Pria Lebih Romantis Saat PDKT? Ini Kata Penelitian tentang Effort Relationship
Kalau diingat-ingat, masa PDKT sering terasa manis, chat nggak pernah telat dibalas, ajakan jalan selalu ada, dan setiap momen terasa spesial. Tapi begitu hubungan resmi dimulai, kadang romantisme itu pelan-pelan berkurang. Wajar kalau kamu bertanya-tanya, “dia berubah, atau cuma effort-nya aja yang beda?”
Fenomena ini ternyata punya penjelasan dari sisi psikologi hubungan. Beberapa penelitian menyebutnya sebagai relationship effort, usaha yang diberikan seseorang untuk menarik perhatian atau mempertahankan hubungan. Nah, saat PDKT, biasanya effort ini ada di titik puncak. Tapi bukan berarti setelah jadian semua itu menghilang, hanya saja bentuknya bisa berubah.
Berikut alasan kenapa pria jadi lebih romantis saat PDKT.
1. Dorongan untuk Menciptakan Kesan Positif
Menurut Interpersonal Attraction Theory, di awal interaksi seseorang cenderung memaksimalkan perilaku positif untuk menciptakan kesan terbaik. Jadi, saat PDKT, pria akan lebih rajin menunjukkan sisi manisnya agar kamu tertarik. Ini bukan manipulasi, tapi mekanisme alami untuk membangun ketertarikan.
2. Peningkatan Hormon “Kupu-Kupu di Perut”
Studi dari Journal of Neurophysiology (2017) menemukan bahwa fase awal hubungan memicu pelepasan dopamin dan norepinefrin yang membuat seseorang lebih bersemangat, kreatif, dan penuh ide romantis. Saat fase ini mereda, perasaan stabil mulai menggantikan euforia awal.
3. Perbedaan Tujuan antara PDKT dan Pacaran
Saat PDKT, tujuan utamanya adalah mendapatkan hati kamu. Setelah hubungan terjalin, fokusnya bergeser ke mempertahankan dan menyesuaikan diri dalam keseharian. Jadi, effort romantis bisa berganti menjadi bentuk perhatian yang lebih praktis, seperti memastikan kamu makan atau pulang dengan selamat.
4. Adaptasi ke Pola Hubungan Jangka Panjang
Penelitian di Journal of Social and Personal Relationships (2019) menunjukkan bahwa seiring waktu, pasangan mengalihkan energi dari “gestur besar” ke “kebiasaan kecil yang stabil” untuk menjaga hubungan. Misalnya, yang dulu kirim bunga sekarang jadi rajin mengingatkan minum obat saat kamu sakit.
5. Faktor Kenyamanan dan Rasa Aman
Saat pria sudah merasa hubungannya aman, tingkat kecemasan untuk kehilangan pasangan menurun. Attachment Theory menjelaskan bahwa ini membuat perilaku menjadi lebih santai. Romantisme bukan hilang, tapi kadang jadi tidak sedramatis saat PDKT karena sudah tergantikan oleh rasa percaya dan rutinitas yang nyaman.
Jadi, kalau kamu bertanya-tanya kenapa cowok kadang lebih romantis saat PDKT, jawabannya adalah kombinasi antara faktor biologis, psikologis, dan perubahan tujuan dalam hubungan. Romantisnya mungkin berubah bentuk, tapi bukan berarti cintanya berkurang. Kadang, cinta yang paling tulus justru terasa lewat hal-hal kecil yang konsisten setiap hari.