Ciri-Ciri Jerawat Hormonal
Jerawat bisa terjadi pada siapa saja dan kapan saja. Tidak hanya itu, jerawat juga memiliki berbagai tipe dan jenis, salah satunya seperti jerawat hormonal, Dear.
FYI, jerawat hormonal disebabkan oleh produksi sebum berlebih pada kelenjar minyak kulit. Hal ini sering dipicu oleh ketidakseimbangan hormon yang merangsang produksi sebum berlebih dan menyebabkan kulit berminyak.
Jerawat hormonal cukup umum, terutama di kalangan wanita. Jerawat pada orang dewasa memengaruhi sekitar 50% wanita berusia 20-an dan dapat bertahan hingga usia 30-an, 40-an, dan bahkan 50-an.
Meskipun lebih jarang, jerawat hormonal juga dapat memengaruhi pria, terutama selama masa pubertas atau akibat pengobatan testosteron.
Jerawat hormonal sering disalahartikan dengan jerawat biasa atau jerawat vulgaris, karena jerawatnya tampak sama.
Jerawat biasa disebabkan oleh pori-pori yang tersumbat akibat sel kulit mati, bakteri, atau minyak berlebih, sedangkan jerawat hormonal hanya disebabkan oleh pori-pori yang tersumbat akibat minyak berlebih akibat ketidakseimbangan hormon.
Fluktuasi kadar hormon terutama peningkatan androgen dapat menyebabkan produksi minyak yang lebih tinggi pada kulit, yang menyebabkan jerawat.
Androgen, termasuk testosteron, estrogen, dan estrogen, adalah hormon penting yang membantu seseorang memasuki masa pubertas dan menjadi dewasa secara fisik. Pada orang dewasa, jerawat hormonal dapat terjadi selama menstruasi, kehamilan, atau menopause.
Ciri-ciri Jerawat Hormonal yang Perlu Kamu Tahu

So, seperti apa ciri-ciri jerawat hormonal yang membedakannya dengan jenis jerawat lainnya? Make sure to check this out, Cosmo Babes!
Pola Munculnya Jerawat
Perubahan hormon seringkali terjadi secara berpola, terutama pada wanita, Babes. Progesteron dan estrogen biasanya berfluktuasi selama siklus 28 hari wanita.
Jika kamu mengalami jerawat di waktu yang hampir sama setiap bulan, kemungkinan besar hal ini disebabkan oleh jerawat hormonal.
Tipe Jerawat yang Mencolok
Jenis jerawat bisa menjadi indikator jerawat hormonal. Ada berbagai jenis jerawat. Paling sering, jerawat terdiri dari komedo hitam, komedo putih, dan pori-pori tersumbat yang terinfeksi (papula dan pustula).
Di sisi lain, jerawat hormonal dapat menyebabkan nodul dan kista. Jerawat nodul terasa sakit, biasanya jerawat ini berukuran besar, keras, dan masuk lebih dalam ke kulit. Kista juga merupakan jenis jerawat dalam, tetapi bisa berisi nanah dan lebih lunak.
Jika kamu mengalami benjolan besar dan keras yang tidak dapat dipecahkan, kemungkinan besar ini terkait dengan jerawat hormon. Namun, kamu sebaiknya tidak memencet jerawat karena bisa meninggalkan bekas luka, Dear.
Tumbuh di Area Tertentu
Lokasi jerawat kamu bisa menjadi petunjuk apakah kamu mengalami jerawat hormonal atau tidak. Jerawat hormonal biasanya ditemukan di sekitar garis rahang, dagu, dan pipi.
Kelebihan hormon dalam tubuh juga meningkatkan produksi minyak, dan banyak kelenjar minyak berada di sekitar dagu atau rahang.
Apakah Jerawat Hormonal Bisa Hilang?
So, apakah jerawat hormonal bisa hilang? Pada dasarnya, semua jenis jerawat termasuk jerawat hormonal dapat membaik seiring berjalannya waktu tubuhmu beradaptasi dengan perubahan hormonal atau fisiologis, Dear.
Kamu bisa mencoba melakukan beberapa cara agar jerawat hormonal dapat ‘diredam’ dengan menggunakan produk-produk skincare untuk jerawat yang cocok di kulitmu, atau kamu juga bisa berkonsultasi dengan dokter kulit agar mendapatkan perawatan yang tepat dalam menangani jerawat hormonal.
Hope it helps, Cosmo Babes!