Dress, Givenchy , anting, AIDAN AND ICE.

Glow Up & Grow Up: Shandy Aulia’s Next Act

Dari berakting di genre teen romance ke drama dan horor, berpelesir ke Asia dan Amerika Latin, Shandy Aulia adalah sosok yang adventurous. Kini Shandy bersiap menyambut petualangan barunya di dunia wellness.

Yes it’s been a while, Cosmo dan Anda melihat aksinya di layar lebar. Selain karena ingin lebih banyak menghabiskan waktu lebih bersama putrinya, keputusan Shandy untuk rehat sejenak dari dunia akting juga karena ia sedang fokus untuk mengembangkan diri di profesi lain, yakni sebagai seorang entrepreneur di dunia wellness.

Baru-baru ini ia baru meluncurkan dua bisnis sekaligus yakni, Shalia Pilates Studio dan Shalia The Contour Club. Pilihan aktris berzodiak Cancer ini untuk membuka bisnis studio pilates bukan hanya karena jeli membaca peluang di mana olahraga ini sedang menjadi tren. Ada latar personal sekaligus misi yang ia usung.

Simak cerita Shandy Aulia kepada Cosmo mengenai bisnis barunya, dunia wellness, dan gambaran karakter Tita di era sekarang ini.

Hi Shandy! Apa kabarnya? Apa saja kesibukan Anda sekarang ini? Sekarang ini saya sedang fokus dengan anak saya yang baru berusia 5 tahun karena sedang golden age jadi saya tak mau banyak meninggalkan dia dalam waktu yang lama. Selain itu saya juga sibuk membesarkan bisnis saya di bidang kesehatan dan fashion.

Kini aktif sebagai entrepreneur, bagaimana Shandy mengatasi keraguan saat membangun bisnis baru? Saya percaya semua hal harus dijalani melalui proses. Tanpa itu, kita tidak akan pernah tahu apakah suatu bisnis bisa berhasil atau tidak. Saya menikmati proses membangun dan mengembangkan bisnis. Ada rasa bahagia dan semangat tersendiri saat mengambil setiap keputusan dalam menghadapi setiap tantangan yang ada.

Apa yang akhirnya mendorong Shandy membuka Shalia Pilates Studio? Ini sebenarnya mimpi lama. Saya mengalami back pain dan skoliosis, lalu dokter menyarankan untuk rutin melakukan pilates. Setelah dijalani, saya merasa jauh lebih sehat dan bugar. Sudah delapan tahun saya menjalani pilates sebagai rutinitas olahraga. Dari pengalaman itu, saya merasa terdorong untuk menghadirkan Shalia Pilates agar bisa membantu orang lain yang memiliki keluhan serupa, atau yang ingin memperbaiki postur tubuh dan meningkatkan kebugaran.

Apa yang membedakan Shalia dari studio pilates lainnya? Saya mengutamakan kenyamanan, kebersihan, dan suasana studio yang harmonis. Selain itu, kami menghadirkan fasilitas premium, lokasi strategis, serta coach yang sangat berpengalaman di bidangnya.

Secara pribadi, manfaat apa yang paling Shandy rasakan sejak rutin berlatih pilates? Tubuh saya terasa lebih fit dan kencang, postur jadi lebih baik, dan secara emosional saya juga merasa lebih tenang.

Menurut Shandy, mengapa semakin banyak orang yang tertarik mengenai wellness? Saya rasa ini perkembangan yang sangat positif. Semakin banyak komunitas olahraga, dan tempat olahraga pun terus bermunculan. Banyak orang yang awalnya sekadar ikut-ikutan teman, lama-lama jadi rutin karena merasa butuh. Wellness bukan lagi tren, tapi sudah jadi bagian dari gaya hidup sehari-hari.

Apa yang melatar belakangi kehadiran Shalia The Contour Club? Selama tiga tahun terakhir, saya sering merasa bloated dan pencernaan kurang lancar. Saya juga sering mengalami perut kembung. Saat traveling ke UK, saya mencoba klinik yang fokus pada lymphatic drainage dan body contour. Setelah rutin menjalani perawatan, hasilnya sangat terasa. Saya kemudian mengembangkan konsep ini dan bekerja sama dengan tenaga ahli di bidang tersebut. Awal 2025, Shalia The Contour Club resmi hadir di Jakarta.

Mengapa Shandy juga menghadirkan layanan beauty treatment seperti manicure dan hair & makeup service di Shalia The Contour Club? Saya ingin para tamu bisa langsung “ready to go” setelah treatment. Kami menyediakan beauty bar untuk menunjang kebutuhan tersebut. Jadi mereka bisa langsung tampil rapi dan percaya diri dalam satu tempat.

Adakah nilai atau prinsip yang Anda pegang teguh dalam perjalanan karier, dari dunia hiburan hingga bisnis? Stay humble. Ketika kita memilih untuk tetap rendah hati, kita tidak akan menjadi arogan atau lupa diri. Kita akan terus mau belajar, bahkan dari kesalahan. Hidup ini proses, dan saya selalu percaya pada kekuatan pembelajaran.

Menurut seorang Shandy Aulia, apa prinsip penting yang perlu dipegang Gen Z dalam mengejar passion? Prinsip “being humble” menurut saya akan selalu relevan. Apa pun bidangnya, tetap harus punya integritas dan rendah hati.

Film Eiffel I’m in Love telah menjadi bagian penting dari hidup Anda dan begitupun karakter Tita. Seandainya Tita tumbuh jadi perempuan dewasa di era sekarang bagaimana Shandy membayangkan sosoknya? Eiffel I’m in  Love adalah film pertama saya, dan dari film ini juga saya merasa menemukan talenta yang Tuhan berikan di dunia seni peran. Jika Tita hidup di masa kini, saya bayangkan dia jadi perempuan dewasa yang tetap punya sisi manja, tapi juga tegas dan punya pendirian kuat.

Adakah bagian dari Tita yang masih melekat dalam diri Anda? Saya rasa ada. Saya cukup manja pada orang-orang yang saya cintai, tapi juga punya karakter yang tegas dan keras kepala dalam hal tertentu.

Apa keputusan terbesar dalam hidup yang membentuk diri Anda saat ini? Menjadi seorang ibu. Memiliki Claire Herbowo adalah keputusan dan anugerah terbesar dalam hidup saya. Ini adalah peran seumur hidup, dan saya bersyukur bisa menjalaninya.

Traveling juga jadi bagian dari gaya hidup Anda. Sejauh ini negara mana yang menjadi destinasi favorit ? Saya suka Meksiko. Saya terkesan dengan kekayaan budayanya, arsitekturnya yang unik, dan nilai kekeluargaan serta penghargaan terhadap leluhur yang sangat kuat di sana.

Terakhir, jika bisa memberi nasihat untuk diri Anda di usia 20-an, apa yang ingin Anda sampaikan? Jangan pernah mengambil keputusan besar saat sedang emosional. Itu pesan terpenting yang ingin saya sampaikan ke diri saya yang dulu.