5 Metode Terbaik untuk Detoks Digital

Redaksi 2 02 Dec 2024

Cosmo babes, pernahkah kamu merasa terus-menerus terhubung dengan media digital atau media sosial? 

Bangun tidur langsung cek notifikasi, waktu makan siang update status di Instagram, sebelum tidur scrolling TikTok sampai sulit untuk beristirahat.

Setiap detik, handphone kamu berbunyi. Notifikasi Instagram, pesan WhatsApp, email kerja—semuanya menginterupsi hidup kamu tanpa henti. Kondisi seperti ini sering membuat kita lelah dalam mental, sulit fokus, dan bahkan merasa cemas jika tidak memegang handphone dan mengecek media sosial.

Masalahnya, penggunaan teknologi yang berlebihan bisa menguras energi kita dan mengganggu hubungan di dunia nyata. Media sosial, misalnya, sering membuat kita membandingkan diri dengan orang lain, memicu perasaan kurang puas dengan hidup. Ini semua bisa membuat kita merasa terjebak dalam siklus negatif yang sulit dihentikan.

Lantas, apa solusinya?

Pernahkah kamu mendengar tentang detoks digital? Detoks digital berarti mengurangi waktu yang kita habiskan dengan teknologi untuk mendapatkan kembali kendali atas hidup kita. Dengan melakukan detoks digital, kita bisa memperbaiki kesehatan mental, lebih menikmati momen, dan merasa lebih bahagia.

Bagaimanakah caranya? Berikut Cosmo sudah merangkum lima metode terbaik yang bisa kamu coba untuk melakukan detoks digital.


1. Batasi waktu penggunaan handphone dan media sosial


Langkah pertama yang paling mudah tetapi seringkali diremehkan adalah membatasi waktu penggunaan perangkat bekerja berdasarkan prinsip habit loop. Dengan menetapkan waktu tertentu untuk menggunakan handphone atau media sosial, kamu bisa mengontrol kebiasaan scrolling yang sering dilakukan tanpa sadar.

Membatasi waktu penggunaan membuatmu lebih sadar akan kapan dan bagaimana kamu menggunakan teknologi. Ini membantu mengurangi kebiasaan berlebihan dan membuat otakmu beristirahat dari notifikasi yang tanpa henti.

Gunakan fitur seperti ‘Focus Mode’ untuk mengatur batas waktu aplikasi. Terapkan aturan sederhana, seperti tidak menggunakan handphone setelah jam 9 malam. Atur alarm untuk mengingatkan kapan harus berhenti menggunakan perangkat.

Kalau kamu mau mengetahui tools-tools lain untuk mengurangi screen time, kamu bisa baca artikel Cosmo yang ini


2. Ciptakan zona bebas teknologi


Ruang tertentu mempengaruhi kebiasaan kita. Menjadikan beberapa area sebagai zona bebas teknologi, seperti kamar tidur atau meja makan, dapat membantu memisahkan aktivitas offline dari dunia digital.

Zona bebas teknologi membantumu membangun kebiasaan sehat di ruang tertentu, seperti tidur lebih nyenyak di kamar tanpa gangguan layar biru atau menikmati waktu makan tanpa distraksi.

Mulailah untuk tidak membawa handphone ke kamar tidur, gunakan jam alarm biasa untuk bangun. Lalu, tetapkan meja makan sebagai area bebas perangkat untuk fokus berbicara dengan keluarga atau teman. Jangan lupa untuk membuat area yang nyaman untuk membaca, menulis, atau aktivitas offline lainnya.


3. Lakukan digital decluttering


Menata ulang perangkat digitalmu dapat mengurangi beban kognitif otak yang menerima aliran informasi tanpa henti. Penataan yang dimaksud adalah menyortir aplikasi, file, dan notifikasi membuat otakmu lebih fokus dan tidak terganggu oleh tugas-tugas yang tidak penting.

Lingkungan digital yang rapi menciptakan pengalaman yang lebih tenang dan produktif ya, girls. Kamu jadi lebih fokus pada hal yang benar-benar penting tanpa gangguan yang tidak perlu.

Mulai dari sekarang, hapus aplikasi yang jarang digunakan lalu matikan notifikasi dari aplikasi yang tidak esensial. Terakhir, atur file dan aplikasi dalam folder agar lebih terorganisasi.


4. Ambil jeda digital yang mindful


Jeda digital membantu otak memulihkan energi dan menghindari kelelahan karena terlalu lama menatap layar. Dengan memilih jeda untuk menjauh dari handphone-mu, maka hal ini memungkinkan otakmu untuk beristirahat. Istirahat yang teratur membantu meningkatkan fokus, kreativitas, dan suasana hati kamu.

Jeda digital juga membantumu lebih sadar bagaimana menggunakan waktumu di luar aktivitas digital. Kamu bisa menggunakan teknik Pomodoro, yakni kerja selama 25 menit, lalu istirahat selama 5 menit tanpa perangkat.

Nah, apabila kamu sudah menentukan waktu istirahatmu, kamu bisa berjalan-jalan, melakukan peregangan, atau teknik pernapasan. Jangan lupa, sisihkan waktumu juga untuk menghabiskan 15 menit di luar ruangan tanpa gadget.


5. Nikmati hobi offline


Melakukan aktivitas fisik atau hobi secara offline dapat memicu pelepasan endorfin, yang meningkatkan suasana hati secara alami. Aktivitas ini juga mengalihkan perhatianmu dari layar dan memberikan pengalaman yang lebih bermakna.

Hobi yang melibatkan fisik dan mentalmu secara langsung menciptakan sumber kepuasan yang tidak bergantung pada perangkat digital. Kamu bisa menemukan kebahagiaan dan koneksi baru di dunia nyata!

Dedikasikan waktu seperti weekend untuk hobi, seperti melukis, memasak, atau bermain alat musik. Bergabunglah dengan komunitas atau kelas yang mendukung hobi tersebut.

Selama kamu melakukannya, simpan handphone kamu di tempat lain ya! Nikmati hobimu sepenuhnya.


Detoks digital bukan tentang meninggalkan teknologi sepenuhnya, tetapi menemukan keseimbangan yang sehat. 

Dengan membatasi waktu penggunaan perangkat, menciptakan zona bebas teknologi, digital decluttering, mengambil jeda digital yang mindful, dan menikmati hobi offline, kamu bisa memulai perjalanan menuju hubungan yang lebih baik dengan teknologi.

Mulailah dari langkah kecil, dan rasakan manfaat besar dalam kehidupanmu. Detoks digital akan membantumu mendapatkan kendali kembali atas waktumu, meningkatkan kesehatan mental, dan menikmati hidup tanpa selalu bergantung pada layar!


(Fishya Elvin/Images: Mikhail Nilov, Kaboompics.com, cottonbro studio, Fidan Nazim qizi, Charles Parker on Pexels)