Sarah Burton Menata Ulang Identitas Givenchy Lewat Koleksi Debutnya

Rayoga Akbar 15 Mar 2025

Koleksi debut Sarah Burton untuk Givenchy terinspirasi dari sebuah “harta karun” yang ia dan timnya temukan secara tidak sengaja di kantor lama Givenchy di 8 Avenue Alfred de Vigny saat sedang melakukan renovasi. Harta karun tersebut adalah tumpukan amplop cokelat yang berisikan kumpulan pola dari koleksi perdana sang pendiri, Hubert de Givenchy pada tahun 1952. 

Sarah Burton kemudian menginterpretasi deretan kreasi Givenchy tersebut menjadi lebih modern. Koleksinya menawarkan berbagai gaya. Sebagai pembuka peragaan ia menghadirkan catsuit transparan bertuliskan “Givenchy Paris 1952”. Selanjutnya hadir tailoring, gaun asimetris, corak bunga, hingga desain yang lebih eksperimental lewat gaun pendek berhiaskan kumpulan compact powder.

"Saya ingin membahas segala hal tentang perempuan modern—kekuatan, kerentanan, kecerdasan emosional, perasaan berdaya, atau tampil sangat seksi. Semuanya." terang Sarah Burton dalam keterangan yang dirilis.

Gaya feminin dan fierce menjadi deskripsi yang tepat untuk koleksi ini. Tiap rancangan memiliki keterikatan historis-atau merupakan daur ulang dari desain Givenchy. Formula tersebut memang terbilang tricky. Ketika sebuah rumah mode melakukan pergantian creative director, publik berekspektasi akan adanya pembaruan.

Givenchy Fall Winter 2025

Namun Givenchy adalah salah satu rumah mode yang cukup sering melakukan pergantian creative director. Sudah ada 7 desainer yang pernah memegang jabatan tersebut, termasuk Sarah Burton. Seringnya pergantian tersebut juga berdampak pada legacy dan citra Givenchy karena tiap desainer juga menginjeksi ciri khas mereka. Melalui koleksi perdananya ini, Sarah Burton seolah ingin merestorasi kembali nilai-nilai historis Givenchy yang lebih dari sekadar sebagai perancang gaun hitam Audrey Hepburn di film Breakfast At Tiffany’s (1961).

That being said, koleksi ini terlihat sebagai transisi ketimbang revolusi. Variasi tampilan dan kuatnya referensi historis seolah menjadi pembuktian bagi Sarah bahwa ia mampu untuk memodernisasi rumah mode Givenchy. Mungkin babak baru dari kepemimpinan Sarah Burton di Givenchy baru akan terlihat pada koleksi selanjutnya. Can’t wait!

Cosmo membagi koleksi Givenchy Fall/Winter 2025 ini menjadi sejumlah kategori tampilan sehingga Anda akan lebih mudah untuk mengamati sekaligus mungkin memprediksi koleksi Sarah Burton selanjutnya. Keep scrolling and be prepared to be mesmerized.


Tailoring

Givenchy Fall/Winter 2025

Citra feminin dari rumah mode Givenchy bukan hanya datang dari kreasi gaun tapi juga busana tailoring seperti setelan jas dan rok. Tailoring juga menjadi salah satu jenis busana yang selalu Sarah Burton eksplorasi selama mensupervisi label Alexander McQueen. Untuk koleksi Givenchy Fall/Winter 2025, desainer asal Inggris tersebut berfokus pada siluet. 

Blazer hadir dengan potongan bahu yang lebar dan tegas namun ramping pada bagian pinggang. Kreasi paling menarik atensi adalah jas yang dikenakan secara terbalik menampilkan dress maupun jaket dengan kerah berpotongan V yang berkesan edgy dan seksi. 

Berdasarkan penelusuran akun Instagram @ideservecouture, desain tailoring terbalik merupakan hasil adaptasi dari rancangan Hubert de Givenchy pada tahun 1956, 1957, dan 1964.


Gaun Klasik

Givenchy Fall/Winter 2025

Haute couture adalah fondasi utama dari rumah mode Givenchy. Belum ada kepastian apakah Sarah Burton akan merancang koleksi couture untuk Givenchy namun nuansa sentuhan couture terlihat pada kreasi debutnya. Khususnya pada gaun yang terlihat elegan dan dramatis lewat permainan volume dan warna. 

Seperti gaun dengan hemline berpotongan asimetris yang bernuansa minimalis dan chic. Lalu gaun pendek dengan bagian rok yang dibuat mengembang. Dan gaun strapless kuning yang menutup peragaan. 


She’s so Fierce!

Givenchy Fall/Winter 2025

Sarah Burton juga piawai bereksperimen dalam hal material dan desain. Eksperimennya kali ini menampilkan gaya yang fierce. Selain gaun berhiaskan compact powder, pada koleksi Givenchy Fall/Winter 2025 ia juga merancang tampilan sarung tangan yang menutupi bahu yang dikenakan bersama bralette dan celana panjang. Ia juga membuat atasan dari kumpulan batu permata berukuran besar.


Permainan Motif

Givenchy Fall/Winter 2025

Nuansa whimsical menjadi tema yang dipilih Sarah Burton dalam mengkreasikan corak busana. Sejumlah gaun dan rok terlihat dihiasi corak bergambar tumbuhan dan burung. Jauh dari kesan ramai, kreasi busananya tetap terlihat elegan dan feminin. 


Outerwear

Givenchy Fall/Winter 2025

Busana lain yang akan menjadi salah satu fondasi era Sarah Burton di Givenchy adalah outerwear. Jika setelan jas rancangannya terlihat powerful, maka untuk outerwear seperti mantel dan jaket, Sarah Burton menawarkan desain yang lebih variatif. 

Seperti mantel dengan desain lengan bervolume dan dipadukan bersama syal besar. Akun Instagram @Insidethemood yang kerap menelusuri inspirasi desain para desainer, dalam unggahannya menampilkan bahwa gaya ini merujuk pada tampilan dari koleksi Givenchy tahun 1952.

Opsi lain adalah mantel dengan siluet bahu lebar dan boxy yang terlihat boyish namun sophisticated. Lalu trench coat yang hadir dalam potongan oversized. Dan Anda juga mungkin akan menjadikan jaket sebagai dress seperti Sarah Burton yang menampilkan jaket oversized warna kuning dengan aksen pita besar.