Sambut Anniversary ke-100 tahun, Fendi Hadirkan Koleksi Bergaya Era 1920-an! Hadir Song Hye Kyo
Fendi menjadi satu dari sedikit rumah mode legendaris yang punya nilai historis yang kuat dengan perempuan. Didirikan oleh pasangan Adele dan Edoardo Fendi pada tahun 1925, semula berfokus pada kreasi bulu hewan, Fendi mulai mereguk kesuksesan ketika dipimpin kelima putri mereka berdua yakni Paola, Anna, Franca, Carla, dan Alda.
Mereka juga lah yang merekrut mendiang Karl Lagerfeld sebagai creative director pada tahun 1965. Kini suksesi keluarga diteruskan oleh Silvia Venturini Fendi dan putrinya Delfina Delettrez, putri dan cucu dari Anna Fendi, yang menangani lini aksesori dan perhiasan.
Legacy akan Fendi bersaudara tersebut menjadi inspirasi dari rancangan Kim Jones untuk koleksi spring/summer 2025. Kebetulan perilisan koleksi ini juga menandai 100 tahun eksistensi Fendi.
Dalam rancangannya, Kim Jones juga turut dipengaruhi oleh gaya khas ala era 1920 an seperti flapper dress.
“Fondasi dari gaya berpakaian perempuan modern. Ini adalah tentang modernitas dalam pola pikir dan gaya hidup,” terang Kim Jones mengenai pemilihan gaya era 1920 an sebagai sumber inspirasi.
Inspirasi Era 1920-an
Peragaan dibuka dengan gaun transparan berhiaskan motif bergaya art deco. Selanjutnya hadir flapper dress, gaun ikonis dari era 1920 an, yang berhiaskan beragam detail. Sematan detail seperti bordir dan embellishments menjadi fokus utama Fendi pada koleksi ini di mana memamerkan dedikasi dan inovasinya dalam hal craftsmanship.
Gaunnya mungkin kaya akan dekorasi namun terlihat begitu effortless dan elegan. Tak ubahnya ketika Anda mengenakan busana sehari-hari seperti T-shirt, shirt dress, polo shirt, blus, dan blazer yang turut hadir di koleksi ini. T-shirt bahkan tetap dikemas secara mewah lewat sematan bordir dan payet. Very demure!
Koleksi Aksesori
Kreasi busana yang flowy diimbangi dengan koleksi aksesori yang plushy dan sturdy. Tas ikonis Fendi Baguette kini hadir dalam ukuran besar dan struktur yang lemas. Fendi menyebutnya sebagai Mamma Baguette. Beberapa bahkan dihiasi embellishment yang cocok dijadikan sebagai party clutch.
Sementara untuk sepatu, pendekatan yang lebih practical dan adventurous diterapkan Fendi lewat hiking boots. Sepatu bernama Red Wing Classic Moc tersebut ternyata merupakan interpretasi ulang dari sepatu lansiran tahun 1952. Koleksi perhiasan turut mencuri perhatian. Delfina Delettrez selaku artistic director lini perhiasan menjadikan anting Fendi Filo tak ubahnya sebuah memento di mana menghiasnya dengan corak selleria khas Fendi yang juga merupakan favorit dari Adele Fendi.
Menyambut perayaan satu abad, wajar jika Fendi memilih bernostalgia dan mendaur ulang sejumlah kreasi ikonis. Namun Kim Jones bersama Silvia Venturini Fendi, dan Delfina Delettrez berhasil mengemas ilham tersebut menjadi terasa baru dan relevan.
The Front Row
Selain rancangan yang elegan, deretan selebriti yang hadir juga turut mencuri perhatian. Song Hye Kyo mengenakan tunik dan celana flare berwarna senada. Pemain serial The Glory tersebut juga menambahkan aksen playful lewat lolipop bag chain pada tas Fendi Peekaboo.
Lollipop tersebut juga dikenakan Heart Evangelista yang bergaya bohemian dalam maxi dress.Shailene Woodley bergaya kasual mengenakan T-shirt dress warna abu-abu bersama tas Fendi Peekaboo berhiaskan logo.