Apakah Darah Haid Berwarna Coklat adalah Hal yang Normal? Ini Jawaban Ahli!

Giovani Untari 16 Aug 2023

Bagi para perempuan yang telah mengalami menstruasi pasti menyadari betapa beragamnya warna darah yang keluar ketika fase haid. Bahkan banyaknya warna darah haid tersebut tak jarang membuat kita terpukau, takut  atau justru penasaran untuk mempelajari setiap warna darah yang ada selama haid.

Pengalaman menstruasi pada setiap orang juga jelas berbeda-beda: ada yang mengalami fase menstruasi singkat, flow yang tidak terlalu 'deras', nyeri ringan saat menstruasi serta ada juga yang memiliki flow menstruasi heavy dan sering terserang rasa nyeri yang parah. Namun apapun perjalanan menstruasi yang kamu lalui, selalu ada peluang di mana tubuh memproduksi darah haid berwarna coklat pada waktu-waktu tertentu (FYI: ini merupakan hal yang sangat normal!). Tapi apa arti sebenarnya di balik darah haid coklat tersebut? Serta apakah darah haid berwarna coklat memiliki kaitan atas sebuah masalah kesehatan tertentu?

Cosmo bertanya kepada Dr Adiele Hoffman, seorang dokter umum dan penasihat medis di aplikasi Flo Health tentang segala hal yang perlu kamu ketahui segala hal terkait darah haid berwarna coklat berikut ini...

Mengapa darah haid saya berwarna coklat?

Hal pertama yang perlu kamu ketahui adalah darah haid berwarna coklat adalah sebuah hal yang normal dan sering dialami saat menstruasi. Dr Hoffman menjelaskan bahwa darah coklat tersebut sebenarnya merupakan 'darah lama' yang warnanya berubah menjadi gelap karena keluar dan berada terlalu lama di luar pembuluh darah. Saat darah terkena kontak dengan udara, proses oksidasi pun terjadi hingga mengubah warna darah yang tadinya merah menjadi coklat atau merah gelap bahkan bisa terlihat kehitaman. Namun sebenarnya tidak ada hal yang perlu kamu khawatirkan kok, babes

Kamu akan lebih sering melihat darah haid berwarna kecoklatan saat fase awal atau akhir menstruasi. Mengapa? "Ini dapat terjadi karena proses keluarnya darah yang lebih sedikit sehingga membuat darah membutuhkan waktu untuk berubah warna sebelum keluar dari tubuh," jelas Hoffman. "Tidak jauh berbeda dengan fase di mana noda darah yang telah lama akan mengering dan berubah menjadi kecoklatan." 

Lantas apa warna darah yang sehat saat menstruasi?

Darah haid datang dengan berbagai macam warna dan sebuah hal yang normal bagi kita melihat ada begitu banyak variasi warna darah tersebut. Jadi tidak ada satu pun warna yang bisa dianggap merupakan warna darah yang sehat saat fase menstruasi, tukas Dr Hoffman.

Biasanya, flow menstruasi yang 'deras' dan 'cepat' akan menghasilkan darah haid berwarna merah gelap atau cerah, sebab semakin cepat darah tersebut keluar waktu yang dibutuhkan untuk mengalami oksidasi juga akan semakin sedikit. Itu mengapa jika hari-hari siklus menstruasimu sudah semakin sedikit maka kamu akan lebih sering dan mudah untuk melihat darah haid berwarna coklat tersebut. Jadi cobalah untuk tidak panik saat darah menstruasimu ikut beragam mulai dari cair, merah terang, gelap, hingga memiliki konsistensi pekat sebab itu semua adalah hal yang normal. Kami ulangi: normal!

Hanya saja yang perlu dicatat, kamu perlu khawatir tentang siklus menstruasimu saat mengalami munculnya keputihan berwarna coklat di antara fase menstruasi. Segeralah berkonsultasi dengan dokter atau lembaga medis profesional.

Kapan saya harus khawatir?

Apabila kamu ingin mengetahui apakah fase menstruasimu terbilang 'normal' atau 'sehat, Dr Hoffman merekomendasikan untuk mencatat secara rutin siklus menstruasimu. Lalu lihatlah apakah ada perubahan tertentu serta berapa lama fasenya berakhir. Hal ini lebih efektif dibanding kamu hanya melihat dari warna darah haid yang keluar.

Jika kamu menemukan adanya perubahan yang signifikan, berdarah atau keputihan berwarna kecoklatan di antara fase menstruasi atau saat darah yang keluar tidak terlihat normal untuk ukuran menstruasi hingga menyerupai pendarahan, segeralah berkonsultasi ke dokter. Atau saat kamu melihat gumpalan darah haid yang besar, ini waktunya membuat janji dengan dokter.

Menurut Flo, ini dia sejumlah tanda peringatan yang bisa diwaspadai dan menunjukkan sebaiknya kamu berkonsultasi ke dokter: 

1. Keputihan yang tidak normal (berwarna kuning, hijau, abu abu, berbau tidak sedap, kental, bahkan berbusa).
2. Rasa sakit di area perut bawah yang intens selama menstruasi.
3. Periode menstruasi yang terlalu singkat (lebih dari 2 hari) atau terlalu panjang (lebih dari 7 hari).
4. Darah haid terlalu deras (bahkan kamu harus mengganti pembalut kurang dari 2 jam sekali).
5. Jarak menstruasi yang terlalu dekat (kurang dari 21 hari) atau terlalu jauh (lebih dari 35 hari).
6. Mengalami pendarahan atau spotting di luar siklus menstruasi atau setelah melakukan seks.
7. Merasakan gejala PMS yang berlebihan (mual, muntah, sakit kepala, kembung, dan perubahan suasana hati, antara lain).
8. Siklus menstruasi yang tidak teratur dan tidak bisa ditebak.

Artikel ini tidak bertujuan untuk menjadi pengganti nasihat medis profesional. Selalu cari nasihat dan jawaban terbaik dari dokter atas pertanyaan seputar masalah kesehatan yang kamu miliki. 

 

(Artikel disadur dari Cosmopolitan UK / Alih Bahasa: Giovani Untari / Perubahan sudah dilakukan oleh editor / Images: Dok. Cliff Booth from Pexels,  Karolina Grabowska from Pexels,  Ivan Babydov from Pexels).