The 1975 Dituntut Membayar Kerugian Oleh Promotor Good Vibes Festival
The 1975 dituntut membayar kerugian sebesar RMY 12.300.000 atau sekitar Rp 40.000.000.000,- atas perilaku vokalis band asal Inggris ini. Matty Healy, sang vokalis The 1975 sempat berulah ketika jeda antara lagu, ia mengkritik pemerintah Malaysia yang dia anggap sangat konservatif. Laki-laki kelahiran tahun 1989 ini melontarkan pernyataan yang menyinggung para warga serta pemerintah Malaysia mengenai hukum anti LGBT yang diterapkan pemerintahan Malaysia. Ketika menyatakan kekecewaannya terhadap pemerintah Malaysia, Healy tiba-tiba bercumbu dengan sang bassist, Ross MacDonald dan penonton pun bersorak.
Tak lama setelah kejadian ini, The 1975 turun panggung lantaran penampilan mereka dihentikan oleh pihak promotor. Bahkan, tak tanggung-tanggung festival musik tahunan ini terpaksa harus dibatalkan di hari kedua dan ketiganya. The 1975 tampil di hari pertama sebagai headliner dan karena ulah Matty, festival ini harus dihentikan. Pembatalan hari kedua dan ketiga ini dilakukan sebab Menteri Komunikasi dan Digital Malaysia, Fahmi Fadzil melarang event ini berjalan setelah tragedi The 1975 itu.
'.Buntut dari kesalahan Healy, festival ini rugi besar-besaran. Festival yang harusnya digelar selama tiga hari, terpaksa menjadi satu hari saja. Tak hanya merugikan Future Sound Asia selaku promotor Good Vibes Festival, namun ulah laki-laki yang pernah diisukan dekat dengan Taylor Swift ini juga merugikan para musisi yang akan tampil di hari kedua dan ketiga serta para penonton yang telah menantikan musisi-musisi tersebut.
Bahkan, insiden ini berimbas ke Indonesia. Mulanya, The 1975 turut tampil di hari ketiga We The Fest pada tanggal 23 Juli 2023 dan band ini akan hadir sebagai headliner. Namun, setelah terjadi masalah ini, Ismaya Live selaku promotor We The Fest menyatakan bahwa The 1975 batal hadir ke Jakarta. Konser The 1975 di Taipei, Taiwan pun juga ikut batal karena tragedi ini.