
Cara menghadapi kehilangan, baik putus hubungan dengan mantan atau kehilangan kekasih akibat meninggal
Ini saran dari ahli mengenai bagaimana memproses perasaan kehilangan yang mungkin Anda rasakan.
Apakah perpisahan itu nyata atau hanya krisis tambahan?

Anda tidak membayangkannya: Kehilangan ini terasa berbeda dari yang terjadi di kehidupan normal. Berikut adalah cara untuk menghadapi duka yang sangat surreal:

Jika Anda merasa terjebak: Jangan menunggu untuk berduka
Meski jika Anda tidak bisa berkumpul untuk pemakaman, meski jika Anda tidak bisa memeluk keluarga. Karena meskipun pemakaman itu penting, ritual pribadi juga bisa membantu Anda mencerna patah hati, menurut sebuah riset. Bisa jadi melalui kegiatan seperti membuat resep khas sang orang tersayang atau melakukan hobi kesukaannya.
Jika Anda merasa sendirian: Ketahui bahwa anda tidak
Sampai Anda bisa berkumpul dengan orang-orang yang Anda cintai, cari komunitas lewat grup seperti The Dinner Party, sebuah network milenial yang menghadapi kehilangan. Atau bahkan hanya mengambil buku yang terkait, seperti The Year of Magical Thinking, oleh Joan Didion. Ada koneksi dalam mengetahui bahwa orang lain telah merasakan hal yang Anda alami.
Jika Anda merasa marah: Rasakan kemarahan tersebut
Tentu saja Anda boleh marah pada orang-orang yang tidak menerapkan social distancing dengan benar. Jika membantu Anda merasa lebih baik: Mereka pun berduka. Hampir semua orang berhadapan dengan kehilangan akan sesuatu. So mungkin mereka Menyebalkan (with a capital M) atau mungkin mereka sedang menangani perasaan sebaik mungkin.

Beberapa ide untuk kembali ke konsumsi alkohol pra-pandemi: “Alkohol sendiri bukanlah hal yang buruk,” kata Liz Higgins, seorang terapis di Dallas, tapi Anda perlu mencari tahu jika kebiasaan minum Anda telah menjadi hal yang tidak sehat, yang mudah terjadi ketika Anda hanya ditemani laptop selama berminggu-minggu atau berbulan-bulan. Inilah cara simpel untuk memeriksa: Apakah merugikan hubungan-hubungan Anda, membuat Anda kurang produktif dan lebih moody, atau mengganggu tidur Anda?
Jika tidak…
Okay, cool. Namun ada baiknya untuk mengontrol kebiasaan minum Anda, i.e., memilih untuk mengatur meetup bersama para teman yang tidak selalu melibatkan sebuah bar.
Jika iya…
Anda mungkin perlu menguranginya. Mulai dengan sebuah goal, seperti berhenti minum alkohol selama sebulan. Jika sulit, bukanlah hal yang memalukan untuk mengunjungi Direktori Layanan Kesehatan Mental di situs PijarPsikologi.org untuk mencari layanan psikologi terdekat dengan Anda.

Tips untuk kembali bekerja
Entah Anda dipecat dari pekerjaan tetap, pendapatan tambahan Anda berkurang, atau situasi pekerjaan Anda saat ini sangat menyebalkan, para ahli membeberkan cara untuk kembali mendapatkan pekerjaan.
Bila Anda kehilangan pekerjaan…
Biasanya, panggilan wawancara kerja akan mulai tiba setelah beberapa minggu. Berikut caranya agar Anda mendapat undangan tersebut.
Mulai job hunt dengan membuka dokumen Word yang sudah lama tertimbun dalam folder komputer, alias CV Anda. Saat menulis deskripsi pekerjaan di bawah setiap job title, pastikan bahwa poin pertama merupakan job desc yang paling mengesankan, saran career coach Ashley Stahl. Mengapa? Karena banyak tim HRD perusahaan hanya menghabiskan sekitar tujuh detik untuk membaca CV Anda. Bila Anda sedang memperbarui CV online, gunakan key words umum yang sering digunakan dalam bidang Anda.
Fakta baru yang wajib Anda terima: “Saya sedang menganggur.” Beranikan diri untuk menyampaikannya di media sosial, dan hubungi orang-orang untuk memberitahu mereka bahwa Anda sedang mencari pekerjaan. Ubah juga status di Linked In agar tim perekrutan dapat menemukan Anda.
Habiskan tiga jam setiap hari untuk mengirim CV ke berbagai perusahaan. Ingat, tujuannya adalah untuk mengirim 10 aplikasi pekerjaan setiap minggu. (Jangan kaget bila hanya satu dari sepuluh perusahaan tersebut membalas email Anda.) Catat kemajuan Anda, dan luangkan waktu untuk beristirahat dan berolahraga untuk melepas penat.
Jangan mengecek email dan memencet tombol refresh setiap 10 menit. Lebih baik mengasah kemampuan seperti memperbaiki bio agar lebih singkat dan efektif, atau memikirkan jawaban untuk berbagai pertanyaan yang sering dilontarkan dalam wawancara kerja.
Frustrasi karena progress terasa lambat? Saatnya mengecek kembali lowongan pekerjaan yang Anda lewatkan sebelumnya. Meskipun Anda memenuhi kualifikasi sebanyak 70% saja, jangan takut untuk mengirim email. Daripada mencari job title secara spesifik, gunakan juga key words yang sesuai dengan skill set Anda untuk menemukan lowongan pekerjaan baru.
Ingat untuk mengambil waktu rehat, karena riset telah membuktikan bahwa kelelahan secara mental dapat merusak produktivitas dan mudah melakukan kesalahan. If you want to be on your game, take a break!
Setelah dua minggu, inilah saat yang tepat untuk mengirim follow-up email ke semua perusahaan yang Anda hubungi. Bila Anda tidak mendapat balasan, let it go.
Apakah Anda sudah mendapat panggilan wawancara? Selamat! Jika tidak, jangan menyerah dan terus mengirim aplikasi ke perusahaan lain. Semi-stalk orang yang akan ditemui agar Anda bisa membahas kesamaan yang dimiliki, lalu hubungi sahabat agar ia bisa memberikan moral support kepada Anda! You got this.
Bila pekerjaan sampingan sudah tidak berjalan…
Cara terbaik untuk mendapat side job baru, sekarang juga.
Cari pekerjaan sampingan yang serupa.Peluang untuk side job memang berkurang, namun tidak menghilang. Kesempatan untuk mendapat side job baru lebih besar jika Anda sudah memiliki pengalaman yang serupa sebelumnya! Pernah memiliki pengalaman di restoran? Saatnya mencoba meracik resep sendiri dan menjual makanan buatan Anda! Apakah Anda bekerja dalam bidang content marketing? Inilah saatnya untuk mencari side job sebagai seorang penulis SEO.
Apa layanan yang selama ini Anda lakukan secara gratis?Mungkin Anda selalu membantu mengecek Bahasa Inggris seorang teman sebelum ia mengunggah sebuah sponsored Instagram post. Atau, seorang saudara sering meminta jasa graphic design gratis karena Anda lulusan DKV. Well… mungkin inilah saatnya untuk membuat price list dan mengunggahnya di Instagram Stories untuk memberitahu mereka (secara tidak langsung) bahwa mulai sekarang, Anda akan meminta bayaran atas layanan tersebut.

Ciptakan sebuah kelas online.Banyak orang sedang mencari kegiatan untuk mengisi waktu luang mereka. Bila kamu memiliki keterampilan seperti mengedit foto, mengajar yoga, atau membuat dessert… inilah saatnya untuk meluncurkan kelas virtual online!
Bila full-time job Anda sangat menyusahkan sekarang…
Tingkah laku semua rekan kerja Anda menyebalkan. Apakah masalah ini bisa diatasi? Ya
Situasi Work From Home (WFH) di tengah sebuah pandemi dapat membuat banyak orang tertekan. Ditambah lagi, miskomunikasi lebih mudah terjadi lewat chat di mana Anda tidak bisa mendengar nada suara satu sama lain, so… why not try a phone call?

Kenaikan gaji atau THR ditahan terlebih dahulu, padahal Anda sangat membutuhkannya. Apakah masalah ini bisa diatasi? Mungkin
Apakah Anda bisa bernegosiasi dengan meminta lebih banyak jatah cuti? Kemudian, Anda bisa mengungkit kembali pembahasan kenaikan gaji dalam dua bulan mendatang. Bila perusahaan tampaknya tidak bisa pulih dari dampak COVID-19, mulai job hunting secepatnya.
Peran Anda dalam perusahaan telah berubah, dan Anda tidak menyukai pekerjaan baru ini. Apakah masalah ini bisa diatasi? Maybe Not?
We’re sorry this happened to you. Namun dengan kondisi dunia seperti ini, banyak perusahaan harus membuat perubahan secara terpaksa. Bila job desc Anda telah berubah secara drastis dan Anda merasa sulit menanganinya, tanyakan pertanyaan ini kepada diri sendiri: Am I still growing here? Bila jawabannya adalah ‘tidak’, ini saatnya untuk membuka halaman baru.

Perusahaan Anda sedang melakukan PHK massal, dan Anda takut akan kehilangan pekerjaan. Apakah masalah ini bisa diatasi? Sulit
Sebelum Anda membayangkan worst-case-scenario, coba berpikir positif dengan menyadari bahwa Anda belum di-PHK – artinya, bos masih membutuhkan kinerja Anda. Namun bila PHK terus terjadi dan rekan kerja Anda terus hilang satu per satu, mulailah mencari lowongan pekerjaan baru.
Anda menjadi tidak produktif (a.k.a. procrastinating queen) selama WFH. Apakah masalah ini bisa diatasi? Tentu!
Jangan khawatir, karena Anda tidak sendiri dan semua orang memerlukan waktu untuk menyesuaikan diri dan beradaptasi dengan kondisi ini. Namun jika Anda merasa bahwa ini akan menjadi hambatan besar, jangan berdiam diri sampai mendapat teguran. Sebaiknya, jadwalkan sebuah rapat virtual dengan seorang atasan untuk membicarakan kondisi Anda - jangan takut untuk mengakui bahwa Anda sedang mengalami tekanan mental, dan siapkan win-win solution untuk kedua pihak.

Cara menangani masalah finansial yang melanda
Bila kamu memiliki utang…Anda tidak bisa mengubah angka utang tersebut, namun Anda bisa mengubah jumlah bunga yang harus dibayar. Semakin rendah nilai bunganya, semakin cepat Anda bisa melunaskan utang, kan? Erin Lowry, penulis Broke Millennial Takes on Investing, menyarankan Anda untuk mengecek apabila utang tersebut dapat dipindahkan ke credit card tanpa bunga. Jika tidak bisa, Anda dapat mencoba menghubungi kreditur dan mengajukan keringanan suku bunga.
TIPS TAMBAHAN: Anda perlu membekukan utang. Literally. Ahli keuangan Whitney Hansen menyarankan untuk menyimpan semua kartu kredit dalam sebuah mason jar, mengisinya dengan air, dan memasukannya ke dalam freezer. Dengan ini, Anda masih bisa mengaksesnya dalam keadaan darurat, namun Anda jadi tidak bisa berbelanja secara impulsif.
Bila Anda meminjam uang dari teman dan belum bisa membayarnya kembali… Tidak perlu mencoba melunaskan utang secara sekaligus, karena jika Anda belum punya uang, mengumpulkan dana yang besar untuk melunaskan utang akan menjadi semakin sulit. Daripada terus mengundurkan tanggal jatuh tempo, lebih baik susun strategi untuk cicilan pelunasan utang yang lebih masuk akal. Jika tidak, tawarkan jasa pelayanan yang dapat Anda berikan kepadanya - dengan membantunya mengerjakan tugas atau proyek tanpa mendapat bayaran.

Bila Anda meminjamkan uang kepada seseorang dan masih menunggu bayaran…Yup, masalah uang memang dapat membuat hubungan antar keluarga atau teman menjadi tidak enak. Namun, ingat: menghabiskan uang lebih mudah ketimbang menabung, maka jika Anda bertemu dengannya di lain waktu, biarkan si dia mentraktir Anda makan malam dan tiket bioskop, mungkin. Ulangi terus hingga jumlah pengeluarannya untuk Anda sudah menutup utangnya.
Bila Anda terlalu takut mengeluarkan uang…Remember that you are in control of your expenses. Pilih satu money goal yang dapat membantu Anda merasa lebih stabil secara finansial, seperti melanjutkan kegiatan menabung meskipun gaji bulanan telah dipotong. Cara lain untuk mengeluarkan diri dari survival mentality yang membuat Anda merasa tidak berdaya? Sumbangkan sebagian dari uang Anda, meskipun hanya sedikit - berdonasi untuk hal positif dapat menjadi reminder bahwa Anda masih memiliki financial power.

Bila tagihan menumpuk dan Anda sulit melunasi semuanya…Di tengah kondisi ini, banyak kreditur dan penyedia layanan finansial menawarkan bantuan dan keringanan, lho. Namun, Anda masih perlu mengubungi mereka untuk membicarakan opsi yang ditawarkan: mulailah dengan tagihan yang hampir melampaui batas akhir masa pembayaran, kemudian atur tanggal pembayaran baru agar semua tagihan Anda tidak jatuh di tanggal yang sama. Last but not least, tanya bila mereka menawarkan insentif untuk pembayaran otomatis. Apakah Anda bisa mendapat diskon bulanan… atau kredit?
A QUESTION FROM QUARANTINE
Setelah Cosmo bertanya kepada beberapa pemilik bisnis kecil, mereka berkata bahwa mendapat pesan yang berisi dukungan via Direct Message dapat menaikkan semangat mereka. Atau, Anda bisa mempromosikan produk mereka lewat Instagram Stories atau media sosial lainnya.

Punya apartemen atau rumah kosong yang jarang digunakan? Daftarkan tempat Anda secara gratis di situs penginapan terpercaya seperti Airbnb. Anda dapat mengiklankan tempat tinggal kepada jutaan wisatawan, menentukan harga sendiri, dan Anda tidak perlu menangani pembayaran secara langsung.

Jika Anda seorang pecinta buku, Bookscouter dapat membantu menjual buku-buku lama atau memberikan perbandingan harga agar Anda bisa menentukan harga yang pas untuk setiap buku – sehingga bisa Anda jual di toko buku lokal.

Apakah Anda memiliki banyak barang lucu, namun jarang dipakai sehingga menumpuk dalam lemari? Saatnya bersih-bersih dan menjual preloved items Anda lewat aplikasi Carousell. Time to stop being a hoarder and make some money!

Ingin mulai menabung untuk masa depan? Jenius menawarkan tiga jenis tabungan yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan Anda, lengkap dengan bunga yang menguntungkan.

Bila Anda mau mewujudkan tujuan finansial, KoinWorks merupakan super financial app yang menawarkan banyak layanan finansial, mulai dari pendanaan online, pinjaman, investasi, manajemen keuangan, dan lain-lain.

Cara membuat pikiran lebih jernih
Kita akan mulai dengan anxiety: Menurut data Cosmo poll, 52 persen perempuan milenial yang memiliki masalah kesehatan mental berkata bahwa kondisi mereka semakin buruk karena COVID-19, sedangkan 32 persen perempuan yang tadinya tidak memiliki masalah kesehatan mental kini memilikinya. Rasa depresi, kesendirian, dan stres juga semakin meningkat. Untuk membantu, para ahli di bidang kesehatan mental menawarkan saran untuk menghadapi hal tersebut.
Apakah saya butuh terapi yang serius?
Siapa saja bisa memperoleh manfaat dari berbicara dengan seorang ahli, tapi jika Anda merasa sangat low, mungkin ini adalah saatnya untuk memprioritaskannya. Jennifer Mann, seorang psikoterapis di New York City, membuat sebuah kuis untuk membantu mengukur posisi Anda saat ini:
- 1 Apakah Anda mengalami kesulitan tertidur atau tetap tertidur selama beberapa minggu terakhir?
2 Apakah Anda mulai terobsesi akan jatuh sakit?
3 Apakah Anda terus-menerus cemas tentang worst-case scenarios?
- 4 Apakah Anda merasa putus asa belakangan ini, sehingga segala hal—pekerjaan, teman, rencana di masa depan—merasa tak berarti?
5 Apakah Anda tidak tertarik dengan hal-hal yang biasanya Anda nikmati?
6 Apakah Anda telah mengabaikan teman dan keluarga?
7 Apakah Anda memiliki perasaan cemas, sedih, atau marah yang meningkat?
8 Apakah Anda mulai mengubah perilaku karena takut?
Your results: Apakah Anda menjawab ‘yes’ untuk lebih dari dua pertanyaan? Jika iya, Jennifer mengatakan bahwa sekarang adalah saatnya untuk mempertimbangkan berbicara dengan seseorang. Tak ada yang “salah” dengan Anda, tapi beberapa bulan terakhir ini sulit, dan Anda berhak fokus pada diri sendiri.
Sekarang, inilah cara menemukan jenis terapi yang tepat untuk Anda
BEST FOR AFFORDABILITY
Coba E-counseling Ibunda (@ibunda.id), yang cukup terjangkau, atau Support Circle Indonesia (@supportcircle.id) yang menyediakan support group.
BEST FOR A RANDOM 2 A.M. FREAK-OUT
Terapis Anda mungkin sedang tidur, tapi ada terapis versi robot yang selalu bangun. Aplikasi AI seperti Woebot, Youper, dan Wysa menawarkan layanan on-demand untuk mengobrol tentang masalah Anda 24/7.
BEST FOR LIMITED OPTIONS
Jika Anda tinggal di kota kecil di mana akses ke pelayanan kesehatan mental kurang memadai, teletherapy memungkinkan Anda untuk bertemu seorang terapis via teknologi seperti aplikasi Riliv, yang berbahasa Indonesia.
BEST FOR DEALING WITH THE BIG STUFF
Jika Anda butuh pengobatan atau dukungan secara berkelanjutan, terapi IRL adalah cara yang paling tepat.
Hal-hal kesehatan lainnya yang patut Anda hadapi begitu kembali beraktivitas secara normal

SekarangJadwalkan sesi pijat, sesi akupunktur, atau facial. Sepertinya ini tidak butuh penjelasan, kan? Sebentar lagi Buat janji dengan dokter umum. Sekarang adalah waktu yang baik untuk memeriksa kesehatan Anda secara keseluruhan dan memastikan jika ada sesuatu yang perlu ditanggapi ASAP. Lakukan dalam tiga bulan Kunjungi dermatolog dan ginekolog. Hanya karena kulit Anda belum bertemu sinar matahari dan Anda berhenti menggunakan Tinder sejenak tak berarti Anda harus menunda kedua hal ini. Lakukan dalam enam bulan Kunjungi dokter gigi (dan dokter mata jika perlu). Gigi Anda patut dibersihkan dua kali dalam setahun, jadi ini adalah waktunya. Dan jika Anda menggunakan kacamata, sebuah kunjungan ke dokter adalah ide yang baik untuk melihat jika Anda butuh resep baru berkat menghabiskan terlalu banyak waktu di depan layar.
So is this just who we are now?
Jika Anda menemukan sebuah kebiasaan saat karantina (atau lebih), Sara Kuburic (aka @millennial.therapist di Instagram) membuat sebuah formula untuk membantu Anda memutuskan mana saja yang perlu Anda simpan dan mana yang perlu ditinggalkan.


Cara menghadapi segala hal yang harus dibatalkan
Social distancing dimulai dan tiba-tiba saja semuanya harus dibatalkan. Tak ada acara kelulusan atau traveling bersama the girls atau perlombaan lari yang sudah kamu persiapkan selama berbulan-bulan sebelumnya. Acara pernikahan pun mendadak dilakukan di Zoom. Namun solusi kreatif ini bukanlah satu-satunya hal yang bisa kamu contoh. Berikut ini adalah beberapa hal yang orang lain lakukan untuk merayakan momen-momen terbesar dalam kehidupan mereka di tengah karantina:

A WEDDING“Memikirkan merencanakan ulang semuanya membuat saya benar-benar kewalahan, so setelah mempertimbangkan opsi yang ada, saya membatalkan semuanya. Kami mengambil USD60K (kenapa saya mengira kami membutuhkan begitu banyak jenis oyster?) yang tadinya akan dihabiskan dan menggunakannya untuk membeli sebuah rumah.”
— Heather, Columbus, Ohio

A VACATION“Daripada berjuang untuk mendapatkan uang saya kembali, saya bertanya jika ada insentif jika saya menyetujui kredit versus refund. Maskapai penerbangan mengizinkan saya untuk rebook penerbangan kapan saja selama setahun ke depan tanpa penalti dan juga memberikan voucher seharga USD500 untuk digunakan pada penerbangan selanjutnya. Dan hotel pun meng-upgrade kamar saya yang biasa saja menjadi suite untuk kapan pun saya memutuskan untuk travel.”
— Andrea, (Hi, yes, penulis artikel ini), Jersey City, New Jersey

A GRADUATION“Saya mulai menggunakan fakta bahwa semester terakhir kuliah saya hancur sebagai icebreaker dengan perekrut pekerjaan. Ternyata saya menerima beberapa respons yang cukup baik. Orang-orang merasa tidak enak dan ingin membantu. Meskipun situasinya menyebalkan, lebih baik saya memanfaatkannya.”
— Amanda, Orlando, Florida