6 Tanda Toxic Behavior Pada Diri Sendiri, Salah Satunya Gengsi Minta Maaf
Sekarang ini kita mungkin bisa dengan mudah untuk melihat red flags atau tanda-tanda perilaku buruk seseorang. Sejatinya memang tidak ada manusia yang seratus persen sempurna. Karenanya, pernahkah Anda berpikir apakah diri Anda sendiri memiliki red flags yang bahkan menjurus ke toxic behavior?
Mengakui bahwa Anda memiliki perilaku buruk atau toxic behavior bisa menjadi langkah awal untuk menekan dan mengubahnya untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Merangkum dari laman PsychCentral berikut sejumlah sifat yang mencirikan apakah Anda memiliki toxic behavior.
Enggan Berdiskusi
Lari dari masalah dan enggan berdiskusi mengenainya bisa menjadi tanda akan toxic behavior. Sikap ini juga bisa berujung bahwa kamu dianggap kurang menghargai orang lain.
Tak Mau Mengakui Kesalahan
Tak hanya lari dari masalah, seseorang yang memiliki toxic behavior juga gengsi untuk mengakui kesalahannya. Padahal menyadari seberapa besar dampak dari perilaku kita terhadap suatu kejadian atau permasalahan bisa menjadi bentuk personal growth.
Gengsi Meminta Maaf
Ketika sedang tersudut, tak jarang orang yang memiliki toxic behavior akan memilih untuk berbohong atau berusaha menempatkan diri sebagai korban. Mindset seperti ini mereka terapkan tak hanya karena gengsi mengakui kesalahannya, tapi juga karena enggan meminta maaf.
Manipulatif
Sifat berbohong dan ‘playing victim’ sebelumnya juga berkaitan dengan ciri berikutnya yakni manipulatif. Sikap manipulatif ini tak hanya menutupi rasa gengsi dan perasaan bersalahnya, tapi juga dilakukan untuk bisa memanfaatkan seseorang.
Contoh lain dari manipulatif adalah melakukan gaslighting dan mengejek kekurangan seseorang.
Tak Menghargai Batasan
Abai akan tanggung jawab yang dimiliki bisa menjadi ciri lain dari toxic behavior yakni tidak menghargai batasan. Hal ini akan berdampak akan hilangnya rasa percaya orang lain terhadapmu.
Inkonsisten
Kamu mungkin tidak dapat selalu menepati janji atau memenuhi ekspektasi, namun terlalu sering bersikap inkonsisten juga dapat mencirikan toxic behavior pada diri sendiri. PsychCentral menuliskan bahwa mereka yang inkonsisten juga seseorang yang impulsif, oportunis, dan tidak punya pendirian.