Punya Waktu Singkat untuk Baca Buku? Ini Rekomendasi Novel 200 Halaman yang Mudah Dibaca

Redaksi 2 31 Dec 2025

Cosmo babes, mungkin saat ini kamu lagi membutuhkan buku yang bisa diselesaikan dalam satu kali duduk, sembari ditemani minuman hangat ketika di luar tengah hujan.

Bukan buku tebal dengan alur rumit, tetapi novel dengan halaman di bawah 300 sering kali terasa seperti pelukan singkat tapi bermakna.

Tidak menguras energi, tapi tetap meninggalkan kesan. Kalau kamu sedang mencari bacaan yang ringan, rekomendasi dari Cosmo ini cocok banget buat kamu.

6 novel berikut punya cerita yang kuat, emosional, dan pas untuk kamu yang ingin “kabur sebentar” dari dunia nyata.

Yuk, simak daftarnya!


1. The Island of Last Things oleh Emma Sloley


The Island of Last Things bercerita tentang Camille, seorang penjaga kebun binatang di kebun binatang terakhir di dunia yang terletak di Pulau Alcatraz.

Di tengah dunia yang hampir kehilangan alam liarnya dan dipenuhi konflik antara kelompok perlawanan dan kartel brutal, Camille menemukan ketenangan dalam rutinitasnya merawat hewan-hewan yang tersisa.

Hidupnya mulai berubah ketika Sailor, penjaga kebun binatang baru dari Paris, datang dan perlahan membuka sisi lain dari diri Camille yang selama ini tersembunyi.

Kira-kira, bagaimana akhir dari kisah semua hal terakhir di pulau tersebut?

Baca juga: These Will Make You Feeling Cozy, Rekomendasi Buku yang Nyaman Dibaca untuk Liburan!


2. Discontent oleh Beatriz Serrano


Discontent mengisahkan Marisa, seorang perempuan muda yang dari luar terlihat menjalani hidup sempurna.

Ia tinggal di apartemen cantik di pusat Madrid, punya tetangga menarik untuk hubungan tanpa komitmen, dan kariernya di agensi periklanan melesat cepat.

Namun di balik semua itu, Marisa sebenarnya tenggelam dalam rasa hampa dan cemas akibat tekanan hidup korporat.

Ia membenci pekerjaannya dan orang-orang di sekitarnya, menghabiskan jam kerja dengan mengurung diri di kantor, menonton video YouTube, dan bergantung pada obat penenang, sambil terus mempertanyakan makna hidupnya.

Segalanya mulai retak ketika ia dipaksa ikut retret tahunan kantor di pegunungan Spanyol. Kira-kira, apa yang terjadi pada Marisa?


3. I Wanted to Be Wonderful oleh Lihi Lapid


I Wanted to Be Wonderful adalah kisah tentang kehidupan setelah “akhir bahagia” yang sering kita bayangkan dalam cerita cinta.

Novel ini mengikuti dua perempuan di tahun-tahun awal pernikahan dan motherhood.

Satu tokoh bersifat fiksi, berusaha menjalani hidup pernikahan ideal seperti yang selama ini ia impikan, sementara tokoh lainnya terinspirasi dari pengalaman pribadi sang penulis, yang menceritakan momen-momen paling intim dan jujur dalam hidupnya.

Keduanya memulai pernikahan dengan kebahagiaan penuh harapan, namun perlahan diuji oleh tekanan kehidupan sehari-hari… Definitely a must read!

Baca juga: 9 Rekomendasi Buku yang Cocok Dibaca Setelah Resign


4. Alive and Beating oleh Rebecca Wolf


Terinspirasi dari kisah nyata, Alive and Beating karya Rebecca Wolf mengikuti enam orang dari latar belakang, keyakinan, dan lingkungan yang sangat berbeda di Yerusalem, yang semuanya berada dalam kondisi kritis dan membutuhkan transplantasi organ.

Di tengah kota yang sarat konflik dan perpecahan, mereka dipersatukan oleh harapan yang sama untuk bisa hidup kembali.

Kalau kamu membutuhkan rekomendasi buku yang emosional dan menyentuh hati terkhusus konflik timur tengah, buku ini harus masuk ke dalam reading list kamu.


5. Tuesdays with Morrie oleh Mitch Albom


Buku ini mungkin sudah sering kamu dengar, tapi tetap layak masuk daftar. Dengan halaman yang relatif tipis, Tuesdays with Morrie adalah bacaan yang bisa kamu tamatkan dalam sekali duduk, tapi pesannya bisa kamu ingat seumur hidup.

Cerita ini adalah kisah nyata tentang persahabatan, kehidupan, dan kematian yang diceritakan lewat percakapan sederhana antara murid dan gurunya.

Buku ini sering disebut sebagai comfort book karena bahasanya mudah dipahami dan penuh kehangatan.

Tidak heran kalau buku ini menjadi bestseller di banyak negara dan terus dibaca lintas generasi!

Baca juga: Merasa Hidup Tidak Kemana-mana? Ini 7 Rekomendasi Buku yang Cocok untuk Kondisimu!


6. Migrations oleh Charlotte McConaghy


Walaupun jumlah halamannya mendekati batas 300 halaman, Migrations tetap terasa cepat dibaca karena ceritanya sangat ‘menyerap’.

Novel ini mengikuti perjalanan seorang perempuan yang ikut migrasi burung terakhir di dunia yang hampir punah.

Selain membahas isu lingkungan, buku ini juga sarat dengan tema kesepian, kehilangan, dan pencarian makna hidup.

Gaya penulisannya puitis tapi tetap sederhana. Banyak pembaca mengaku menamatkan buku ini dalam satu atau dua kali duduk karena penasaran dengan perjalanan tokohnya. 

Novel ini cocok untuk kamu yang suka cerita alam dengan sentuhan emosional loh, girls.


So, novel-novel di atas membuktikan bahwa cerita yang kuat tidak selalu harus panjang. Dengan halaman yang lebih ringkas, kamu bisa menikmati kisah yang dalam tanpa harus berkomitmen membaca berhari-hari.

Cocok untuk liburan singkat, akhir pekan santai, atau saat kamu hanya ingin membaca satu buku sampai selesai tanpa jeda.

Kadang, satu duduk, satu buku, dan satu cerita yang tepat sudah cukup untuk membuat hari terasa lebih baik.

Happy reading, Cosmo babes~


(Fishya Elvin/Images: The Lazy Artist Gallery from Pexels and Goodreads)