Rayakan 15 Tahun Berkarir, Auguste Soesastro Gelar Pameran Bertajuk “ꦢꦪꦤꦶꦁꦧꦸꦢꦶ - Force of Subtleness

Astriana Gemiati 16 Aug 2023

Well, tak bisa dipungkiri, bahwa nama Auguste Soesastro merupakan salah satu desainer busana yang tak hanya dikenal di Indonesia namun juga di Asia Tenggara. Ia dikenal dengan interpretasinya yang subtil, cermat, minimalis, dan juga cenderung arsitekstural atas desain yang terilhami oleh busana tradisional Indonesia.

Auguste sendiri terkenal sebagai desainer di balik Jenama luxury ready-to-wear bernama KRATON yang diluncurkan di ajang New York Fashion Week 15 tahun lalu. Untuk lini KRATON, ia menggabungkan teknik dan kepekaan kain yang ditemukan pada lini couture dengan kepraktisan ready-to-wear. Semenjak itu, Jenama KRATON telah berkembang dan didistribusikan dengan sangat selektif melalui standar berkualitas tinggi melaui studionya yang berada Paris, New York, dan juga Jakarta.

Kini desainer couture ini dengan bangga mempersembahkan arah baru dalam dunia fesyen sekaligus juga menilai kembali karya-karya terdahulunya dalam sebuah pengalaman pameran multi media yang menggabungkan unsur fashion, seni, dan pertunjukkan.

Berlokasi di The Warehouse, Plaza Indonesia level 5, Jakarta, Auguste Soesastro resmi menggelar pameran tunggal dalam bentuk fashion and art exhibition bertajuk “ꦢꦪꦤꦶꦁꦧꦸꦢꦶ - force of subtleness”.

Melalui pameran ini, Auguste ingin mengeksplorasi berbagai pendekatan baru dalam dunia mode yang memadukan antara warisan Jawa, Cina, dan pengaruh Eropa dalam konteks abad ke-21. Berakar dari sejarah keluarga, perjalanan hidup pribadi, dan asimilasi budaya, "ꦢꦪꦤꦶꦁꦧꦸꦢꦶ ” (dibaca sebagai “Dayaningbudi") menjelmakan pertarungan yang hening untuk mengguncang konvensi sosial dan merobohkan stereotip identitas rasial dan kelas.

Perjalanan 15 tahun berkarya, exibition ini bersifat semi retrospektif dan merupakan bentuk reinterpretasi, serta penilaian ulang dari koleksi terdahulunya. Terbagi menjadi tiga tema namun masih saling berkaitan; Njawani, Architecture, dan Minimalism. Melalui pilihan tekstil mewah, goresan rapi, dan siluet architectural yang selama ini menjadi ciri khas Auguste sendiri.

Njawani

Berada di pintu masuk, Njawani menjadi awal perjalanan saat kamu memasuki pameran ini. Auguste menerjemahkannya melalui budaya, gaya hidup, dan falsafah orang Jawa, serta relasinya dengan kultur Peranakan, sekaligus keturunan pendatang lain. Dibekali dengan pemahaman sejarah transnasional seraya tetap menaruh hormat pada tradisi, rancangannya mampu berevolusi, bebas dari konvensi yang statis, serta lepas dari batasan, politik, dan ketabuan yang tidak berdasar.

 

Architecture

Untuk tema yang kedua, area ini merupakan riwayat titik balik dalam riset Auguste untuk mencari diagram konstruksi yang eksperimental yang mendorong batasan-batasan tradisional melalui potongan dan teknik konstruksi pakaian dalam pembuatan pola. Studi arsitektur seperti biomimetik, matematika, dan futurisme menjadi inspirasi Auguste.

Auguste sendiri sempat mempresentasikan pameran mini pertamanya yang berjudul “Architecture of Cloth” di dia.lo.gue, Jakarta pada tahun 2016 lalu. Ia memfokuskan aspek riset dan proses dengan memamerkan studio dan rincian pola-polanya. Tak heran, jika latar belakang Auguste sendiri pernah mengemban ilmu di University of Sydney dan Australian National University di bidang Arsitektur dan Seni Digital. Bagi ia, menjajaki seni merupakan sebagai sarana untuk memahami hubungan antara bentuk, material, konstruksi dalam segala aspek pembuatan busana.

 

Minimalism

Menggaris bawahi obesesi Auguste untuk membuat pakaian dari pola tunggal. “Sederhana itu mudah, minimalis itu rumit,” menurutnya. Pakaian dengan pola tunggal selalu ia sertakan dalam pergelaran busananya, yang tampil sangat bersih dan tidak mencolok walau nyatanya melibatkan pekerjaan tangan yang kompleks dan amat teliti, setelah melewati masa uji coba yang tak terhitung banyaknya.

Cosmo sempat melihat jaket pola tunggal yang disebut dengan 'reduction jacket’ karena pembuatannya berlangsung selama satu dekade. Menurutnya, butuh sepuluh tahun untuk menemukannya solusi sukses untuk melepas selongsong di bawah pola buhul, agar jaket yang dibuat seluruhnya dari satu pola. Dua puluh dua pakaian pola tunggal, dikembangkan selama bertahun-tahun penelitian dan evolusi.

Ini juga merupakan karakter Auguste Soesastro yang perfeksionis. Disiplin yang sistematis untuk membedakan apa adanya benar-benar penting, lalu menghilangkan semua yang tidak penting (big applause!).

Selain itu, Auguste juga menghadirkan gelaran mode otentik yang ditopang oleh karya seni visual unik, peragaan busana singkat, pertunjukan musik dan atau tari, hingga bincang-bincang dengan seniman, dan berbagai lokakarya yang dihadirkan oleh Auguste yang bisa kamu temukan di setiap hari sabtu.

 

Pameran “ꦢꦪꦤꦶꦁꦧꦸꦢꦶ - Force of Subtleness oleh Auguste Soesastro berlangsung mulai tanggal 15 Agustus hingga 10 September 2023.

Congratulations!