Mengenal Lebih Dalam Lagi Seputar Fixed Mindset dan Growth Mindset

Redaksi 20 Sep 2024

Sering merasa stuck atau terjebak dalam pola pikir yang sama meski telah berusaha keras? kamu mungkin sedang mengalami dampak dari mindset yang tidak mendukung perkembangan pribadi. Di dunia psikologi, ada dua konsep mindset yang sering dibahas yaitu fixed mindset (pola pikir tetap) dan growth mindset (pola pikir berkembang).

Dengan memahami kedua konsep ini, tentunya bisa membantu kamu melihat tantangan hidup dengan cara yang lebih positif dan produktif. Yuk, mengenal di balik fixed mindset dan growth mindset, serta bagaimana keduanya dapat memengaruhi hidupmu!

Mengenal Apa Itu Fixed Mindset

Fixed mindset adalah pola pikir di mana seseorang percaya bahwa kemampuan dan kecerdasan adalah sesuatu yang tetap dan tidak bisa diubah. Jika kamu memiliki pola pikir ini, mungkin kamu merasa bahwa bakat yang kamu miliki adalah sesuatu yang sudah ditentukan sejak lahir dan tidak dapat berkembang seiring waktu. Dalam konteks ini, kegagalan sering dipandang sebagai cerminan dari kekurangan pribadi dan sebagai sesuatu yang harus dihindari.

Menurut Dr. Carol Dweck, psikolog yang mengembangkan teori tentang fixed mindset dan growth mindset, orang dengan fixed mindset cenderung menghindari tantangan, menyerah lebih cepat ketika menghadapi kesulitan, dan merasa terancam oleh kesuksesan orang lain. Mereka juga cenderung mencari validasi eksternal daripada fokus pada proses dan perkembangan pribadi.

Fixed mindset dapat menghambat kemajuan dan membuat kurang percaya diri, karena pandangan pola pikir ini adalah “Saya memang tidak berbakat dalam hal ini,” dan merasa bahwa tidak ada chance untuk belajar dan mencoba lagi di kemudian hari.

Mengenal Growth Mindset yang Membuat Kamu Berkembang

Sebaliknya, growth mindset merupakan pola pikir yang akan meyakinkan kamu bahwa kemampuan dan kecerdasan dapat dikembangkan melalui usaha, belajar, dan pengalaman. Jika kamu memiliki growth mindset, kamu akan melihat tantangan sebagai peluang untuk berkembang dan belajar. Kegagalan bukanlah akhir dari segalanya, melainkan bagian dari proses belajar yang dapat membantu menjadi lebih baik.

Dr. Carol Dweck menjelaskan bahwa orang dengan growth mindset lebih suka menghadapi tantangan, tidak mudah menyerah, dan berusaha untuk memperbaiki diri dari feedback yang diterima. Mereka juga merasa terinspirasi oleh kesuksesan orang lain dan lebih cenderung melihat kesulitan sebagai kesempatan untuk belajar dan berkembang.

Misalnya, ketika kamu gagal dalam suatu pekerjaan, growth mindset akan berpikir, “Saya perlu mencari cara untuk memperbaiki kelemahan saya, dan mencari strategi baru untuk meningkatkan kemampuan.” Pendekatan ini memungkinkan kamu untuk terus berkembang dan mencapai hasil yang lebih baik.

Mengembangkan Growth Mindset dan Mengimplementasikan di Keseharian

Jika kamu merasa pola pikir yang lama dapat menghambat perkembanganmu, kamu harus mengenal dan mengembangkan growth mindset. Berikut tips-tips yang bisa kamu lakukan untuk mengembangkan dan mengimplementasikan growth mindset.

Berubah dalam cara pandang terhadap kegagalan. Lihatlah pada setiap kegagalan menjadi kesempatan untuk mengetahui apa yang perlu diperbaiki dan bagaimana cara melakukannya dengan lebih baik di masa depan. Lalu, fokus pada proses, bukan hanya hasil. Proses ini sering kali mencakup belajar, berlatih, dan mengatasi berbagai rintangan. Terima feedback dari semua orang dengan sikap positif dan gunakan sebagai alat untuk perbaikan.

Babes, let’s improve your growth mindset untuk kehidupan sehari-hari kamu! Cobalah untuk mengadopsi growth mindset dalam berbagai aspek hidup, mulai dari pekerjaan hingga hubungan pribadi. Dengan cara ini, kamu tidak hanya akan meningkatkan kualitas hidupmu tetapi juga memperoleh kepuasan dan pencapaian yang lebih besar.