rasanya menjadi sebuah solusi terbaik untuk mengembalikan mood. Entah itu minuman boba, cake di sore hari, atau camilan cokelat pas lembur—semuanya terasa jadi mood booster instan. Tapi, kebiasaan ini bisa jadi awal dari masalah besar kalau nggak dikontrol. Yap, diabetes bisa datang pelan-pelan tanpa kamu sadari, bahkan dimulai dari hal kecil seperti craving gula setiap hari.

Menurut dr. Luse, Sp.PD-KEMD, FINASIM, Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Endokrin, Metabolik, dan Diabetes di Mayapada Hospital Tangerang, banyak orang baru menyadari dirinya terkena diabetes saat kondisinya sudah cukup serius. Sebelumnya, tubuh mungkin sudah memberikan tanda-tanda awal, tapi seringkali diabaikan karena gejalanya samar.

 “Pada fase pradiabetes, kadar gula darah puasa biasanya sudah di atas normal, tapi belum menimbulkan gejala khas. Kalau tidak ditangani, kondisi ini bisa berkembang menjadi diabetes tipe 2,” jelas dr. Luse.

Fase pradiabetes terjadi ketika kadar HbA1c (rata-rata gula darah dalam tiga bulan terakhir) berada di angka 5,7% sampai 6,4%, atau gula darah puasa antara 100–125 mg/dL. Seseorang baru dikategorikan memiliki diabetes jika HbA1c sudah ≥ 6,5% atau kadar gula darah puasa ≥ 126 mg/dL.

 

Gaya Hidup Buruk = Risiko Diabetes Meningkat

Pola hidup sehari-hari punya peran besar dalam memicu diabetes. Terlalu sering konsumsi makanan tinggi gula, minum-minuman manis, makan nasi putih dalam jumlah besar, jarang bergerak, kurang tidur, dan stres berkepanjangan bisa membuat kadar gula darah jadi tidak stabil. Ditambah lagi, berat badan berlebih dan riwayat keluarga yang memiliki diabetes, bisa memperbesar risiko kamu terkena penyakit ini.

“Risiko terkena diabetes bisa meningkat hingga enam kali lipat kalau ada riwayat keluarga. Dan seiring bertambahnya usia, risikonya makin tinggi,” ujar dr. Luse.

Masalahnya, banyak orang merasa baik-baik saja, lalu menunda cek kesehatan. Padahal, diabetes bukan sekadar penyakit gula—kalau dibiarkan, bisa menyebabkan komplikasi serius seperti serangan jantung, stroke, gangguan penglihatan, gagal ginjal, bahkan amputasi.

 

Mulai Cegah dari Sekarang

Supaya kamu bisa lebih aware dengan kondisi tubuh sendiri, penting untuk deteksi dini dan mulai menerapkan pola hidup yang lebih sehat. Kamu bisa datang ke Sugar Clinic Mayapada Hospital yang menyediakan layanan skrining lengkap untuk mengetahui risiko diabetes dan pradiabetes. Teknologinya sudah pakai Artificial Intelligence (AI), jadi hasilnya lebih akurat dan menyeluruh.

Selain itu, kamu bisa konsultasi langsung dengan dokter, untuk mendapatkan pendampingan untuk mengatur pola makan dan gaya hidup, hingga manajemen diabetes secara menyeluruh. Layanan ini tersedia di berbagai lokasi, seperti Jakarta Selatan (Lebak Bulus), Kuningan, Surabaya, dan Bandung.

Semua proses booking bisa dilakukan lewat aplikasi MyCare, yang juga dilengkapi fitur Personal Health untuk memantau detak jantung, jumlah langkah, kalori terbakar, dan BMI. Ada juga Health Articles & Tips yang bisa bantu kamu lebih paham soal kesehatan dengan cara yang fun dan informatif.

Also, setiap aktivitas yang kamu lakukan lewat MyCare akan ngumpulin reward points yang bisa ditukar dengan potongan harga layanan di semua unit Mayapada Hospital.


Kesimpulannya?

Gula boleh manis, tapi hidup kamu jauh lebih manis kalau bebas dari diabetes. Jangan tunggu sampai tubuh kasih alarm keras. Mulai peduli dari sekarang—cek gula darahmu, ubah gaya hidup jadi lebih aktif, dan jaga asupan makan setiap hari. Tubuh kamu bakal berterima kasih di kemudian hari.

 

(Nadhifa Arundati / Image: Photo by Mikhail Nilov, RDNE Stock Project, Norman Milwood on Pexels)