Alasan K-Pop Idol & Artis Korea Lainnya Menyembunyikan Tato

Shamira Priyanka Natanagara 17 Oct 2020

Bagi banyak orang, tato mengandung makna spesial dan tak hanya ada karena ~aesthetic~ saja. Kamu bisa mendapatkan tato yang bertema zodiak, tato mini yang menggemaskan, di bagian tubuh yang tersembunyi, dan bahkan bisa pula memilih couple tattoo bersama sang pasangan. Di sejumlah negara tato telah menjadi hal yang biasa, tapi di Korea Selatan (sama seperti di Indonesia), memiliki tato masih dianggap tabu. 

Mungkin kamu telah menyadari bahwa beberapa idola K-Pop favoritmu menyembunyikan tato mereka setiap kali tampil di atas panggung atau pada siaran langsung. Contohnya Jungkook BTS: JK memiliki lengan yang dipenuhi tato, termasuk hati berwarna ungu, tanggal debut grupnya (0613), dan nama fandom BTS, ‘A.R.M.Y’ (so sweet, right?). Walaupun terkadang kita bisa melihat tatonya, JK seringkali memakai baju lengan panjang, dan ketika tampil di atas panggung, ia selalu menggunakan plester berwarna kulit untuk menutupi tatonya. Kamu pun bisa menemukan beberapa foto yang telah diedit untuk menghilangkan tatonya.




Artis K-Pop Jay Park juga dikenal memiliki body art yang menarik, tapi ia pun pernah mengalami tantangan di masa lalu. Saat membintangi acara televisi, tatonya disensor, sehingga menarik perhatian para penonton. Sama sepertinya, warga Korea Selatan juga sering dihakimi jika memiliki tato dan terkadang tidak diizinkan masuk ke jimjilbang (tempat pemandian umum).


'..'


 

Kini, secara perlahan masyarakat Korea Selatan lebih terbuka soal tato, berkat usaha orang-orang yang speak up tentang isu tersebut, serta kekuatan media sosial. Kaum remaja Korea Selatan juga sekarang menyukai tato sentimental, yang melambangkan cinta mereka pada keluarga dan teman, atau binatang peliharaan yang telah meninggal. Dalam sebuah video informatif oleh VICE Asia, kamu bisa melihat cara sebuah keluarga mendukung seorang perempuan dalam mendapatkan tato, bersama ayahnya yang juga mendapatkannya setelah memimpikannya selama sekitar 30 tahun.

Meski tergolong lambat dibanding banyak negara lainnya, progress is progress. Mungkin warga Indonesia juga akan lebih terbuka soal tato di masa depan, setuju?

 

(Artikel ini disadur dari Cosmopolitan Philippines / Perubahan telah dilakukan oleh editor / Alih bahasa: Shamira Natanagara / Ed. / Opening image: Dok. Instagram/taeyeon_ss, Instagram/official_g_i_dle, Instagram/real__pcy)