Ketika Pasangan Tak Lagi Jadi Tempat Pulang, Bisakah Diperbaiki dan Dipertahankan?

Redaksi 2 12 Aug 2025

Ada masa di awal hubungan di mana rumah terasa tak selalu berupa dinding dan atap, kadang ia berbentuk tatapan dan perhatian seseorang. Kamu tahu rasanya, pulang lelah dari kerja, lalu cerita ke pasangan, dan semua jadi terasa ringan. Tapi perlahan, rutinitas mengikis kehangatan itu. Pulang bukan lagi tentang rindu, tapi sekedar bertemu.

Fenomena ketika pasangan tak lagi jadi tempat pulang bukan berarti hubungan sudah hancur. Kadang, kita hanya berada di fase di mana kenyamanan bergeser menjadi kebiasaan, dan komunikasi tak lagi seintens dulu. Psikolog hubungan menyebutnya sebagai emotional drift, jarak emosional yang terbentuk bukan karena pertengkaran besar, melainkan hal-hal kecil yang dibiarkan menumpuk.

Pertanyaannya, bisakah hubungan tersebut terasa hangat kembali?

1. Cobalah Mengembalikan Ritme Komunikasi

Menurut Journal of Marriage and Family (2020), penurunan kualitas komunikasi adalah indikator utama jarak emosional. Cobalah mengatur waktu khusus untuk ngobrol tanpa gangguan. Bukan hanya membahas masalah, tapi juga berbagi hal kecil yang terjadi di hari itu.

2. Hidupkan Kembali Ritual Kecil

Ritual sederhana seperti minum kopi bersama di pagi hari atau menonton film di akhir pekan bisa jadi jangkar hubungan. Penelitian di Family Process (2018) menunjukkan bahwa ritual pasangan membantu memperkuat rasa keterhubungan, bahkan ketika sedang berada di fase sulit.

3. Memberi Ruang untuk Tumbuh

Memberi jarak yang sehat bisa membantu mendekatkan kembali. Attachment Theory menjelaskan bahwa individu dengan rasa aman pada diri sendiri cenderung lebih mampu membangun kedekatan yang tulus dengan pasangan. Biarkan pasangan punya waktu untuk hobinya, dan lakukan hal yang sama untuk dirimu.

4. Menyadari Bahasa Cinta yang Berubah

Seiring waktu, cara kita menunjukkan cinta bisa bergeser. Mungkin dulu dia sering memberi kejutan, sekarang lebih fokus memastikan kebutuhanmu terpenuhi. The 5 Love Languages karya Dr. Gary Chapman menekankan pentingnya memahami dan menyesuaikan bahasa cinta agar hubungan tetap hangat.

5. Mengingat Alasan Awal Bersama

Kadang kita terlalu fokus pada masalah saat ini hingga lupa alasan kenapa dulu memilih satu sama lain. Riset dari Journal of Social and Personal Relationships (2017) menunjukkan bahwa mengingat kembali momen awal hubungan dapat memicu kembali rasa sayang dan komitmen.

Hubungan adalah perjalanan panjang yang penuh musim, bisa kemarau bahkan hujan. Saat pasangan tak lagi jadi tempat pulang, mungkin yang perlu kita lakukan bukan mencari rumah baru, tapi memperbaiki jendela, merapikan halaman, dan mengingat betapa berharganya rumah itu bagi kita dulu.