Interview: Adipati Dolken & Enzy Storia Bagikan Arti Penting Keluarga Lewat Series 'Sabtu Bersama Bapak'

Giovani Untari 02 Aug 2023

Sebuah tontonan yang heart-warming kembali dihadirkan oleh Prime Video lewat Sabtu Bersama Bapak the Series yang mulai tanggal 29 Juni 2023. Ya benar, Anda tidak salah membaca sebab ini merupakan versi series dari film keluarga berjudul sama yang pernah tayang di tahun 2016 silam.

Berbeda dengan filmnya, Sabtu Bersama Bapak the Series menghadirkan kisah yang lebih lengkap dengan kompleksitasnya masing-masing. Lewat series ini para penonton akan diajak melihat kisah cinta sejati antara Bapak Gunawan (Vino G. Bastian) dan Itje (Marsha Timothy) yang bertahan hingga maut memisahkan. Cerita keluarga Gunawan juga terasa semakin fresh dengan hadirnya dua putra mereka yang punya kepribadian berbeda yaitu Satya (Adipati Dolken) dan Cakra (Ray Mbayang). Baik Satya dan Cakra juga mempunyai kisah keluarga dan percintaannya masing-masing yang siap membuat para penonton menemukan makna keluarga yang sebenarnya dalam hidup.

Lewat Prime Video, Cosmo berkesempatan untuk melakukan interview bersama dua pemeran series Sabtu Bersama Bapak yaitu Adipat Dolken yang berperan sebagai Satya dan Enzy Storia yang memainkan karakter Rissa, istri dari Satya. Seperti apa cerita selengkapnya mengenai series ini serta adakah hal yang menyentuh keduanya selama syuting? Simak interview Cosmo dengan keduanya berikut ini:

ADIPATI DOLKEN

Hai Adipati, publik lebih sering melihat Anda bermain dalam film layar lebar dan kini Anda kembali untuk series ‘Sabtu Bersama Bapak’ yang tayang di Prime Video. Apa perbedaan terbesar yang Anda rasakan saat bermain sebuah series dengan film?

Menurut saya kalau film sebenarnya lebih jelas secara emotions dan grafik karakternya. Kalau di series, jangka waktunya lebih panjang, syutingnya juga lebih banyak karena berepisode-episode. Secara grafik itu lebih berat kalau di series, karena memang secara timetable akan lebih panjang. Tapi semuanya memang kembali lagi ke skrip yang akan menentukan apakah itu akan menjadi hal yang berpengaruh, berbeda, atau tidak. Tapi memang kalau series, akan lebih panjang waktu syutingnya.

Apa alasan terbesar Anda mengambil peran Satya di series ‘Sabtu Bersama Bapak?’

Sepertinya Sabtu Bersama Bapak sudah menjadi salah satu kultur di industri film Indonesia dan sekarang dibuat series-nya juga. Dulu ketika membaca skripnya saya smerasa memang ada hal-hal yang lebih mendetail lagi. Karena filmnya sudah ada dan bukunya juga sudah ada, series-nya menjadi pelengkap dan menjadi pembahasan yang lebih dalam dari kedua materi itu sebenarnya. Alasan saya mau main di series ini adalah salah satunya itu tadi, dan karakternya. Karena memang, menurut saya Satya punya pengaruh besar terhadap anak-anak, atau bahkan sekarang yang sudah jadi bapak-bapak, buat kita. Cukup relate untuk orang-orang yang nanti akan nonton atau sudah nonton. Jadi, menurut saya karakternya itu punya impact yang cukup besar juga untuk kita semua.

Apa hal yang paling sulit dari memerankan sosok Satya? Apakah ini salah satu peran yang menantang buat Anda secara emosional?

Bermain jadi orang yang sangat natural seperti orang biasa, sebenarnya paling sulit untuk saya. Sebenarnya bukan hanya karakter Satya saja, tapi di serial ini semua karakternya itu sangat natural. Mereka menjadi manusia biasa, punya masalah, punya perasaan, punya hal-hal yang memang semua orang mengalami. Menurut saya itu hal yang paling sulit sebenarnya. Kita membuat orang yakin dengan kondisi kita, dengan perasaan kita. Serta, bagaimana caranya ketika menonton, orang bisa merasakan seperti – “Wah, dalam ya.” Kaya hatinya itu berasa. Itu yang paling sulit, dan menurut saya bukan hanya karakter saya saja, tapi buat semua orang yang main di series ini.

Menurut Anda, apa hal unik yang hanya kita temukan dari series ‘Sabtu Bersama Bapak’ dibanding versi filmnya?

Mungkin series-nya lebih dalam, lebih detail/ Tapi hal-hal detail itu yang justru membuat perasaan kita lebih dalam. Sekarang kita bisa ngejelasin perasaannya Gunawan sama Itje lebih jauh lagi, terus juga karakternya Satya dan Saka akhirnya bisa lebih tereksplor lagi. Jadi menurut saya series ini lebih menggambarkan perjalanan yang lebih detail, jelas, dan dalam.

Apa karakter Satya yang menurut Anda paling mirip dengan diri Anda sendiri? Dan mengapa?

Kalau dibilang paling mirip, sebenarnya tidak terlalu mirip sama karakter asli saya. Hanya saja, saya selalu belajar dari karakter-karakter yang saya mainkan. Maksudnya, karakter itu bisa membuat saya yang memainkan karakternya menjadi orang yang lebih baik lagi. Jadi memang karakter Satya itu punya impact yang cukup besar juga buat saya pribadi. Ada beberapa hal yang menurut saya. “Wah, ini tuh bagus yah” atau kaya “Ini harus diterapkan ya”. Karakter Satya itu mungkin jauh sama saya, tapi saya bisa belajar dari karakter Satya.

Di sini Anda beradu akting dengan Ray Mbayang yang menjadi Saka, sosok adik Satya. Seperti apa cara Anda membangun chemistry sebagai kakak adik yang berbeda sifat dan kepribadian?

Rey Mbayang itu orang yang terbuka sekali sebagai lawan main. Membangun chemistry bersamanya itu menyenangkan sekali dan Ray juga tipikal orang yang talkative. Jadi kita bisa ngobrol terus dan ia orangnya fun. Terus waktu syuting itu, istri saya juga sedang hamil dan melahirkan di momen tersebut. Karena ia sudah punya anak terlebih dahulu dibanding saya, jadi saya banyak mengobrol juga sama Rey. Jadi memang kedekatan kita hangat satu sama lain, karena memang kita di posisi yang sama-sama-bapak muda gitu. Rey juga tipikal yang mau belajar. Ia rajin bertanya karakternya seperti apa. Jadi memang kalau chemistry, sebenarnya bukan masalah sih, karena memang kita berdua itu lumayan akrab kalau ngobrol. Dan kita juga selalu ngobrol sama Bang Rako buat membicarakan karakter kita itu seperti apa.

Enzy Storia juga menjadi pasangan Anda di series ini. Seperti apa sosok Enzy sebagai lawan main Anda di series ‘Sabtu Bersama Bapak’?

Saya sudah mengenal Enzy lebih dari 10 tahun dan memang sudah seakrab itu dari sebelum kita main bareng di serial Sabtu Bersama Bapak. Saya dan Enzy sudah seperti sahabat, sering curhat dan ngobrol bareng. Karakter Enzy di sini memang fun dan ambisius. Ia punya cara untuk selalu ingin belajar terus. Berada dalam satu proyek serial ini bareng Enzy membuat rasa ambisius saya terus menyala. Enzy juga selalu passionate dalam mengerjakan segala sesuatu dan ia selalu punya energinya tersendiri untuk mengangkat energi di sekelilingnya menjadi lebih menyenangkan.

Sulit untuk menghindari komentar bahwa pasti akan ada sejumlah penonton yang membandingkan series ini dengan film aslinya. Sebagai pemain dari versi series-nya, bagaimana Anda menanggapi hal ini?

Setiap orang pasti punya referensinya masing-masing. Serial ini sebenernya bukan untuk dibandingkan dengan film aslinya, tapi justru sebagai pelengkap dari rangkaian ceritanya. Dan buat orang-orang yang sudah baca novelnya atau mereka yang sudah menonton filmnya lalu sudah nonton serialnya, pasti jadi lebih tahu, “Oh Itje sama Gunawan tuh ceritanya begini ya”, “Mereka tuh pacarannya kaya gini ya”. Jadi menurut saya, serial ini adalah pelengkap yang justru membuat orang merasa menyenangkan saat menontonnya. Membandingkan menurut saya merupakan hal yang natural, tapi serial Sabtu Bersama Bapak ini menjadi hal yang positif untuk merangkum keseluruhan cerita Sabtu Bersama Bapak.

Film bertema keluarga umumnya memiliki pesan moral dan sisi mengharukan di dalamnya. Menurut Anda apa satu pesan moral dari series ‘Sabtu Bersama Bapak’ yang wajib penonton ketahui?

Menurut saya sebuah serial bukan cuma hanya ada sekadar pesan moral saja, tapi juga bagaimana cara kita bisa menikmatinya. Pesan moral tentunya akan kembali lagi ke setiap orang yang akan menontonnya masing-masing. Tapi menurut saya pribadi, pesan moral yang bisa diambil adalah tidak semua hal bisa kita paksakan sesuai dengan apa yang kita pelajari. Jika melihat dari karakter saya di Serial Sabtu Bersama Bapak ini, apa yang benar adalah apa yang diajarkan oleh Bapak. Jika kita menikah, kita menggabungkan dua kepala dan bagaimana cara kita untuk menyeimbangkan itu. Jadi bagaimana caranya kita menyeimbangkan dari segi pemikiran, segi perasaan. Membuka pikiran sangat penting, peka terhadap perasaan orang lain juga penting.

Ada beberapa momen di Serial Sabtu Bersama Bapak yang membekas buat saya. Salah satunya di bagian bagaimana cara karakter Satya mengajarkan anak-anaknya yang terus berkembang. Untuk karakter Saka dan Ayu, perkembangan kisah mereka yang berawal dari sepatu juga menjadi sebuah cerita yang seru dan manis. Karakter Gunawan dan Itje memiliki cerita hidup yang sedih, tapi Gunawan tidak pernah berhenti berusaha dan berjuang karena mempunyai support system yang mengerti dia. Semua karakter di sini punya cerita dan momen masing-masing yang menarik.

Selama proses syuting, siapa pemain yang kehadirannya selalu menjadi mood booster di lokasi syuting?

Enzy salah satunya, dia tuh lucu banget. Semua pemain di sini menyenangkan banget.

Terakhir, berikan alasan bagi Cosmo Babes mengapa kita semua wajib menonton ‘Sabtu Bersama Bapak’ the series?

Buat Cosmo Babes, wajib banget nonton serial Sabtu Bersama Bapak karena sudah lama sekali saya tidak menemukan serial yang menyentuh hati seperti ini. Kalo nonton, bisa menangis di satu episode berkali-kali. Saya yakin sekali kalian pasti mencari hal itu kan, serial yang bisa membuat menangis. Dan bahkan tidak hanya menangis aja, tapi kalian bisa sampai tertawa karena ada dua karakter yang perannya juga lumayan ice breaking dan membuat serial ini makin lebih bermakna lagi!

ENZY STORIA

Peran Anda sebagai Rissa sosok istri sekaligus ibu dari tiga anak terasa begitu refreshing dari peran-peran Enzy umumnya. Apakah alasan terbesar Anda mengambil peran ini?

Saya belum pernah mendapatkan peran menjadi ibu dari 3 anak, jadi sebuah tantangan baru juga buat saya. Dan saya juga melihat cerita keseluruhannya. Memang film keluarga yang berhubungan sama Bapak itu selalu menyentuh hati, jadi saya suka sama filmnya, terus dibikin series yang lebih detail lagi. Novelnya pun bagus banget, jadi saya ingin sekali dan happy banget bisa terlibat dalam serial Sabtu Bersama Bapak ini.

Seperti apa karakter Rissa dan apa hal menarik yang bisa kita pelajari dari sosoknya di series ini?

Rissa itu seorang working mom. Ia sosok perempuan yang menurut saya independen, punya pendirian, dan pastinya sayang sama keluarga dan suaminya. Saya suka dengan karakter Rissa karena ia seorang perempuan yang tough tapi tetap sopan sama suaminya dalam situasi apapun. DI sisi lain ia juga bisa tegas dengan prinsip yang dimilikinya. Mungkin Rissa relate sama ibu-ibu masa kini yang lebih open-minded serta yang sudah bisa kerja sambil mengurus anak juga. Semuanya dilakukan secara bersamaan. Gaya parenting-nya Rissa itu yang lebih menghargai proses. Ia lebih mengapresiasi anak-anaknya, terus ia juga tidak memaksakan kehendak yang ia mau dan anak-anaknya harus mengikuti. Ia pun bisa melihat potensi-potensi di anaknya sendiri itu seperti apa. Jadi menurut saya, Rissa ini karakter yang relate banget untuk banyak orang, termasuk saya sendiri. Apa yang bisa kita pelajari dari Rissa, ya nonton sendiri di Prime Video!

Adipati Dolken menjadi pasangan Anda di series ini. Seperti apa sosok Adipati dan bagaimana cara kalian membangun chemistry yang apik di lokasi syuting?

Saya dan Adipati sudah kenal dari lama sebenarnya, memang kita sudah berteman baik. Jadi mencari chemistry antara kita berdua itu jauh lebih mudah karena kita sudah mengenal. Jadi awalnya diskusi saja, mau membawakan karakternya seperti apa, dan akhirnya kita ketemu dan mengalir sendiri jadi tidak ada kesulitan berarti. Dan saya memang suka sama cara Adipati untuk mendalami setiap karakternya dan enak banget untuk janjian-janjian beberapa adegan sama Adipati, kayak gimana kita bisa nemuin treatment yang enak dan nyaman bareng sama Pak Rako juga.

Film bertema keluarga umumnya memiliki pesan moral dan sisi mengharukan di dalamnya. Menurut Anda apa satu pesan moral dari series ‘Sabtu Bersama Bapak’ yang wajib penonton ketahui?

Sebenarnya banyak, tetapi karena saya baru menikah, jadi lebih relate dengan sejumlah hal. Yang paling membekas adalah ungkapan “Istri yang baik adalah istri yang mau diajak susah, tapi suami yang baik adalah suami yang tidak akan mengajak istrinya susah”.  Kalimat tersebut menempel sekali di otak saya dan saya rasa itu ada benarnya.

Selama proses syuting, siapa pemain yang kehadirannya selalu menjadi mood booster di lokasi syuting?

Adipati, karena memang kebanyakan scene kita itu berdua sama anak-anak. Saya juga selalu menunggu kehadiran pemain anak perempuan saya yang paling kecil karena saya memang butuh pendekatan terus sama dia apalagi usianya masih satu tahunan. Kalo ia mau sama saya, jujur itu bukan akting!Jadi memang diajarkan caranya dia memanggil saya “ibu..ibu..”. Itu lumayan menarik hati saya. Kalau ia sudah datang ke lokasi, saya rasanya seperti “Anakku sudah datang!”.

Menurut Enzy, apa hal yang paling berbeda dari versi film dan versi series dari ‘Sabtu Bersama Bapak’?

Dua-duanya adalah karya yang bagus menurut saya. Karena semuanya punya ciri khasnya masing-masing, apalagi di sini kan peran Bapak itu penting sekai. Kalau kalian suka nonton filmnya, kalian suka baca novelnya, kalian akan menikmati sekali series ini karena ada pembahasan yang lebih detail, lebih berasa alur ceritanya dengan enam episode ini. Jadi kita kebawa sekali sama momen-momennya Gunawan sama Itje serta ceritanya Satya dan Saka. Jadi bener-bener memang erbayarkanlah rasa kita untuk pengen nonton Sabtu Bersama Bapak ini, alur ceritanya oke banget. Jadi layak untuk ditonton!

Terakhir, berikan alasan bagi Cosmo Babes mengapa kita semua wajib menonton ‘Sabtu Bersama Bapak’ the series?

Cosmo Babes, please deh babes, masa tidak menonton Sabtu Bersama Bapak! Haha... Menurut saya, setiap cerita keluarga itu pasti bisa menyentuh hati karena kita pasti punya ceritanya sendiri-sendiri sama keluarga kita. Apalagi kalau udah berurusan sama Bapak dan Ibu, itu udah pasti menyentuh. Jadi menurut saya serial ini worth it sekali untuk ditonton karena banyak sekali pesan-pesan yang bisa kalian ambil juga. Gimana caranya kalian bisa menghargai orang tua kalian, memanfaatkan waktu yang kalian punya sama keluarga, sama orang tua. Terus bagaimana caranya nanti ketika kalian berkeluarga, seperti parenting, komunikasi itu juga pasti penting banget dalam hubungan kalian. Termasuk cara kalian memilih pasangan, itu juga bisa kalian dapatkan dari Saka dan Ayu. Jadi komplit sekali menurut saya ini layak untuk kalian tonton.