Lelah Tapi Tak Kelihatan? Begini Cara Ringankan Mental Load di Rumah Tangga

Redaksi 2 20 Aug 2025

Pernah merasa lelah padahal tidak sedang melakukan pekerjaan fisik yang berat? Bisa jadi itu karena mental load di rumah tangga, yaitu beban pikiran yang tidak terlihat, tapi menguras energi. Mulai dari mengingat jadwal anak, menyiapkan kebutuhan keluarga, sampai mengatur rencana keuangan. Semua hal itu membuat otakmu seolah tidak pernah berhenti bekerja, bahkan saat tubuhmu sedang beristirahat.

Fenomena ini sering kali dialami oleh perempuan, meskipun tidak menutup kemungkinan juga dirasakan pasangan. Menurut sebuah studi dari Journal of Family Issues (2019), mental load kerap muncul karena pembagian peran yang tidak seimbang, sehingga salah satu pihak merasa harus selalu “mengatur” segalanya. Kabar baiknya, ada cara untuk meringankan beban ini tanpa membuatmu merasa sendirian. Yuk, simak tips berikut.

1. Sadari dan Akui Beban yang Kamu Rasakan

Langkah pertama untuk meringankan mental load di rumah tangga adalah mengakuinya. Jangan anggap perasaan lelahmu berlebihan. Studi dari American Psychological Association (2020) menunjukkan bahwa pengakuan terhadap emosi adalah kunci dalam mengurangi stres. Kamu berhak merasa lelah, dan itu valid.

2. Komunikasikan dengan Pasangan Tanpa Saling Menyalahkan

Sering kali, pasangan tidak sadar betapa beratnya mental load yang kamu tanggung. Cobalah membicarakannya dengan tenang. Gunakan kalimat “aku merasa” dibanding “kamu selalu”. Dengan begitu, pasangan lebih mungkin menerima tanpa defensif. Komunikasi terbuka terbukti efektif mengurangi konflik menurut penelitian Journal of Marriage and Family (2018).

3. Buat Daftar Tugas yang Bisa Dibagi

Alih-alih menyimpan semuanya di kepala, tuliskan tugas-tugas rumah tangga dan bagilah bersama pasangan. Dengan cara ini, kamu tidak hanya membagi pekerjaan, tapi juga beban mental. Menurut riset di Work, Employment and Society (2021), daftar tugas yang jelas dapat mengurangi rasa terbebani dan meningkatkan kerja sama dalam rumah tangga.

4. Latih Melepaskan Kontrol yang Berlebihan

Kamu tidak harus memastikan semua berjalan sempurna. Percayalah bahwa pasangan juga mampu mengurus sesuatu meski caranya berbeda denganmu. Studi Personality and Social Psychology Review (2020) menyebut bahwa fleksibilitas dalam berbagi tanggung jawab membuat hubungan lebih sehat. Dengan melonggarkan standar sedikit, kamu memberi ruang untuk bernafas.

5. Sisihkan Waktu untuk Merawat Diri

Jangan biarkan dirimu hanya menjadi “manajer rumah tangga” tanpa jeda. Luangkan waktu untuk kegiatan yang menyenangkan seperti membaca, olahraga, atau sekadar minum teh hangat tanpa gangguan. Perawatan diri terbukti meningkatkan ketahanan mental, sebagaimana dibahas dalam Journal of Health Psychology (2017). Ingat, merawat dirimu sama pentingnya dengan merawat keluarga.

Mengurangi mental load di rumah tangga bukan soal menjadi lebih kuat, tapi tentang berbagi beban dan mengatur energi dengan bijak. Kamu tidak harus melakukannya sendirian. Dengan kesadaran, komunikasi, dan perawatan diri, rumah tanggamu bisa jadi ruang yang lebih harmonis, bukan hanya untuk keluargamu, tapi juga untuk dirimu sendiri.