Ketahui 6 Penyebab Perselingkuhan yang Sering Terjadi

Redaksi 09 Mar 2025

Tidak ada orang yang tak ingin hubungan percintaan mereka selalu romantis dan langgeng untuk jangka waktu panjang. Sayangnya, beberapa hubungan percintaan harus berakhir karena berbagai alasan, salah satunya perselingkuhan.

Well, perselingkuhan sendiri bisa terjadi oleh siapa saja dan kapan saja, meskipun kamu dan pasangan telah menjalani romansa bersama bertahun-tahun lamanya.

Saat seseorang menjadi korban perselingkuhan, mereka akan cenderung bertanya-tanya apakah masalah sebenarnya? Mengapa pasangan yang telah setia selama ini tiba-tiba berselingkuh? Apakah diri mereka tidak cukup baik? 

Babes, keep this in mind: it’s not your fault! Perselingkuhan dapat terjadi karena berbagai macam alasan dan penyebab, namun kamu bukanlah salah satunya. Pastikan kamu mengetahui 6 penyebab perselingkuhan yang sering terjadi berikut ini!

Falling Out of Love

Cosmo Babes, pernah mendengar istilah ‘falling out of love’? FYI, istilah ini berarti berhenti merasakan keterikatan romantis atau seksual yang mendalam terhadap seseorang, dalam hal ini pasangan.

Salah satu penyebab perselingkuhan yang sering terjadi yakni ketika salah satu dari kedua belah pihak mulai berhenti merasakan sparks dalam hubungan mereka, atau merasakan mulai berkurangnya perasaan cinta terhadap pasangan mereka.

Karena merasakan hal tersebut, perselingkuhan dapat terjadi dengan dalih menemukan sparks baru saat bertemu orang lain di luar hubungan yang telah dijalani.

Masalah Komunikasi

Penyebab perselingkuhan yang sering terjadi

Masalah komunikasi dapat menciptakan tempat berkembang biaknya perselingkuhan. Ketika pasangan kesulitan mengekspresikan kebutuhan dan emosi mereka, kesalahpahaman pun muncul. 

Misalnya, jika salah satu pasangan menginginkan lebih banyak quality time bersama tetapi gagal mendiskusikannya, pasangan lainnya mungkin tidak menyadari pentingnya hal tersebut.

Kesenjangan emosional ini dapat menyebabkan pasangan yang diabaikan mencari ‘teman’ di tempat lain, di mana mereka merasa emosi mereka dihargai. 

Komunikasi yang jelas dan terbuka sangat penting untuk menjembatani kesenjangan tersebut dan mencegah situasi di mana kebutuhan yang tidak terpenuhi mendorong individu untuk mencari pengertian dan keintiman di luar hubungan.

Ketidakmampuan dalam Menyelesaikan Masalah

Melarikan diri dari masalah dan ketidakmampuan untuk mengatasinya menjadi penyebab utama lainnya perselingkuhan, Girls.

Ada kalanya, alih-alih mengatasi masalah yang ada, kedua belah pihak dalam suatu hubungan justru mencari-cari alasan dan mencoba mencari cara lain yang membuka pintu bagi perselingkuhan. 

Ada banyak contoh di mana seorang pasangan melaporkan bahwa mereka menemukan rekan kerja yang dapat diajaknya berbagi masalah dan merasa nyaman, yang merupakan awal dari perselingkuhan.

Well, no wonder jika sebagian besar kasus perselingkuhan terjadi di tempat kerja di mana rekan kerja yang simpatik menawarkan bahu untuk bersandar. Ouch!

Kurangnya Komitmen

Penyebab perselingkuhan yang sering terjadi

Melansir dari Psychology Today, kurangnya cinta dan kurangnya komitmen terhadap pasangan romantis saat ini terkait dengan perasaan ketidakpuasan hubungan secara umum. Keduanya mungkin berjalan beriringan. 

Dalam hal komitmen, hampir 41% orang menyatakan bahwa rendahnya tingkat komitmen terhadap pasangan romantis mereka memotivasi mereka untuk berselingkuh.

Masalah Psikologis

Melansir dari verywell mind, ciri narsistik atau gangguan kepribadian dikaitkan dengan kemungkinan lebih besar untuk berselingkuh. 

Dengan narsisme, perselingkuhan mungkin didorong oleh ego dan rasa berhak. Selain mementingkan diri sendiri, orang dengan gangguan ini sering kali kurang memiliki empati, sehingga mereka tidak menghargai dampak tindakan mereka terhadap pasangannya.

Adanya Sebuah Peluang

Penyebab perselingkuhan yang sering terjadi

Peluang mengacu pada situasi di mana individu berhubungan dengan calon pasangan karena lingkungan yang sama, seperti lingkungan kerja atau sosial. 

Kedekatan dan interaksi yang sering dapat menciptakan lingkungan yang kondusif bagi hubungan emosional atau fisik untuk berkembang di luar hubungan yang berkomitmen, Babes.

Misalnya, seseorang yang secara teratur berinteraksi dengan rekan kerja dalam perjalanan bisnis mungkin mendapati diri mereka membentuk ikatan emosional karena pengalaman bersama dan peningkatan waktu yang dihabiskan bersama, yang pada akhirnya mengarah pada perselingkuhan jika batasan yang tepat tidak dipertahankan.