Nostalgia Fashion Era 2000-an, Brand Mewah Rilis Ulang Tas Ikonis Y2K

Rayoga Akbar 27 Jul 2025

Tren fashion memang berulang dan kali ini pencinta fashion bernostalgia ke era Y2K atau awal era 2000-an lewat kemunculan kembali sejumlah tas dari era tersebut. Alih-alih membuat desain baru, sejumlah label fashion justru memilih untuk merilis ulang tas ikonis mereka. Alasannya sederhana saja: nostalgia menjadi formula penjualan yang menguntungkan.


Kembalinya Tas Era Y2K

Meski tren busana bergaya Y2K mulai meredup, fenomena serupa belum berlaku untuk aksesori, terutama tas. Semakin masifnya penjualan barang preloved menjadi salah satu alasan utama mengapa para brand mewah ini untuk merilis ulang kreasi ikonis mereka. Ketika berburu barang preloved, konsumen tak hanya mencari harga yang murah, tapi juga mereka selayaknya seorang kolektor yang menginginkan barang yang langka, ikonis, dan tak pasaran. 

Ini tentu menjadi peluang bisnis yang menguntungkan. Jika konsumen mau membeli barang vintage, besar kemungkinan mereka akan sama antusiasnya menyambut versi terbaru dari brand bersangkutan.

Di satu sisi, nostalgia seperti ini juga berarti repetisi. Namun nostalgia telah menjadi formula yang lumrah. Tak hanya di industri mode, ini juga terjadi di dunia film. Tengok saja kehadiran  film Fantastic Four dan The Devil Wears Prada 2 yang akan dirilis pada 2026. Semua ini menegaskan bahwa tren nostalgia belum akan mereda dalam waktu dekat.

Pada akhirnya ketika Anda membeli sederet tas dari era awal 2000-an di bawah ini, bukan hanya perkara nostalgia dan tren fashion semata, tapi juga menciptakan memori baru.


Fendi Spy

Tas Y2K Fendi Spy

Setelah sempat menghilang, Fendi Spy kini resmi kembali eksis dan siap menjadi incaran para fashionista. Pertama kali dirilis pada tahun 2005, tas model hobo ini langsung menjadi favorit sejumlah selebriti seperti Nicole Richie, Gwen Stefani, dan Sarah Jessica Parker. Sebelum Fendi kembali merilisnya tahun ini, Fendi Spy mulai populer kembali ketika pada tahun 2022 lalu Bella Hadid tertangkap kamera tampil stylish memakai versi vintage dari tas ini.

Untuk versi terbaru, Fendi merilisnya dalam ukuran besar dan kecil. Jika ukuran besar hadir dalam warna-warna netral, maka versi kecil ditawarkan dalam varian warna yang lebih playful seperti pink serta terdapat tambahan removable strap yang menjadikannya bisa dikenakan sebagai crossbody bag.


Fendi Baguette

Fendi Baguette

Fendi Baguette menjadi tas ikonis lainnya dari brand asal Roma, Italia tersebut yang akan membawa Anda bernostalgia. Dirilis pada tahun 1997, Fendi Baguette mulai populer pada awal 2000-an ketika menjadi salah satu tas favorit tokoh Carrie Bradshaw di serial Sex & The City. 

Fendi konsisten memperbarui desain dari tas ini. Dari mulai pilihan material, ukuran, hingga desain. Fendi Baguette juga sudah hadir dalam berbagai koleksi kolaborasi dari mulai bersama Tiffany & Co. , Versace, hingga Pokemon. 


Chloé Paddington

Chloé Paddington

Desainnya bergaya bohemian, fungsional, dan edgy dengan detail gembok. Tidak mengherankan bila tas Chloé Paddington langsung menjadi favorit para fashionista ketika dirilis pada tahun 2005. Dua dekade kemudian, Chemena Kamali selaku creative director Chloé menghadirkan kembali tas ikonis ini pada fashion show koleksi Fall/Winter 2025. Sama seperti sebelumnya, Chloé Paddington langsung disambut antusias. Baru akan tersedia pada musim gugur mendatang, Chloé sudah membuka daftar tunggu di situs resminya.


Louis Vuitton X Takashi Murakami

Louis Vuitton X Takashi Murakami

Kolaborasi Louis Vuitton dengan seniman Takashi Murakami merupakan salah satu proyek kerja sama paling legendaris di industri fashion. Keduanya membuktikan bahwa seni dan mode bisa bersinergi dalam sebuah kreasi yang tetap terlihat artistik sekaligus komersial. Pada koleksi yang dirilis pada tahun 2003 tersebut, Murakami mengubah wajah monogram ikonis Louis Vuitton menjadi lebih berwarna. 

Lebih dari dua dekade, keduanya kembali bekerja sama. Kali ini tak hanya tas, Louis Vuitton juga menampilkan corak multicolour tersebut dalam kreasi lain seperti sandal, sneaker, dan syal.


Balenciaga City

Balenciaga City

Balenciaga City menjadi salah tas paling populer dari era awal 2000-an. Dirilis pada tahun 2001, tas ini sempat batal diproduksi. Kala itu para petinggi brand ini, sempat merasa kurang yakin dengan desain tas ini yang dinilai terlalu berbeda dengan tren tas saat itu. Namun ketika Kate Moss tertangkap kamera memakai tas ini, seketika Balenciaga City menjadi salah satu aksesori paling dicari. 

Kini Balenciaga City hadir dalam berbagai ukuran dan warna. Bahkan desainnya juga menginspirasi kreasi tas Balenciaga lainnya yang tak kalah populer yakni Le Cagole. 


Dior Saddle

Dior Saddle

Dior Saddle menjadi salah satu ikon mode dari era Y2K. Tas rancangan John Galliano ini merefleksikan sepenuhnya karakteristik fashion pada era tersebut. Bentuknya unik, hadir dalam berbagai corak, dari mulai logo dan corak playful yang tematik seperti rasta hingga motif surat kabar. Meski sempat discontinue, popularitasnya tak pernah padam di ranah preloved.

Pada tahun 2018, Maria Grazia Chiuri selaku creative director Dior menampilkan kembali tas ini. Desainnya pun terus bertransformasi dari musim ke musim. Kim Jones, mantan creative director lini menswear, menginterpretasikannya menjadi lebih maskulin lewat model messenger bag dan sporty lewat aksen buckle.


Prada Re-Edition 2000

Prada Re-Edition 2000

Prada menjadi brand mewah lainnya yang sukses membuat fashionista kembali bernostalgia ke era awal 2000-an lewat tas seri Re-Edition. Prada masih mempertahankan desain asli dari tas ini. Perbedaan terletak pada jenis material nylon yang digunakan. Di mana kini Prada memakai material nylon yang lebih ramah lingkungan hasil daur ulang atau disebut juga Re-Nylon.

Selain seri Re-Edition 2000, Prada juga menghadirkan kembali seri Re-Edition 2005 yang leboh fungsional lewat tambahan removable strap.