9 Rekomendasi Buku yang Cocok Dibaca Setelah Resign

Redaksi 2 24 Dec 2025

Cosmo babes, ada fase dalam hidup ketika kita tidak lagi ingin ‘berlomba’. Bukan karena kalah, tapi karena lelah.

Lelah mengejar validasi ataupun lelah berpura-pura baik-baik saja, dimana resign tidak selalu berarti berhenti bekerja.

Terkadang, resign adalah keputusan untuk melepaskan versi hidup yang tidak lagi sejalan dengan hati.

So, girls, kalau kamu lagi ada di situasi tersebut dan kamu senang membaca buku, coba tilik 10 rekomendasi dari Cosmo di bawah ini.

Buku-buku berikut hadir sebagai teman di masa-masa itu. Tidak menggurui, tidak mendesak. Mereka hanya duduk di menemani kamu di waktu luangmu!


9 Rekomendasi Buku yang Cocok Dibaca Setelah Resign

1. Days at the Morisaki Bookshop oleh Satoshi Yagisawa


Novel ini mengikuti Takako, seorang perempuan yang hidupnya tiba-tiba terasa runtuh. Jatuh cinta dengan teman kerja dan diakhiri dengan patah hati? Takako memilih untuk resign.

Setelah fase kehilangan arah tersebut, ia memilih tinggal di toko buku tua milik pamannya. Hari-harinya dihabiskan di antara rak buku dan keheningan yang menenangkan. Padahal, ia bukan tipe orang yang suka baca buku.

Tanpa disadari, ruang sederhana itu menjadi tempat ia berdamai dengan luka dan dirinya sendiri. Buku ini mengajarkan bahwa penyembuhan tidak selalu datang dari keputusan besar, tapi dari hari-hari kecil yang dijalani dengan jujur.


2. Welcome to the Hyunam-dong Bookshop oleh Jiyoung Park


Berangkat dari kisah seorang perempuan yang meninggalkan kariernya karena kelelahan emosional, novel ini menyoroti kehidupan baru sebagai pemilik toko buku independen. 

Hyunam-dong Bookshop bukan hanya tempat untuk memperjual-belikan buku, tetapi ruang pertemuan manusia-manusia yang sama-sama ‘lelah’ atau bernasib sama.

Buku ini terasa hangat, pelan, dan penuh empati, seolah mengingatkan bahwa hidup tidak harus selalu produktif untuk menjadi bermakna.

Dan tentunya, mengingatkan kita bahwa kita tidak sendirian, girls.

Baca juga: 7 Rekomendasi Buku yang Melatih Emotional Intelligence Kamu!


3. Ikigai oleh Hector Garcia & Francesc Miralles


Cosmo sudah banyak bahas buku best seller yang satu ini, babes. One of our favorites!

Untuk kamu yang belum tahu, Ikigai adalah konsep Jepang tentang alasan kita bangun atau ‘hidup’ setiap hari.

Buku ini tidak memaksakan definisi sukses, melainkan mengajak pembaca menemukan kebahagiaan lewat konsistensi kecil, kesederhanaan, dan kehadiran penuh dalam hidup sehari-hari.

Mulai dari hobi yang kita sukai, pekerjaan yang kita lakukan, sampai berbagai macam hal yang membuat kita mencintai diri kita sendiri.

Cocok dibaca saat kamu mempertanyakan, “Sebenarnya, aku hidup untuk apa?


4. The Art of Stillness oleh Pico Iyer


Di dunia yang dituntut untuk serba ‘cepat’, Pico Iyer justru mengajak kita untuk berhenti. Sama halnya kalau kamu memutuskan untuk resign.

Buku ini membahas keindahan dalam diam, dalam tidak ke mana-mana. Ia menyoroti bagaimana keheningan bisa menjadi bentuk keberanian, dan bagaimana melambat justru membantu kita mendengar suara hati yang selama ini tertutup kebisingan.

Baca juga: Merasa Hidup Tidak Kemana-mana? Ini 7 Rekomendasi Buku yang Cocok untuk Kondisimu!


5. The Book of Delights oleh Ross Gay


Buku ini adalah kumpulan esai pendek tentang kebahagiaan kecil, seperti senyum orang asing, cahaya matahari sore, percakapan singkat yang tulus.

Ross Gay menulis dengan gaya yang jujur dan penuh rasa syukur. Membacanya seperti mengingat kembali bahwa hidup tidak selalu tentang pencapaian besar, tapi tentang momen-momen yang sering kita lewatkan.

Mungkin, kalau kamu resign, kamu jadi lebih bisa memperhatikan hal-hal kecil ini…


6. Eat Pray Love oleh Elizabeth Gilbert


Sebuah perjalanan tentang pengalaman nyata penulis yang memilih berhenti dari hidup yang terasa hampa.

Yup, setelah mengalami beberapa hal kurang beruntung yang mengubah hidupnya, Gilbert memilih untuk melebarkan sayapnya mencari kebebasan.

Dari Italia hingga Bali, Gilbert belajar menikmati hidup, berdamai dengan kesepian, dan menemukan cinta dalam bentuk yang lebih utuh.

Buku ini berbicara tentang keberanian untuk memilih diri sendiri, bahkan ketika dunia tidak sepenuhnya mengerti!

Baca juga: Suka ‘Atomic Habits’? Ini 7 Rekomendasi Buku Self-Development yang Serupa!


7. The Little Prince oleh Antoine de Saint-Exupéry


Di balik kisah klasik dan kesederhanaannya, buku ini menyimpan refleksi mendalam tentang kehilangan, cinta, dan makna hidup.

Dibaca ulang saat dewasa, The Little Prince terasa seperti pengingat yang secara tersirat menyatakan bahwa hal-hal terpenting sering kali tidak terlihat oleh mata…

Do you agree, girls?


8. The Power of Now oleh Eckhart Tolle


Buku ini juga masuk ke beberapa rekomendasi buku Cosmo yang lain, dimana ini membahas tentang hidup di masa kini dapat membebaskan kita dari beban masa lalu dan kecemasan akan masa depan.

Live in the present, otherwise you will miss your life.

Buku ini membantu pembaca memahami bahwa banyak penderitaan berasal dari pikiran, bukan kenyataan itu sendiri.


9. Resign! oleh Almira Bastari


Satu penulis dan buku dari Indonesia dengan judul yang udah straightforward banget nih girls: Resign!

Pastinya, ini lebih relate dong dengan kamu pekerja Indonesia atau bahkan ibukota. Kira-kira, apa sih makna dibalik resign yang sebenarnya?


But anyway, girls, resign dalam bentuk apa pun bukanlah tanda kegagalan. Ia bisa menjadi bentuk keberanian paling diam, dimana kamu berhasil untuk memilih diri sendiri.

Buku-buku ini tidak menawarkan jalan pintas, tapi menemani langkahmu pelan-pelan. Karena terkadang, kedamaian bukan ditemukan dengan pergi jauh, melainkan dengan akhirnya berani pulang ke diri sendiri.

Happy reading, Cosmo babes~


(Fishya Elvin/Images: Karola G from Pexels and Goodreads)