Segala tentang Matcha yang Perlu Kamu Ketahui, Dari Grade hingga Teknik 

Redaksi 29 Jul 2025

Ingin memulai kebiasaan mengonsumsi matcha tetapi bingung memilih jenis yang tepat? Tenang Cosmo Babes karena kita akan membahas tentang matcha, terutama mengenai matcha grade dan matcha taste yang wajib diketahui oleh penikmat matcha.
 

Pentingnya Memahami Matcha Grade dan Rasanya

Penting dalam memahami berbagai matcha grade dan mengidentifikasi rasanya, baik bagi penikmat teh maupun pelaku industri kuliner. Setiap grade dari matcha tidak hanya memengaruhi rasa, warna, dan aroma, tetapi juga menentukan tujuan penggunaannya. Pemahaman terhadap matcha grade juga penting dalam konteks nutrisi dan pengalaman minum teh. Maka dari itu, memahami matcha grade dan taste profile bukan hanya soal estetika atau selera, melainkan bentuk apresiasi terhadap budaya teh Jepang yang kaya dan berlapis.


Profil Rasa Setiap Grade Matcha

Matcha taste mencakup profil rasa yang berbeda sesuai grade. Simak jenis-jenis dan cara membedakannya!
\

  • Umami
    Umami adalah rasa gurih alami yang merupakan ciri khas matcha berkualitas tinggi. Rasa ini berasal dari kandungan asam amino, terutama L-theanine, yang tinggi dalam ceremonial grade matcha yang ditanam di bawah naungan. Rasa umami terasa seperti perpaduan kaldu ringan, lembut, dan memberikan sensasi melapisi lidah. Matcha dengan kadar umami tinggi cenderung  pahit yang sangat bearable, halus, dan sangat cocok diminum tanpa tambahan pemanis.

  • Nutty
    Rasa nutty dalam matcha bisa muncul dari proses pengolahan atau kualitas daun teh yang digunakan. Nutty menyerupai aroma kacang panggang atau biji wijen yang lembut. Meskipun tidak selalu dominan, rasa ini sering muncul pada matcha dengan roasted notes ringan atau yang memiliki oxidized level yang lebih tinggi. Hojicha, misalnya, memiliki rasa nutty yang sangat kuat karena proses pemanggangan.

  • Bitter (Pahit)
    Kepahitan (bitterness) adalah rasa yang umum ditemukan pada culinary grade matcha atau matcha kualitas rendah. Ini disebabkan oleh kandungan tanin yang lebih tinggi dan kadar L-theanine yang lebih rendah. Namun, sedikit rasa pahit bisa menyeimbangkan rasa manis atau gurih bila digunakan dalam minuman latte atau kue-kue. Bitter yang baik biasanya cepat hilang di lidah dan tidak menyisakan rasa getir.

  • Earthy
    Earthy menggambarkan aroma dan rasa seperti tanah basah, rumput kering, atau dedaunan segar. Ini adalah karakter umum dari daun teh hijau, terutama jika matcha tidak terlalu disaring halus atau berasal dari panen yang lebih tua. Rasa ini lebih terasa pada culinary grade matcha dan tidak disukai semua orang, tapi cocok sebagai elemen kompleks dalam minuman atau masakan.

  • Sweet (Natural Sweetness)
    Rasa manis alami dari matcha bukan seperti gula, melainkan rasa lembut yang muncul dari keseimbangan antara umami dan sedikit bitterness. Matcha dengan kualitas tinggi, terutama dari daun yang dipanen pertama kali (first flush), biasanya memiliki aftertaste yang manis lembut. Kandungan L-theanine yang tinggi juga memberi sensasi manis yang menyenangkan dan membuatnya cocok diminum tanpa gula.

  • Creamy
    Tekstur matcha yang baik dapat memberi sensasi creamy, meskipun tidak ditambah susu. Ini berasal dari tingkat penggilingan yang sangat halus dan mouthfeel yang lembut. Matcha yang creamy biasanya memiliki warna hijau cerah dan diseduh dengan benar sehingga tidak menggumpal. Rasa creamy ini membuat matcha sangat cocok untuk dikombinasikan dalam latte atau minuman berbasis susu nabati.

  • Grassy / Vegetal
    Rasa grassy atau vegetal adalah rasa khas daun hijau segar, mirip dengan bayam mentah atau rumput segar. Ini merupakan tanda bahwa matcha masih kaya akan klorofil, yang dihasilkan dari teknik shade-growing. Walaupun bagi sebagian orang ini terasa tajam, rasa ini justru menjadi tanda matcha alami dan segar.


Mengenal Jenis-Jenis Matcha: Dari Ceremonial Grade hingga Hojicha

Dalam dunia teh hijau Jepang, matcha bukan sekadar satu jenis minuman, melainkan hadir dalam beragam tipe yang memiliki karakteristik unik. Berikut ini beberapa jenis matcha yang umum dikenal:

  • Ceremonial Grade Matcha
    Ini merupakan kualitas matcha tertinggi, yang biasanya digunakan dalam upacara minum teh tradisional Jepang (chanoyu). Warnanya hijau terang, memiliki rasa umami yang halus, dan nyaris tanpa rasa pahit. Bubuknya sangat halus dan biasanya hanya dicampur dengan air hangat tanpa tambahan bahan lain.

  • Culinary Grade Matcha
    Digunakan dalam pembuatan makanan dan minuman seperti kue, es krim, atau latte, tipe ini memiliki rasa yang lebih kuat dan sedikit lebih pahit dibanding ceremonial grade. Warnanya cenderung lebih gelap dan harganya lebih terjangkau.

  • Premium Grade Matcha
    Berada di antara ceremonial dan culinary, premium grade cocok untuk konsumsi harian dalam bentuk minuman. Rasanya masih cukup halus namun memiliki intensitas yang cukup untuk menciptakan profil rasa khas matcha.

  • Hojicha
    Meski bukan matcha murni, hojicha sering masuk dalam kategori teh hijau Jepang yang populer. Dibuat dari daun teh hijau yang dipanggang, hojicha menghasilkan rasa yang lebih nutty, toasty, dan rendah kafein, dengan warna cokelat keemasan. Karena proses pemanggangan ini, hojicha memiliki aroma yang khas dan menenangkan.

  • Genmaicha
    Campuran antara teh hijau dan beras cokelat panggang, genmaicha menawarkan sensasi rasa yang gurih dan beras panggang yang kuat. Cocok bagi mereka yang menginginkan rasa ringan namun tetap kompleks.

Cara Menyajikan Matcha

Beberapa langkah berikut akan memaksimalkan pengenalan rasa dalam matcha:

  • Gunakan air panas dengan suhu sekitar 70–80 °C (176–185 °F) agar tidak merusak rasa dan menghasilkan matcha taste yang lembut pada wadah keramik (chawan). Mengapa harus spesifik chawan, dikarenakan bagian dalam chawan keramik umumnya memiliki tekstur atau lengkungan yang dirancang untuk memudahkan proses whisking, selain itu Penggunaan chawan membantu meretensi suhu yang stabil

  • Ayak bubuk matcha menggunakan saringan halus (sifter)  agar hasil kocokan lebih lembut dan bebas gumpalan.

  • Gunakan whisk bambu (chasen) dan aduk dengan gerakan zig-zag atau huruf “M” ata “W” hingga berbusa halus atau membentuk micro foam, menciptakan tekstur lembut dan frothy seperti pada matcha latte hidangan cafe.


Jadikan matcha starter pack sebagai langkah pertama memahami dunia matcha. Dengan praktik penyajian yang tepat, alat pendukung lengkap, dan pemilihan grade yang sesuai kebutuhan, rasa halus umami dan aroma unik matcha akan dapat dinikmati secara optimal. Semoga panduan ini memudahkan kamu dalam menjelajahi matcha dengan lebih percaya diri dan menyenangkan.