Deretan Cara Sembuh dari Patah Hati, Meskipun Akan Terasa Sangat Sulit
Salah satu momen tak terhindarkan dari menjadi manusia adalah putus cinta. Tidak peduli bagaimana kamu mencoba mengatasinya, semua akan tetap terasa menyebalkan. Terutama ketika tidak ada cara ajaib untuk menyembuhkan hati yang patah.
Namun, meskipun kamu tidak bisa mengibaskan tongkat sihir dan berharap semua rasa sakitnya akan hilang seketika, di sini kamu bisa mengambil saran dari para ahli hubungan dan kencan.
Mereka akan memberikanmu tips yang benar-benar berguna untuk menyembuhkan hati yang patah.
Ingatlah bahwa proses penyembuhan tidak selalu berjalan mulus, dan tidak apa-apa jika kamu sudah mencoba semua yang ada di daftar ini tetapi masih merasa hancur. Nasihat mereka mungkin bukan solusi akhir, tetapi ini adalah titik awal yang sangat baik.
Berikut ini tujuh cara solid untuk membuat patah hati terasa sedikit lebih ringan.
1. Beri waktu untuk berduka atas hubungan yang telah berlalu
Izinkan dirimu merasa sedih atas cinta yang hilang—dan jangan terburu-buru dalam prosesnya. “Selama proses berduka, izinkan emosimu untuk diproses dan dihormati,” kata terapis berlisensi Mac Stanley Cazeau, pemilik Therapy Is For Everyone PLLC.
Jika perlu, dengarkan lagu-lagu putus cinta, tonton reality show yang buruk, pesan pizza, dan tuang segelas anggur, saran Cazeau.
Kamu harus membiarkan dirimu memproses emosi tanpa merasa bersalah atas apa yang kamu rasakan. Menekan perasaanmu justru dapat memperburuk keadaan dalam jangka panjang.
2. Tetapkan batasan yang sehat
Sulit untuk move on dari patah hati jika kamu terus kembali ke sumbernya—entah itu mengirim pesan atau terus memantau media sosial mantanmu.
Cazeau menyarankan untuk menetapkan batasan, seperti memutuskan untuk tidak berkomunikasi dengan mereka setelah putus.
“Batasan ini memungkinkanmu memproses emosi dan memberikan ruang aman yang diperlukan untuk move on,” jelasnya.
Cobalah juga untuk mengganti nama mereka di ponsel, memblokir media sosial mereka, menghapus foto-foto bersama, dan mencari dukungan dari teman-temanmu. Aturan no-contact berhasil karena suatu alasan.
3. Fokus pada diri sendiri
Sekarang adalah waktu terbaik untuk kembali memprioritaskan dirimu. “Ketika kamu berinvestasi pada diri sendiri, apa yang kamu peroleh dapat digunakan dengan baik saat kamu single maupun ketika menjalin hubungan lagi,” kata psikoterapis Nicholas Hardy. “Ini juga membantu membangun kembali identitasmu sebagai individu.”
Ambillah aktivitas atau hobi yang membuatmu bahagia. Mungkin dengan membuat rutinitas olahraga, atau mencoba resep-resep memasak favoritmu.
Lakukan hal-hal yang sebelumnya terasa sulit untuk kamu lakukan saat berada dalam hubungan.
Selain meningkatkan kesehatan fisik, fokus juga pada kesehatan mentalmu. Mencari terapis melalui aplikasi seperti TalkSpace bisa menjadi cara yang baik untuk memproses perasaan di lingkungan yang sehat.
4. Ungkapkan perasaanmu
Percayalah, menulis jurnal adalah salah satu cara termudah dan paling efektif untuk memproses emosi, kata Tatyana Dyachenko.
Jika kamu bingung mau mulai dari mana, cobalah gunakan pertanyaan ini sebagai panduan: Apa yang kamu pelajari tentang dirimu dari hubungan ini? Hal-hal apa yang membuatmu tidak bahagia dalam hubungan tersebut? Apa yang membuatmu bahagia?
Jika menulis dengan tangan terasa merepotkan, coba ketik di aplikasi notes atau dokumen digital. Kedua cara ini tetap terapeutik jika kamu memiliki banyak hal untuk disampaikan.
Luangkan waktu lima menit setiap hari untuk melakukannya, dan meskipun mungkin tidak langsung membuatmu merasa lebih baik, kamu setidaknya akan lebih memahami perpisahan tersebut dan alasan di balik perasaanmu.
5. Tulis surat untuk mantan (tanpa mengirimkannya)
Mirip dengan menulis jurnal, menulis surat kepada mantan tanpa berniat mengirimkannya juga bisa sangat terapeutik, kata pakar kencan Krysta Monet.
“Dalam surat tersebut, kamu bisa secara terbuka mengekspresikan semua emosi dan kemarahanmu. Semua hal yang ingin kamu katakan tetapi tidak pernah terucap bisa dituangkan di sini,” jelas Monet.
Setelah selesai, simpan surat itu di tempat tersembunyi selama beberapa bulan. Ketika kamu menemukannya kembali nanti, kemungkinan besar kamu akan memiliki pemahaman yang lebih baik mengapa hubungan tersebut harus berakhir.
6. Jangan mencari atau menunggu “closure”
Maaf, tapi closure itu tidak ada. Kamu tidak akan menemukan apa yang kamu cari dengan berharap adanya “closure.”
Closure datang dari dalam dirimu dan sering kali membutuhkan waktu, kata Monet. “Berikan waktu pada diri sendiri untuk memahami dirimu dan alasan mengapa situasi tersebut tidak berhasil. Self-closure adalah satu-satunya closure yang layak dicari.”
Jadi, berhenti memeriksa Instagram mantan atau menelepon mereka setiap kali mabuk dengan alasan membutuhkan closure. Hal itu hanya akan menghambat proses pemulihanmu.
7. Alihkan perhatianmu pada aktivitas baru
Kamu tidak harus mengabaikan perasaan yang kamu miliki—sedihlah jika merasa sedih, marahlah jika merasa marah.
Tetapi apapun yang kamu lakukan, jangan hanya duduk dan meratapi keadaan sendirian sepanjang hari.
“Semakin banyak waktu yang kamu habiskan untuk memikirkan hubungan masa lalu, semakin besar pengaruhnya padamu,” kata Monet.
Jangan ragu untuk mencoba hobi baru atau aktivitas yang belum pernah kamu lakukan sebelumnya.
Anggap ini sebagai momen rebranding dirimu, karena sebagai individu yang lajang, dunia benar-benar terbuka untukmu—dan kamu tidak perlu memikirkan siapapun selain diri sendiri.
(Artikel ini disadur dari Cosmopolitan UK / Perubahan bahasa telah dilakukan oleh penulis/Salsa Meilivia/ Image: Doc. Photo by Kateryna Kovarzh//Getty Images//Iuliia Isaieva//10'000 Hours//Delmaine Donson on Cosmopolitan UK).