5 Cara Menghadapi Orang yang Membenci Kita dengan Elegan
Dalam keseharian, kita tak pernah lepas dari berbagai ekspektasi sosial dari orang-orang di sekitar. Misalnya, menjadi rekan kerja yang suportif atau teman yang selalu peduli. Namun semua orang punya standar dan ego masing-masing. Ada kalanya kita berbuat salah, sadar atau tidak, dan respons yang kita terima pun berbeda-beda. Ada yang memaafkan, ada pula yang justru menjauh. Situasi ini memang tidak mudah, tetapi penting bagi kita untuk tahu cara menghadapi orang yang membenci kita dengan bijak dan tetap tenang.
Tanda Kita Tidak Disukai Orang
Tidak semua orang menunjukan ketidaksukaan mereka pada seseorang. Namun ada sejumlah tanda yang bisa jadi acuan:
- Senyumnya terasa dipaksakan
Senyum yang tidak tulus biasanya hanya terlihat di bibir, tidak sampai membuat mata ikut menyipit atau kulit di sekitar mata berkerut. Kalau sampai terlihat deretan gigi bawah, besar kemungkinan itu hanya senyum basa-basi. - Kontak mata berlebihan atau terlalu sedikit
Orang yang tidak nyaman dengan Anda cenderung menghindari tatapan mata, atau justru menatap terlalu lama karena ingin terlihat sopan padahal sebenarnya tidak suka. - Arah kaki menjauh
Bahasa tubuh kecil seperti arah kaki bisa jadi petunjuk: jika kakinya mengarah menjauh dari Anda, artinya dia ingin cepat pergi atau lebih tertarik pada orang lain. - Bahasa tubuh tidak selaras
Saat dua orang akrab, gerak tubuh mereka biasanya saling meniru tanpa sadar. Kalau Anda dan dia tampak benar-benar tidak selaras, bisa jadi dia memang enggan membangun keakraban. - Jawaban selalu singkat
Respon yang hanya berupa “ya,” “tidak,” atau “oke” tanpa upaya mengembangkan percakapan bisa jadi pertanda dia tak tertarik berbicara dengan Anda. - Hanya bicara tentang diri sendiri
Orang yang tidak menyukai Anda biasanya enggan mengenal Anda lebih jauh, dan sibuk membicarakan diri sendiri sepanjang waktu. - Sering melihat jam atau ponsel
Setiap orang memang punya kesibukan masing-masing, namun jika dia terus melirik jam, kemungkinan besar dia tidak nyaman dan ingin segera mengakhiri pertemuan.
Cara Menghadapi Orang yang Membenci Kita
Mengetahui bahwa ada orang yang membenci kita memang tidak menyenangkan. Namun Anda juga perlu mengingat selalu ada alasan di baliknya. Hadapi dengan empati bukan dengan konfrontasi. Berikut cara menghadapi orang yang membenci kita secara elegan.
1. Pahami Alasan di Baliknya
Tidak ada asap bila tidak ada api. Tentunya ada alasan mengapa seseorang bisa membenci Anda. Baik itu karena perbedaan pandangan, kesalahpahaman, hingga pengaruh dari orang lain yang memicu prasangka. Coba pahami perasaan mereka dari berbagai sudut pandang. Hal ini dapat menumbuhkan empati sekaligus rasa saling menghormati dan toleransi.
2. Refleksi Diri Sendiri
“It's me, hi, I'm the problem, it's me”. Penggalan lirik lagu Anti-Hero dari Taylor Swift tersebut bisa menjadi pengingat bahwa tidak semua bisa menerima sifat Anda. Lakukan introspeksi diri dan berani bertanggung jawab atas kesalahan yang Anda perbuat. Ini bisa membuka pintu maaf dan memperbaiki relasi Anda dengan dia. Selain itu juga membuat Anda berkembang menjadi pribadi yang lebih dewasa.
3. Hadapi dengan Empati
Permintaan maaf yang tulus perlu disertai dengan kemauan untuk mendengarkan. Hal tersebut menunjukkan bahwa Anda juga memahami alasan mengapa orang membenci Anda. Empati juga dapat meruntuhkan ego dan mencairkan ketegangan.
4. Menerapkan Batasan
Perselisihan dapat menimbulkan interaksi yang tidak nyaman dan bahkan mengganggu kestabilan emosional. Karenanya Anda juga perlu menerapkan batasan yang jelas mengenai perilaku yang dapat diterima. Bentuknya bisa berupa membatasi interaksi hingga menyampaikan dengan jelas batasan dan ekspektasi Anda. Cara ini menunjukkan bahwa Anda menghargai diri sendiri dan menjaga kesehatan mental.
5. Ketahui Kapan Harus Mundur
Kita memang tidak dapat mengontrol apa yang orang lain pikirkan tentang diri kita. Sekalipun Anda sudah meminta maaf, namun bisa saja orang tetap menyimpan dendam dan terus memperlakukan Anda dengan buruk.
Ini saatnya untuk mundur demi menjaga kesehatan mental Anda sendiri. Butuh keberanian untuk melepaskan, tetapi dengan begitu Anda memberi ruang bagi hubungan-hubungan baru yang lebih positif, baik dengan orang lain maupun dengan diri Anda sendiri.